"Kamu susah dihubungin"
"Jaga kesehatan ya"
"Ambil waktu selama yang kamu butuhin"
"Aku tunggu kamu di sini"
"Semangat sayang"Noah membaca pesan itu dalam hati. Ia merasa bersalah karna mengabaikan wanitanya.
Ditambah lagi dengan pertemuan terakhirnya dengan Lana. Ia tidak tahu mengapa akhir-akhir ini jadi sering bertemu dengan wanita itu.
Noah bukannya menyesal bertemu kembali dengan mantan kekasihnya.
Hanya saja waktunya seperti tidak tepat.Noah sedang ingin mengoreksi perasaannya terhadap Sherly, tunangannya. Dan kedatangan Lana di saat seperti ini tentu bukan yang Noah harapkan.
"Noah, kemana sih abang kamu? Bukannya malam pertama sama istri dia malah kelayapan di luar?"
Noah menghela napas kasar. Belum selesai memikirkan kata-kata apa yang tepat untuk membalas pesan sarkas dari wanitanya, sekarang ia harus menghadapi wanita lain yang jauh lebih menakutkan.
Noah melangkah mendekati pintu kamar dan membukanya. Tampak ibunya berdiri dengan kedua tangan di pinggang. Wanita berdaster itu melotot ke arahnya seolah-olah Noah adalah Benny.
"Ibu kan bisa telepon Benny, ngapain ngomel-ngomel sama Noah?"
"Ibu gak mungkin ngomel ke kamu kalau HP dia aktif"
"Coba tanya ke istrinya"
"Kamu gimana sih, dia aja malah nangisin abang kamu di kamar, harusnya ini malam pertama mereka Noah!""Udah lah buk, nanti juga dia pulang sendiri, lagian menantu ibu udah hamil, gak penting lah malam pertama"
"Astaga Noah! Malam pertama itu gak ada hubungannya sama hamil, kamu pikir orang hamil gak bisa begituan?"Noah memasang wajah masamnya. Percuma saja meladeni ibu-ibu seperti ibunya. Yang ada fungsi jantungnya memburuk karna emosi jiwa.
"Argh udah lah percuma ngomong sama kamu" Noah melongo memandang punggung ibunya yang menjauh. Dasar wanita.
***Lana memetik gitar di pelukannya dengan malas. Di depannya Andrea duduk dengan satu kaki yang di angkat ke atas meja. Wanita itu sedang serius memasang kutek di jari kakinya.
"Dre! Lo denger gue gak sih?"
"Ck sabar gue lagi serius ini!!!"
"Pake kutek doang lo kaya sidang skripsi aja sih!"
"Ini lebih butuh fokus tahu dari sidang skripsi gue""Tahu deh otak einstein"
"Pinteran gue lah" Lana melempar bantal di sampingnya ke arah Andrea."Woy kutek gue rusak nih, ah tanggung banget udah mau kering!!"
"Sukur!"
"Rese lo!"
"Makanya jawab kalo gue tanya""Lo tanya apa sih emang?"
"Buset! Jadi lo gak dengerin gue?"
"Yang mana? Kan banyak yang lo omongin!""Ya intinya menurut lo gimana gue sama Emer?"
"Ck Emer lagi? Udah laki orang itu Lan! Please deh kaya gak ada cowok lain"
"Gue udah ikhlas Dre"
"Ya bagus dong, trus masalah lo apa?"
"Gue takut""Kenapa takut?"
"Masak secepat ini gue move on? Gak mungkin!"
"Ya ilah Lan, jadi maunya lo gimana?""Astaga Dre, secuek-cueknya Nessy mendingan dia deh daripada lo" Andrea terkekeh.
"Salah sendiri lo curhat sama gue"Lana menghela napas. Ia meraih ponselnya dengan kasar lalu beranjak keluar dari kamar Andrea.
Entah mengapa sejak dirinya mendadak move on dari Emer. Lana menjadi sangat kosong dan bingung dengan kesehariannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love At Second Sight
Romance21+ Sekuel dari "Hallo Sugar" ___ Allana Nora Marthin. Kembali menata hidupnya untuk kedua kali. Setelah kembali berpisah dengan mantan kekasihnya, Lana banyak merubah dirinya. Ia tidak lagi takut terhadap pria, dan ia tidak akan tersakiti lagi oleh...