30

245 21 1
                                    

Lana membantu mengobati luka-luka di wajah Mike.

Mereka hanya berdua saja di dalam kamar Mike.

"Sssshh sakit Lan"
"Iya emang sakit lah, gimana sih"
"Pelan-pelan!"
"Kalo mau pelan minta Lucy aja, kalo sama gue ya gini"
"Kasar banget sih Lan, jangan-jangan lo kasar juga di kasur AWW!" Mike meringis lalu memelototi Lana.

"Rasain! Makanya kalo ngomong di ayak!"
"Kenapa? Biasanya lo gak sewot? Jangan-jangan emang bener lo kasar kalo di kasur?"
"Iya deh yang pacarnya lembut, desahannya aja merdu banget kaya musik pembawa tidur" Mike tertawa terbahak-bahak.

"Jadi lo udah tahu?"
"Tahu apa nih? Kalo soal aktifitas seks kalian ya gue tahu, tapi kalo soal hubungan kalian cuma kalian berdua doang yang tahu" Mike kembali tertawa, namun tawanya seperti mencemooh. Mencemooh dirinya sendiri.

"Gue sayang sama dia Lan, dia juga bilanb sayang sama gue, trus udah.. gue kaya digantungin aja tanpa kepastian"
"Emangnya lo gak minta?"
"Ya minta lah, tapi ya gitu, dia belum bisa katanya"

"Lo yakin sama dia? mungkin dia takut sama lo, lo kan playboy akut"

"kali ini gue serius Lan, apa aja deh gue lakuin buat ngikat dia, tapi kan gue bukan cowok egois, kalo dianya gak mau pasti gue lepasin kok"

"Apa aja lo lakuin? Yakin?" Mike mengangguk.

"Gue gak bisa bantu apa-apa sih, tapi gue bisa undur pulang ke Bandung sampai lo bisa mastiin perasaan Lucy ke lo"

"Jangan! nanti kerjaan lo di sana banyak ketunda, bisa numpuk kan?"
"Gapapa gue bisa minta tolong sama Wulan"
***

"Aku gak mau pulang sia-sia El, kita harus selesaiin semuanya sama cewek itu!"
"Cel please jangan kekanakan gini, aku sama Lana gak ada apa-apa, bener kan Ken?" Noah melirik Keenan untuk meminta bantuan. Sayangnya Keenan hanya mengangkat bahunya lalu meringis ketika Lucy menyodorkan kapas yang basah karna alkohol.

Kalau bukan karna luka di seluruh wajah Keenan, mungkin Noah sudah kembali menendang perutnya.

"Panggil cewek itu El, aku perlu ngomong sama dia!"
"Kamu mau ngomong apa sih?"
"Aku mau dia ngerti kalo kamu tunangan aku"
"tapi dia udah ngerti, jadi kamu gak perlu jelasin lagi sama dia"
"Dia ngerti dan masih deketin kamu El? Dan kamu malah suka sama cewek murahan begitu? Atau kamu emang sukanya sama cewek yang begitu pakaiannya? Kamu suka cewek yang nakal-nakal, yang suka pake pakaian seksi-seksi kaya dia? Iya?"

"Lana gak murahan Cel, kamu cuma lagi marah aja makanya ngomong ngawur kaya gini"

"Aku gak ngawur, emang kenyataan kan? Dan aku gak cuma marah, aku cemburu"
"Iyaaa okay aku ngerti kamu marah, kamu cemburu, tapi please biarin aku selesain ini sendiri, aku malu liat kamu kaya gini, sekarang pulang ya, nanti malam aku ke rumah, kita selesain masalah kita baik-baik, gak pakai marah-marah apalagi pake otot, okay?"

Noah menghela napas karna berhasil membuat Sherly pulang.

"Parah lo Ken bukannya bantuin"
"Bodo amat, lo juga gak bantuin gue malah nendang perut gue"
"Oh jadi lo balas dendam ceritanya?"

"Iya lah masak iya dong" Lucy terkekeh melihat interaksi kedua makhluk ajaib di dekatnya. Keenan ikut tersenyum karna melihat Lucy yang sudah mau tertawa.

"Lana mana Lus?"
"Di kamar sama Mike"
"Berdua?"

Lucy baru akan menjawab tapi Keenan mendahuluinya.
"Bertiga Nuh, di tengahnya setan, lo denger aja baik-baik pasti bentar lagi Lana mendesah-desah" Noah mendelik kesal, bisa-bisanya itu dijadikan candaan. Eh tapi kalau benar gimana?

Dengan cepat Noah melesat pergi menuju kamar Mike. Dan benar saja pintunya terkunci.

Noah mendengar Keenan tertawa di tempatnya. Sial.

Love At Second SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang