"Leslie,"
Leslie membuka matanya. Ia terkejut ketika melihat bahwa dirinya berada di sebuah hutan yang indah.
"Wah, jadi begini rasanya mati,"
"Kau belum mati,"
Leslie menoleh dan terkejut ketika melihat seorang laki-laki berambut hitam dan memiliki warna mata yang sama dengannya.
"Wah... di surga juga ada orang tampan,"
Laki-laki itu mendengus dan memukul kepala Leslie. "Ini bukan surga dan kau belum mati!"
Leslie mengusap kepalanya. "Ini sakit bodoh!"
"Kau berani mengumpat pada ayahmu?"
"Ha, cuma ayah," ucap Leslie kemudian melotot. "Apa?! Ayah?!"
Laki-laki itu tersenyum. "Ya benar. Namaku adalah Elyon dan aku adalah roh bulan,"
Leslie mengernyit. "Aneh, kau lebih mirip seperti elf daripada roh,"
Elyon memutar matanya. "Fisikku memang terlihat seperti elf namun akulah yang menghuni dan menjaga bulan,"
"Untuk apa kau menjaga bulan? Tidak dijaga pun bulan akan tetap berputar pada satelitnya," ucap Leslie.
Elyon berusaha mengontrol emosinya mendengar ucapan Leslie. "Bulan di sini berbeda dengan bulan yang ada di kehidupanmu dulu,"
"Ck, ayo kita kembali dulu," Elyon kemudian menarik tangan Leslie dan berjalan.
"Ke mana kau akan membawaku?" tanya Leslie.
Elyon mendengus. "Panggil aku ayah! Kau ini anak yang tidak sopan,"
"Memang," jawab Leslie santai.
Leslie menunduk ke bawah dan menyadari bahwa ia memakai dress putih. Leslie juga menyadari bahwa rambutnya berwarna putih, persis seperti Lucius.
"Ayah, apakah aku punya ibu?" tanya Leslie.
Elyon menggeleng. "Sebenarnya kau ini hanya anak angkatku, tapi aku sudah menganggapmu sebagai anak kandungku sendiri,"
"Kenapa aku bisa menjadi anak angkatmu?"
"Di kehidupanmu yang paling pertama, kau adalah seseorang yang baik. Namun, kau dibunuh oleh kerajaan karena mereka tidak ingin kau menghalangi mereka untuk memeras rakyat. Karena melihat itu, aku mengangkatmu sebagai anak, dan mengubah wujudmu agar sepertiku. Kau juga bisa melakukan reinkarnasi semaumu," jawab Elyon.
Leslie mengangguk. "Ternyata aku adalah orang baik. Pantas saja aku cantik,"
Elyon memukul kepala Leslie. "Walaupun sifatmu baik, aku tidak menyangka bahwa kau memiliki sifat aneh seperti ini. Tapi aku sudah terbiasa dengan sifat absurbmu,"
Mereka kemudian tiba di sebuah istana yang sepertinya terbuat dari kaca. Leslie memandang bangunan itu dengan kagum. Ia jadi ingat salah satu kerajaan yang ada di film Barbie. Leslie tiba-tiba bisa mengingat semua memori di semua kehidupannya.
"Aarin,"
Elyon menoleh. "Jadi kau sudah ingat? Yah, Aarin adalah namamu di sini,"
"Ayah, kenapa di sini sepi sekali?"
"Aku meliburkan semua orang. Mereka semua akan histeris jika mengetahui kau berada di sini,"
Leslie bergumam dan ia kemudian melihat sebuah cermin. Leslie terkejut ketika melihat bahwa ia sangat cantik di sini. Leslie juga menyadari bahwa telinganya berbentuk runcing, persis seperti elf. Leslie akhirnya bisa mengingat semuanya, jika dihitung, ia sudah bereinkarnasi sebanyak lima kali. Leslie kemudian mengernyit,.
"Ayah, mengapa aku tidak boleh menikah saat aku bereinkarnasi?" tanya Leslie cemberut.
Elyon mendesah. "Aarin, jika ayah bilang kau tidak boleh menikah, sebaiknya kau jangan menikah,"
Leslie memajukan bibirnya. "Di kehidupan ini aku mau menikah!"
