19

193 17 1
                                    

Lana mengunyah makanannya lambat-lambat. Mulutnya penuh dengan nasi goreng.

Noah datang dan meletakan segelas jus nanas mix sayuran pak coy di atas meja. Entah darimana pria itu mendapatkannya.

Ia terkekeh melihat mulut Lana yang penuh dengan makanan. Tangannya tidak tahan untuk mencolek pipi Lana yang menggembung.

Wanita itu menunduk malu karna perlakuan Noah. Ia langsung mengalihkan fokusnya pada nasi goreng yang tampak lezat di hadapannya.

"Malam ini Benny sampe Lan, gabung aja sama kita, biar kamu gak kesepian"

Lana menelan makanannya yang sudah ia kunyah halus, lalu mengambil jus yang tadi Noah letakan di dekatnya.
"Gak apa ya kalau gue gabung?" Noah mengangguk yakin.

"Kamu gak pernah liburan ke tempat lain ya selain ke sini?" tanya Noah.

Pria itu mendudukkan bokongnya tepat di samping Lana. Wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Gue gak punya banyak teman, jadi Bali satu-satunya pilihan karna di sini ada Nessy" Noah mengangguk mengerti. Lana memang sulit bergaul sejak kecil.

Bahkan selama berpacaran dengan Noah dulu, Lana masih saja tidak memiliki teman dekat sama sekali. Ia hanya bersama Noah kemana pun dan kapan pun.

Beruntung sekarang wanita itu memiliki Bagas, Nessy, Jay, Mike dan Andrea.

"aku tinggal sebentar gak apa ya? Aku harus selesaiin transaksi villanya Keenan" Lana mengangguk.

Setelah Noah pergi, Lana bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia merutuki dirinya yang mabuk sepanjang malam.

Membayangkan betapa konyolnya ia semalam membuat perutnya mual. Kira-kira apa saja yang ia perbuat di hadapan Noah? Lana tidak berani bertanya.

Membayangkannya saja ia sudah merinding. Lana berusaha mengalihkan pikirannya agar bisa berpikir positif, setidaknya Noah lah yang menemukan dirinya mabuk. Kalau tidak mungkin ia sudah berakhir di ranjang entah milik siapa.
***

Mike meremas rambutnya dengan kasar. Ia menyesal melakukan hal bodoh itu pada wanita yang baru beberapa hari ini ia kenal.

Meski Lucy tampak menikmatinya, tapi Mike tahu ada yang salah saat ia terakhir bicara pada wanita itu.

Apa ia menyakiti perasaannya? Apa ia harus minta maaf?

Wanita itu bahkan menangis di dalam kamar mandi! Brengsek! Mike memang brengsek!!

Ia juga tidak tahu setan apa yang merasukinya. Yang Mike tahu ia sangat ingin menyentuh Lucy, itu saja.

Sialnya kejadian itu membuatnya ketagihan. Jika saja wanita itu tidak meninggalkannya dan menangis di dalam kamar mandi, Mike pasti akan menidurinya malam ini juga. Sial.

Mike mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang yang ia anggap ahli dalam hal wanita.

"Hallo, lo dimana Lan?"
"Bali, kenapa?"
"Hah? kapan lo ke Bali? Ngapain?"
"Dua hari lalu, liburan lah"
"Liburan? Bukannya lo bilang jadwal lo padat?"
"Gue tunda dulu"
"Kenapa gak ngajak gue? Parah lo lupain temen sendiri"
"Ngajak lo malah bikin kepala gue tambah pusing Mike! Mending gue sama Nessy di sini"
"Ck gue lagi butuh lo nih"
"Butuh apaan? Gue gak bisa ngewe sama lo!"
"Bukan itu bego! Gue butuh curhat"
"Hahaha curhat apaan? Bokap lo lagi?"
"Bukan, ini soal cewek"
"Akhirnya lo punya cewek juga Mike, gue kira lo gay, congrats kalo gitu"
"Bukan itu, gue gak pacaran!"
"Trus apa?"
"Gue gak tahu juga nyebutnya apa, yang jelas dia udah beberapa hari tinggal sama gue"
"Hah? Kumpul kebo maksud lo?"
"Bukan! Gue cuma nolongin dia doang"
"Trus masalahnya apa?"
"Um... gue ngelakuin kesalahan"
"..."
"Gue nyentuh dia tadi..."
"..."
"Trus... abis itu dia ninggalin gue.."

Love At Second SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang