Picture Cover Chapter 31: Arzachel Benjamin Evrard
***
Knock Knock Knock
"I'm coming....."
Reiza melangkah pelan dengan sebelah tangan menahan perut bawahnya. Jihan yang sedang tidur di sofa sama sekali tak terganggu dengan suara ketukan di pintu. Zeema yang berada di karpet, tepat di depan Jihan juga mengacuhkan suara ketukan pintu, tetap asyik mewarnai di buku gambarnya. Apartemen yang disewa Arzachel bukan termasuk mewah, tak ada lubang kaca yang bisa melihat siapa tamu yang datang, juga kunci apartemen benar-benar manual, tak ada kartu ataupun sandi sebagai kunci.
"Ya?" Reiza membuka pintu sebagian. Tampak sosok tinggi besar berkulit hitam menatapnya cukup aneh. Mungkin ia cukup terpana melihat Reiza yang berkulit putih seolah kopi susu adalah perbandingan mereka.
"Hello. I'm Kendra, Benjamin's friend. Saya diminta untuk menjemput Jihan. Sekarang jadwalnya untuk latihan."
"Ah... Masuklah dulu. Jihan ada di dalam." Kendra masuk dan melihat sekeliling. Arzachel yang dipanggilnya Benjamin adalah kenalannya saat Arzachel dengan iseng mencari tempat untuk latihan beladiri. Arzachel merasa membutuhkan latihan yang teratur untuk menjaga kekuatan dan kelenturan tubuhnya. Kendra yang merupakan seorang kerabat dekat pemilik tempat latihan MMA bisa dibilang cepat akrab dengan Arzachel yang ramah terhadap orang yang lebih dewasa darinya.
"Duduklah, aku akan membangunkan Jihan." Ucap Reiza mendekati sofa. Untuk seorang peneliti hebat seperti Arzachel, sungguh sederhana sekali tempat singgahnya ini. Kendra hanya tahu Arzachel sebagai seorang dosen dan ditugaskan untuk penelitian disini. Ia tak tahu bahwa Arzachel berkantung terlalu tebal untuk menyimpan hartanya.
"Jihan, bangun!" Ucap Reiza dengan intonasi biasa, namun masih bisa Kendra dengar. Dari jarak tak terlalu jauh, Kendra bisa melihat sosok Jihan yang tertidur setengah mengangkang, karena tubuh tingginya tak muat sepanjang sofa.
"Jihan, ada yang jemput." Reiza tak bisa membungkuk, agak sakit rasanya. Maka ia memiringkan tubuhnya sedikit agar tangannya bisa memelintir perut Jihan cukup kencang.
Kendra tentu saja melihat itu. Entah perasaan ngeri atau takjub melihat istri temannya cukup kasar pada seseorang yang sedang tertidur. Namun hal itu berhasil membuat Jihan terbangun dengan mengaduh tertahan.
"Lihat? Dia Kendra. Bukannya Arza bilang kamu mau latihan beladiri, heh?"
"Iya.... Bentar." Jihan duduk, masih menutup mata dengan sebelah tangan mengusap perutnya yang dipelintir Reiza.
Jihan beranjak ke kamar mandi setelahnya. Crayon yang berserakan membuat Jihan hampir terjengkang karena terpeleset namun ia menahan umpatan. Zeema akan tertawa jika Jihan benar-benar terjatuh.
"Bagaimana Jihan akan kembali pulang? Dia tidak tahu jalanan daerah sini."
"Tentu saja aku akan mengantarnya kembali." Kendra tersenyum.
"Apakah permintaan suamiku juga?"
"Ya. Benjamin agak protektif, eh?"
"Ah, kukira suamiku akan menyuruh anak gajah kami untuk mandiri."
"Gajah?" Kendra bertanya keheranan.
"Maaf, maksudku. Yah, kau tahu? Dia besar seperti gajah Afrika. Suamiku tak sebesar itu." Jawaban Reiza sungguh mulus seolah tak memerhatikan bahwa perawakan Kendra hampir sama besarnya dengan Jihan.
"Hello. I'm Noah."
Jihan yang sudah siap menghampiri dua sosok yang sedang duduk. Kendra berdiri untuk menerima salam Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOURS 2 [END]
RomanceProject: 2016 Published : Juni 2019 - Februari 2021 Sekuel YOURS, book 1 (14, chapters) Baca itu dulu baru baca book 2 yang ini. "If you love me, will you follow me wherever I go?" "I do love you, I will follow you wherever you go." Aku pergi ke tem...