"Jangan!"
"Ayahh, ayolah. Aku bahkan tidak punya kekasih karena kau tidak pernah mengizinkanku!"
"Pokoknya tidak boleh!"
Leslie cemberut. Ia kemudian segera pergi dan berjalan ke kamarnya. Leslie membuka pintu kamarnya dengan pelan dan ia segera merebahkan badannya di ranjang.
"Ah, sudah tujuh belas tahun aku tidak tidur di sini,"
Leslie memandang langit-langit kamarnya. Di sana ada lukisan bulan dan bintang. Leslie kembali mengalihkan pandangannya ke jendela. Ia berdiri dan berjalan kemudian duduk di jendela itu.
"Kapan terakhir kali aku merasa bahagia?"
Leslie termenung. Ia menatap seisi kerajaan dan menghembuskan napasnya.
"Mungkin memang sudah sebaiknya aku memikirkan kebahagiaanku sendiri,"
Leslie kembali mengingat masa lalunya dan terkekeh.
"Aku terlalu memikirkan orang lain. Seharusnya aku menghentikan perilaku bodoh itu sejak dulu,"
"Ya, kau memang terlalu memikirkan orang lain,"
Leslie menoleh dan melihat Elyon di di pintu kamarnya. Elyon tersenyum dan berjalan masuk. Ia mengelus kepala Leslie dan menepuknya.
"Berapa kalipun kau bereinkarnasi, sifatmu masih seperti itu dan aku akui itu sangat menyebalkan. Kau tidak pernah peduli dengan kebahagiaanmu sendiri dan menanggap bahwa kebahagiaan orang lain adalah kebahagiaanmu juga. Padahal ada lubang besar di hatimu karena kau terus tersakiti karena sifatmu itu," ucap Elyon.
Leslie menunduk. "Aku juga ingin mengubah sifatku ayah, namun entah mengapa itu terasa sulit. Hidupku sebagai Leslie bahkan tidak pernah membaik. Aku selalu terkekang oleh aturan-aturan dan itu sangat menyesakkan, namun aku juga tidak bisa melawan, seolah aku memang ditakdirkan seperti itu,"
Elyon mendesah. "Mungkin karena itulah jiwamu tiba-tiba pindah kembali ke dimensi ini. Kau sudah bereinkarnasi di empat dimensi, namun kau tetap tidak menemukan kebahagiaanmu dan jiwamu akhirnya tertarik kembali ke dimensi ini,"
Leslie menatap Elyon. "Ayah, berarti kau sudah mengetahui bahwa ini akan terjadi pada kehidupanku yang sekarang?"
"Tentu saja, setiap kau bereinkarnasi aku sudah mengetahui apa yang akan terjadi, aku tidak bisa mengubahnya, namun aku bisa sedikit membantumu."
Leslie dengan cepat memeluk Elyon. "Terima kasih ayah,"
"Kau adalah satu-satunya anakku, lebih baik kau tidur terlebih dahulu karena fisikmu di dunia nyata masih sangat lemah. Aku juga harus membalas perbuatan orang-orang sialan yang mengusik kehidupan anakku," jawab Elyon.
Elyon kemudian pergi dari kamar Leslie. Leslie kemudian menatap lukisan-lukisan yang terpajang di dinding. Semua adalah potret wajahnya setiap ia bereinkarnasi, termasuk saat ia masih menjadi Leslie di dimensi bumi.
Leslie menguap, ia merebahkan badannya di ranjang dan tanpa sadar ia sudah tertidur. Elyon menatap wajah putrinya yang sudah tertidur dan menghela napasnya. Ia segera pergi dari sana dan menyiapkan sesuatu.
"Tidak akan ku biarkan kalian menyakiti putriku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucius's Poison [END]
Fantasy[Sudah terbit dengan alur cerita yang berbeda] 'Ada yang aneh,' Leslie membuka matanya yang terasa berat. Ia terus mengedipkan matanya hingga akhirnya ia tersadar sepenuhnya. Leslie menoleh dengan panik, ia menyadari bahwa dia sedang berada di sebua...