13

214 16 0
                                    

"Lan lo punya temen namanya Lucy gak?"
"Lucy?"
"Iya"
"Punya, kenapa? Lo kenal Lucy?"
"Lucy itu siapa Lan"
"Temen gue"
"ck iya gue tahu, maksud gue dia siapa? Kerjaannya apa? Gitu"
"Kenapa sih? Lo naksir sama Lucy?"
"Kepo aja Lan, tinggal jawab aja susah banget" Lana memandang aneh ke layar ponselnya.

Mike mengajaknya video call di saat kesibukannya mendesain baju pagi ini, padahal jam segini biasanya Mike sedang tidur. Apa pria itu tidak lelah setelah bekerja sampai dini hari? Dan ia bertanya tentang Lucy? Untuk apa?

"Dia ex model, sekarang gak tahu kerjaannya apa, katanya sih menjalani hidup sesukanya"
"Model? Tapi kok pendek?"
"Lo udah ketemu?"

"Um iya, kemarin"
"Kemarin? Dimana?"
"Gak kemarin juga sih, maksudnya pas kita di Jakarta"
"Oh, trus?"

"Dia beneran model? Kok pendek?"
"Astaga Mike! 170 cm udah pas jadi model, lagian dia kan gak masuk ke agensi ternama, cuma model freelance doang kaya gue dulu"

"lo aja yang ketinggian Mike, gak usah sok ngatain orang pendek, gue yang dipuji-puji orang karna tinggi badan gue aja masih lo hina-hina"

Mike terkekeh. Ia memiliki tinggi 185 cm, dan Lana yang tingginya 174 cm selalu mengomel jika ia sebut pendek. Padahal dirinya lah yang terlalu tinggi.

"Iye-iye gak usah ngegas lah!" Lana memelototkan matanya ke layar ponsel, membuat Mike tertawa geli.
"jadi kerjaannya model freelance dulu?"
"Iya, jadi talent juga, beda management sama gue"

"Talent dimana?"
"Kepo banget emang?"
"Ck jawab aja sih Lan"
"MW"
"Hah? Serius? Kok gue gak tahu ya?"

"Gak tahu apa maksudnya?"
"Gue pernah kerja jadi team photographer MW, tapi gak pernah lihat Lucy"
"Akhirnya lo cerita juga lo pernah kerja disitu" Mike tertegun sesaat. Lalu ia tertawa lagi.

"Jadi lo udah tahu gue pernah kerja di MW?"
"Gak usah ketawa lo gak lucu"
"Ya elah ngambek, emang penting banget gue cerita?"

"Pentinglah katanya lo temen gue, lo pasti udah tahu gue dari dulu tapi lo ngakunya baru kenal pas dikenalin Nessy"

"Kan emang bener baru kenal, kalo tahu ya emang udah lama, bedalah non kenal sama tahu"
"Terserah, pokoknya mulai sekarang lo bukan temen gue"
"Dih sebatas itu pertemanan kita?"
"Iya sebatas itu, mau apa lo?"

"Jangan galak-galak mbak"
"Lo bilang dulu alasannya apa"
"Gak ada alasan"
"Ck harus ada!"

"Kok maksa?"
"Bodo amat pokoknya harus ada!"
"Ya gue males aja, lagian gue gak tekunin amat kerja di situ, gue malah anggap itu cuma main-main doang"

"Kerjaan apa cuma main-main?"
"Jadi dulu gue berantem sama bokap gue, katanya gue terlalu dominan dan keras kepala, jadi gue diusir dari rumah"

"waktu itu gue belum punya tempat tinggal sendiri di Jakarta, jadi gue pergi ke temen gue"
"Temen gue punya apartmen soalnya, daripada gue pusing-pusing cari di tempat lain, mending sama kenalan sendiri"

"Trus waktu itu gue lagi bosen sama kerjaan gue, gak tahu mungkin karna gue lagi ada masalah sama orang tua, jadinya gue ngerasa kosong aja"
"Gue tanya temen gue tadi, gue butuh kerjaan sampingan"
"Dia bilang adanya jadi photographer, kebetulan photographer dia baru resign, tapi karna bidang gue di musik, gue gak terima tawaran itu"

"Besok-besoknya gue tanya lagi, dan dia nawarin jadi team photographernya dia, gue putus asa sih karna itu benar-benar bukan bidang gue"
"Akhirnya dia nambahin, gue cuma dijadiin karyawan tidak tetap, karna gue emang gak minat menetap, kerjaan gue juga bakal dibimbing kaya orang magang gitu, gue setuju dan kerja di sana"
"Gak nyangka juga sih gue betah, gue kerja selama hampir setengah tahun, mungkin karna anak MW pada seru, talentnya juga cakep-cakep jadinya betah"

"Gitu ceritanya Lan, gak penting kan? Makanya gue gak cerita sama lo"
"Penting menurut gue, lo temen gue Mike, gak ada salahnya gue denger cerita-cerita lo, jadi kita bisa lebih deket"

"Lo gak lagi nembak gue kan Lan? Gue baper soalnya"
"Iya gue pengen nembak lo Mike, pake senapan"
"Hahaha dendam nih? Masak cuma gara-gara gue gak cerita lo mau nembak pake senapan?"

