"Noah.. boleh gak temenin gue sampai gue tidur?"
Noah menatap lembut wanita yang baru saja ia baringkan di atas tempat tidurnya. Ajakan Lana tentu sangat menggodanya. Tapi ia tidak bisa.
Seseorang ada di apartmennya. Menunggunya.Noah adalah pria yang setia. Meskipun wanita yang dulu ia cintai setengah mati berada di sini dan memintanya untuk menemaninya, Noah tidak bisa.
Lana masih berarti untuknya, tentu saja. Tapi perasaan cinta itu apa masih ada? Noah ragu.
"Bentar aja kok, sampe gue tidur" katanya lagi dengan wajah yang memelas. Akhirnya Noah mengangguk.
Lana memintanya ikut berbaring agar ia bisa bersandar di dada pria itu. Tubuh Noah terasa kaku, namun Lana berusaha tidak memikirkannya. Mungkin karna mereka sudah lama tidak bertemu, wajar jika mereka sedikit kaku.
Lana tertidur setelah satu jam berbaring dan memeluk Noah. Pria itu terus membelai dan memainkan rambut Lana, cara itu yang biasa ia lakukan dulu saat menidurkan Lana jika gadisnya sulit tidur.
Hal itu Noah lakukan tanpa sadar, karna pikirannya justru jauh dari tempatnya berbaring.
Noah melirik ke bawah untuk melihat Lana. Napasnya lembut teratur, tanda wanita itu sudah terlelap. Ia memindahkan posisi Lana perlahan-lahan, setelah menyeliputi wanita itu Noah memperhatikannya dengan seksama. Penampilan Lana sangat beda, wanita itu bukan Lananya yang dulu.
Rambut panjangnya dulu sudah dipotong pendek di atas bahu. Dan warna hitam alaminya berganti menjadi warna coklat dengan dominan abu-abu.
Noah tidak masalah dengan rambut itu. Tapi ia tidak suka dengan gaya berpakaian Lana yang sekarang, terlalu terbuka menurutnya. Sayangnya ia juga tidak punya hak apa-apa pada wanita ini.
Noah menutup pintu kamar Lana dengan lembut. Setelah itu ia meninggalkan apartmen itu dan bergegas pulang.
***Satu jam setelah Noah pulang.
Mike berjalan menyusuri basement apartmennya. Lucy mengikutinya seperti anak ayam.
Melihat Lucy yang kesulitan mensejajarkan langkahnya, Mike menarik tangan mungil itu agar wanita itu tidak ketinggalan.
Wanita itu pasrah ketika Mike menyeretnya. Wajah Mike yang suram membuat Lucy takut untuk sekedar bertanya 'mau kemana'?
Mike menekan tombil lift. Tangannya tidak melepas genggamannya pada tangan mungil Lucy. Wanita itu pun tidak protes.
Mereka sampai di lantai dimana tempat unit Mike berada. Ia kembali menyeret Lucy.
"Lo tidur di kamar gue, nanti gue tidur di sofa" katanya datar. Lucy tidak menjawab karna masih takut. Sejak Mike membentaknya terus terang Lucy tidak punya nyali lagi untuk mengajak pria itu bicara.
Ketika pintu unit itu dibuka, Mike melepas genggaman tangannya.
"Ini kamar gue, lo bisa pakai baju gue kalo mau" Lucy hanya mengangguk patuh.
Mike mengambil pakaian untuk mengganti pakaian yang ia kenakan. Lucy menunggunya di luar sambil melihat sekeliling.
Wanita itu memiliki banyak pertanyaan di kepalanya. Mike memiliki dua kamar, tapi pria itu memilih tidur di sofa.
Lalu ia tidak sengaja melihat sneaker yang ia yakini milik perempuan di dekat sofa. Tapi melihat model sepatu itu yang unisex, Lucy membuang pikiran negativenya jauh-jauh.
Lagipula bukan urusannya jika Mike menyimpan wanita di apartmennya, pria itu bukan tipe yang lugu. Tentu saja, dia kan disk jockey. Pikirnya.
"Ehm" tubuh Lucy tersentak. Ia menoleh saat pria itu memberinya kode.
"Sorry, gu-gue lihat-lihat gapapa kan?" Jawabnya gugup. Ia takut Mike membentaknya lagi, wajah itu sangat menyeramkan ketika marah.
"Lo bisa taro heels lo di rak sepatu, gue gak suka tempat gue berantakan" Lucy mengangguk lalu melepas heelsnya dan mengikuti perintah Mike.
Ia meninggalkan Mike dan masuk ke kamar pria itu. Tidak lupa ia menutup pintu kamar agar ia bisa berganti pakaian.
Lucy membaringkan tubuhnya di tempat tidur Mike. Wangi parfum pria itu sangat kuat di sprei bantal. Tanpa disadari Lucy tersenyum lalu mulai mencari posisi nyaman dan tertidur.
Di sisi lain. Mike berbaring di atas sofanya yang nyaman. Untung sofanya lebar dan empuk.
Lana sudah tertidur di kamarnya. Mike sudah mengechecknya sendiri tadi. Entah bagaimana ia akan menjelaskan pada Lana besok.
Ia sendiri tidak tahu bagaimana jalan pikirannya malam ini. Ia melirik ke arah pintu kamarnya.
Ada seorang wanita sedang tidur di tempat tidurnya. Tempat tidur yang bahkan tidak pernah ditiduri wanita manapun, dan Lucy adalah wanita pertama yang berbaring di sana.
Mike teringat sesuatu. Ia dan Lana akan kembali ke Bandung besok pagi. Mereka akan kembali ke rutinitas mereka biasanya. Lalu bagaimana dengan Lucy?
Dengan panik Mike berdiri dan berjalan ke arah kamarnya. Ia mengetuk pelan pintu kamarnya. Namun setelah lima menit Lucy tidak kunjung menjawabnya.
Persetan kesopanan. Ini kan apartmennya. Salah sendiri wanita itu tidak membukakannya pintu.
Mike membuka pintu itu pelan-pelan. Tampak tubuh mungil itu berbaring memeluk gulingnya. Wanita itu tampak damai dalam tidurnya, Mike tidak tega membangunkan wanita seksi itu. Astaga ia bahkan tidak memakai celana!
Mike mengumpat dalam hati. Ia membuang pandangannya dan mencari kopernya.
Ia mengepak pakaiannya dengan segera, berusaha tidak menoleh pada tubuh molek itu.
Setelah memastikan barang-barang pentingnya tidak ada yang tertinggal, Mike menutup kopernya dan menyeretnya keluar. Ia mengunci pintu kamar itu dari luar dan mendorong kunci itu masuk dari sela-sela bawah pintu. Ia khawatir Lana akan masuk ke sana dan melihat temannya berada di kamar Mike.
Lebih baik Mike menyembunyikan wanita itu sementara waktu. Ia yakin Lana tidak akan setuju dengan tindakannya.
Wajar saja. Pria bodoh mana yang mau menyembunyikan istri orang?
Ya pria bodoh itu adalah Michael Chandra.
***Lana sudah siap dan sedang menghabiskan sandwichnya. Ia memperhatikan Mike yang sedang memakai sepatunya. Pria itu tidak banyak bicara seperti biasanya.
"Lampu kamar lo masih idup tuh, matiin dulu" katanya dengan mulutnya yang penuh. Mike yang mendengar kata 'kamar' langsung menegang di tempatnya. Mudah-mudahan Lucy tidak mengeluarkan suara apapun dari dalam kamarnya.
"Um biarin lah, udah gue kunci males bukanya" Mike tahu itu alasan paling tidak masuk akal, akhirnya ia menambahkan agar Lana tidak curiga.
"Lagian mbak kasih bakal datang ntar lagi, biarin aja dia yang matiin"Mbak kasih adalah orang yang bekerja untuk membersihkan unit Mike selama ini. Wanita itu akan datang satu minggu sekali ke unitnya.
Lana tidak bertanya lagi, ia kembali sibuk mengunyah sisa makanannya. Mike bisa bernapas lega saat Lana sudah menyeret kopernya ke arah pintu keluar.
Sekarang mereka sudah memasuki lift menuju basement.
![](https://img.wattpad.com/cover/233038287-288-k532605.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At Second Sight
Romance21+ Sekuel dari "Hallo Sugar" ___ Allana Nora Marthin. Kembali menata hidupnya untuk kedua kali. Setelah kembali berpisah dengan mantan kekasihnya, Lana banyak merubah dirinya. Ia tidak lagi takut terhadap pria, dan ia tidak akan tersakiti lagi oleh...