Leslie menatap daun-daun yang mulai berguguran. Dulu, Leslie tidak pernah mengetahui bagaimana rasanya saat musim gugur karena ia tinggal di negara tropis. Jika ia mengingat-ingat kehidupannya yang dahulu pun, pasti dia tidak dapat mengingat apa.
Leslie menatap buku yang berada di tangannya, di sana sudah tertulis semua rencana-rencana yang akan digunakan Leslie untuk mengubah takdir. Leslie tidak masalah apabila ia mengorbankan ingatannya sendiri. Leslie menoleh ke luar dan menyadari bahwa ia telah memasuki wilayah utara.
"Astaga! Gadis sialan itu sudah kembali!"
Leslie dengan cepat menutup kereta kuda dengan gorden. Leslie menatap tangannya yang tiba-tiba bergetar tanpa sebab. Leslie menyipitkan matanya melihat itu. "Aku rasa ini ada hubungannya dengan Chloe,"
Leslie tiba-tiba merasakan sekelebat ingatan. Orang tua Chloe dibunuh oleh para prajurit perang dan Chloe bersembunyi di bawah ranjang karena badannya yang kecil. Sejak itu tubuh Chloe selalu mengalami tremor ketika melihat orang dewasa.
"Sial, aku tidak dapat menyangka akan jadi seperti ini. Seharusnya Hardy tidak memberitahuku tentang Chloe," keluh Leslie.
Leslie terus mengatur napasnya agar mengurangi tremor itu. "Oh ayolah Chloe! Kali ini kau juga sudah dewasa!"
Kereta kuda itu kemudian berhenti. Pelayan lain membuka pintu kereta kuda itu dan mendengus. "Cepat turun,"
Leslie segera turun dari sana. Kali ini ia sedang malas mencari musuh. Leslie berjalan menuju kamarnya dan meletakkan barang-barangnya. Ia kemudian segera pergi ke ruang belajar Lucius.
"Lucius?" panggil Leslie.
"Akhirnya kau datang juga," sindir Lucius.
Leslie memutar matanya. "Lucius, aku ingin membicarakan hal yang lebih penting,"
Lucius kembali mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
"Oke, pertama-tama, aku ingin meminta maaf karena tingkah kekanak-kanakanku kemarin. Aku tahu sangat sulit bagimu untuk mengubah pandangan hidup masyarakat," ucap Leslie.
"Aku juga minta maaf. Tapi aku tidak akan memaafkanmu semudah itu. Kau tahu, aku sangat frustasi dalam menangani kegagalan panen ini,"
"Aku harus apa agar kau memaafkanku? Apa aku harus pergi ke wilayah selatan dan tinggal di sana?"
Lucius mendelik. "Jangan! Baiklah, aku memaafkanmu. Awas saja jika kau berpikir untuk pergi ke wilayah selatan!"
Leslie mendengus. "Aku memang harus ke sana agar aku bisa mematahkan kutukan keluargamu dan keluarga Nevil!"
"Ck, kau membuang-buang waktu saja. Aku sudah mengetahui cara mematahkan kutukan keluargaku begitu juga Hardy pasti sudah mengetahui cara mematahkan kutukan keluarganya," balas Lucius.
"Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku hampir mati saking penasarannya!" pekik Leslie.
"Tidak, aku akan memberitahumu jika aku sudah berumur 17 tahun,"
"Itu lama sekali, lebih baik aku pergi ke wilayah selatan dan bertanya ke kuil,"
Lucius mengernyit. "Kau pergi ke wilayah selatan hanya untuk bertanya ke kuil? Kau kira di sini tidak ada yang namanya kuil?"
"Ya kau pikir kuil di wilayah utara akan menerimaku? Kau lupa siapa yang salah mengartikan wahyu dari ayahku?!"
Lucius terdiam dari kegiatannya sejenak. "Benar juga. Maaf, aku melupakan hal itu,"
Leslie menggeleng lelah. "Lucius, aku rasa bangsawan-bangsawan di kerajaan mulai mengincar keluargamu dan keluarga temanmu lagi,"
"Mereka memang begitu sejak dahulu, dan itu sudah merupakan rahasia umum," jawab Lucius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucius's Poison [END]
Fantasy[Sudah terbit dengan alur cerita yang berbeda] 'Ada yang aneh,' Leslie membuka matanya yang terasa berat. Ia terus mengedipkan matanya hingga akhirnya ia tersadar sepenuhnya. Leslie menoleh dengan panik, ia menyadari bahwa dia sedang berada di sebua...