Lana tidak menggubris guyonan Mike.
"Jadi temen yang lo maksud ini siapa? Yang kata lo bantuin kasih job?"
"Dia yang punya MW, penerus Murphy Group yang punya apartmen tempat gue nyewa"

"Maksud lo Keenan?"
"Iya lo kenal?"
"Kenal lah kan dia sepupu Nessy"
"Ah iya bener, gue malah kenal Nessy dari Emer, gak ngeh kalo ternyata dia sepupu temen gue"

"Trus lo bisa tahu gue, gimana ceritanya?"
"Itu mah lo pasti tahu ceritanya Lan, emang berapa kali sih lo mondar-mandir di MW?"

"Tapi gue mau tahu detailnya, pelit banget sih lo, cerita dong!"
"Hahaha okay sabar buk!"
"Jadi waktu itu gue denger Noah curhat sama Dennish, temen satu team gue, gue gak tahu persis urusan lo sama Noah apa waktu itu, jadi di otak gue saat itu, Noah naksir sama lo"

"Jadi dia sengaja ngundang lo jadi bintang tamu, alasannya karna lo sempat menarik perhatian MW di acara ulang tahun majalah itu"

"Gue cuma lihat lo hari itu, waktu sesi
photoshoot"
"Setelahnya gue gak tahu, karna gak pernah ketemu lo lagi"

Lana diam mendengarkan cerita Mike yang semakin membuatnya penasaran.
"Gitu aja ceritanya?"
"Iya emang lo maunya gimana ceritanya?" Tanyanya jahil.

Lana mengerucutkan bibirnya.
"Uluk uluk gemes banget, jadi cewek gue mau gak?"
"GAK!!"
"Hahahahaha"

"udah ah back to topic, jadi Lucy ini beneran talent di MW? Kapan?"
"Udah lama, mungkin dari sebelum lo kerja disitu dia udah jadi talent di sana, gak mungkin lah lo gak tahu, dia kan pacaran sama Keenan"

"Shit! Jadi Lucy yang itu?" Lana mengerutkan keningnya.
"Maksudnya?"
"Jadi Lucy temen lo, Lucy mantan Keenan?"

"Iya, tapi gue kenal dia juga gak lama kok, gak bisa dibilang deket juga" Jawab Lana datar. Dia tidak berminat jadi mak comblang, meskipun ia tidak tahu maksud kekepoan Mike.

Tapi tidak ada salahnya kan berjaga-jaga? Maka dari itu Lana harus menekankan pada sahabatnya ini, bahwa ia tidak memiliki hubungan yang dekat dengan target next pacar Mike.

"gue denger Lucy udah nikah, emang bener Lan?"
"Gak ah, salah info kali lo, orang kaya Lucy mana mau nikah, diajak nikah sama Keenan aja gak mau"

"Masa sih? Bukannya dia cinta mati ya sama Keenan? Gue tahunya dia diselingkuhin Keenan trus ditinggal tunangan sama Thalita"
"Iya emang, tapi Keenan gak niat gitu, dia dijodohin, lagian salah Lucy gak mau berubah, jadinya Keenan gak berani bawa dia ke depan keluarganya"

Mike terdiam. Ia mengenang masa-masa itu, ketika media menggeborkan kedekatan Keenan dengan Thalita.

Waktu itu Mike sudah jarang masuk kerja karna fokus dengan jadwalnya yang padat.

Keenan bukan orang yang mudah mencurahkan masalahnya pada teman. Mike sendiri baru tahu temannya memiliki kekasih dari Dennish.

Dulu Mike pernah bertemu Lucy sekali saat sesi photoshoot, hanya sekali dan itu juga waktunya sangat singkat.

Meskipun begitu Mike tidak mudah lupa. Pantas saja ia merasa tidak asing dengan wajah Lucy.

Lana bilang ia mungkin salah informasi mengenai status Lucy? Tapi untuk apa wanita itu berbohong?

Ngomong-ngomong sedang apa dia? Apa wanita itu masih berada di apartmennya?

Mike lupa kalau ia sudah dua hari berada di Bandung, dan ia tidak tahu sama sekali kabar wanita yang menginap di apartmennya.

Love At Second SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang