27. Pemilik Kekuatan Jahat

2.9K 484 0
                                    

Lucius menaiki kudanya dengan tergesa-gesa. Hardy menghubunginya dan mengatakan bahwa Leslie berada dalam bahaya. Lucius terus merutuki dirinya karena ia tidak mampu melindungi Leslie, walaupun ia tahu bahwa itu bukan kesalahannya.

Firasat Lucius memang sudah tidak enak sejak Leslie meninggalkan mansion. Ia terkejut ketika Hardy menghubunginya melalui alat sihir yang digunakan untuk menghubungi orang dalam jarak yang jauh, seperti telepon.

Setelah menerima panggilan itu, Lucius langsung menghubungi kerajaan untuk memberi tahu bahwa para saintess berada dalam bahaya. Lucius mengeraskan rahangnya ketika mengetahui bahwa mereka hanya mengirim kurang dari dua puluh saintess untuk melawan kekuatan jahat itu.

"Mengapa kau hanya mengirimkan sedikit saintess? Apakah matamu buta? Walaupun kau tak memiliki kekuatan suci sekali pun kau bisa melihat bahwa tidak mungkin langit akan berwarna segelap itu!" bentak Lucius.

Hardy menenangkan Lucius. "Masalah ini tidak akan selesai jika kau terus emosi seperti itu. Kita harus menyelamatkan para saintess terlebih dahulu,"

Pasukan kerajaan akhirnya turun karena Lucius sudah turun tangan. Jantung Lucius berdegup dengan kencang. Hardy mengatakan bahwa kalung yang ia berikan pada Leslie hanya bisa digunakan sekali, sudah berarti gadis itu berada dalam keadaan di mana ia tidak bisa melawan sedikit pun.

"Aku tidak menyangka kerajaan akan seceroboh ini," desah Hardy sambil mengusap kepalanya.

Lucius mengeratkan genggaman tangannya. "Kita harus segera tiba di sana. Persetan dengan kerajaan, aku akan mengurus mereka nanti,"

Lucius dan Hardy mempercepat laju kuda mereka. Lucius sama sekali tidak ragu untuk menuju hutan yang berhawa menusuk itu. Tentu saja Lucius bisa melihat keanehan yang terjadi, hanya langit yang berada di atas hutan itu yang berwarna gelap. Mereka akhirnya tiba tepat di depan hutan tersebut. Tanpa ragu, Lucius memacu kudanya untuk masuk ke dalam hutan itu.

"Apakah mereka menggunakan kuda untuk masuk ke hutan?" tanya Lucius.

Adrian menggeleng. "Mereka berjalan ke dalam hutan itu,"

"Apakah kau gila? Jika terjadi sesuatu pada mereka bagaimana cara mereka untuk kabur?" bentak Hardy.

Lucius dan Hardy sama-sama merasakan frustasi. Lucius sama sekali tidak peduli jika kutukannya tidak bisa dipatahkan. Ia hanya ingin Leslie selamat. Ia hanya ingin melihat gadis itu berada di pelukannya untuk sekali lagi.

"Itu mereka!"

Lucius menghentikan kudanya dan segera turun. Ia mencari-cari Leslie namun gadis itu tidak ada. Matanya bergerak dengan panik. "Dimana Leslie?"

*

Leslie membuka matanya pelan. Ia terbangun di sebuah kamar yang bernuansa gelap. Leslie mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia berusaha mengurangi suara saat ia bangun dari tempat tidur.

"Oh, kau sudah sadar?"

Leslie menoleh dan melihat seorang laki-laki yang memiliki rambut hitam. Leslie bisa merasakan kekuatan jahat yang mengitari laki-laki itu. 'Jadi dia lah yang menciptakan monster-monster itu. Dia juga sama sepertiku, dia mengingat masa lalunya,'

"Leslie.. anak dari roh bulan yang darahnya dapat menyuburkan tanaman," bacanya pada sebuah buku kecil.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Leslie tanpa basa-basi.

Laki-laki itu tertawa kecil. "Apakah kau tidak penasaran denganku? Ah, aku tidak butuh jawabanmu. Namaku adalah Samuel Wade,"

Leslie mendesah pelan. "Baiklah, Samuel, apa yang kau inginkan?"

"Apakah kau sama sekali tidak merasa bersalah kepadaku?" tanya Samuel dengan raut wajah sedih. "Kau membuat hidupku hancur. Aku sudah mati di kehidupan sebelumnya, dan aku berniat untuk membuat kehidupan baruku lebih baik. Tapi kau menghancurkan segalanya! Hanya karena kau juga mengingat masa lalumu, bukan berarti kau bisa mengubah takdir seenakmu!"

Leslie tersentak. Ia ingat, ia pernah memberi tahu rencana Viscount Wade kepada Lucius, Arrie, dan Felix sehingga mereka bisa menangkap Viscount Wade. Bahkan status bangsawannya dan hartanya juga diambil.

"Aku minta maaf," ucap Leslie lirih.

Samuel berdecih. "Kau kira minta maaf saja bisa menyelesaikan semua ini? Karenamu, aku diejek oleh orang lain! Aku berusaha untuk bersikap baik kepada semua orang sejak kecil namun mereka mengkhianatiku ketika tahu bahwa ayahku telah kehilangan gelarnya!"

Leslie menatap mata Samuel yang berkaca-kaca. Laki-laki itu tampaknya lebih muda darinya, ia berumur sekitar delapan belas tahun. Leslie mengelus pundak Samuel dan ia terkejut ketika kekuatan jahat itu tampak berkurang.

"Aku bisa mengubah pandangan mereka terhadapmu, jika kau mau bekerja sama denganku," rayu Leslie.

"Benarkah?"

Leslie mengangguk. "Kau masih ingat dengan ilmu-ilmu yang kau dapat dari sekolah dulu bukan? Aku bisa membantumu,"

Samuel terdiam sejenak. "Aku masih ingat jelas perlakuan mereka kepadaku, mereka akan melempar batu ke arahku. Aku bahkan tidak pernah melakukan hal itu kepadaku, kenapa mereka sangat jahat?"

Setelah merasa yakin, Leslie memeluk Samuel. Itu adalah satu-satunya cara untuk mengurangi kekuatan jahat yang terdapat pada tubuhnya. Samuel menangis terisak. Leslie terus mengalirkan kekuatan sucinya ke tubuh Samuel.

'Sedikit lagi,' batin Leslie.

Leslie terkejut ketika Samuel memberontak dan mencekik lehernya. "Aku tidak akan membiarkan kau memengaruhi wadahku!"

Leslie tersenyum miring. "Benarkah? Kau sudah mengotori hati manusia yang sangat suci. Jika saja para roh mengetahui hal ini, kau sudah tewas di tempat,"

Leslie yakin bahwa Samuel memiliki dua kepribadian karena kekuatan jahat itu. Samuel semakin mengeratkan cekikannya pada Leslie. Leslie kesulitan bernapas.

"Setelah aku mengambil jiwamu, semua ini akan selesai," ucap Samuel dingin.

Leslie mendelik. 'Ayah, kak Medeina, roh matahari, roh air, roh api, roh angin, roh cahaya, dan roh kegelapan, tolong aku!". Leslie bisa merasakan kekuatan suci yang besar ia kemudian memegang tangan Samuel yang mencekiknya. Mereka berdua saling berteriak kesakitan sebelum akhirnya Leslie bisa merasakan bahwa jiwanya akan benar-benar hilang setelah ini.

Lucius's Poison [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang