30. Leslie Bernapas

3.4K 506 1
                                    

"Leslie bernapas!" pekik Lucius.

Arrie dan Felix yang mengikuti Lucius ke kamar Leslie terkejut. Mereka berdua segera masuk ke dalam. Arrie memegang dada Leslie dan ia bisa merasakan jantung Leslie yang berdetak.

"Felix! Cepat hubungi pendeta ke sini!" perintah Arrie.

Felix menuruti kata-kata gadis pujaannya itu. Arrie terus memegang dada Leslie, memastikan agar detak jantung itu tidak menghilang. Lucius menangis dan memegang tangan Leslie. Di dalam hatinya, Arrie merasa lega karena obsesi Lucius terhadap Leslie sehingga laki-laki itu tidak rela mengkremasi Leslie.

"Ternyata kata-kataku benar, Leslie tidak mungkin mati secepat itu bukan?" tanya Lucius.

Arrie mengangguk kecil, tidak mungkin ia berargumen seperti yang dilakukan Felix. Seharusnya hari ini tubuh Leslie akan dikremasi, tapi Lucius bersikeras untuk membawa tubuh gadis pulang dan meletakkannya di kamar.

Para pendeta segera berdatangan, termasuk beberapa saintess yang merupakan teman Leslie. Selama Leslie diperiksa, Lucius sama sekali tidak mau melepaskan genggaman tangannya. Ia takut gadis itu akan pergi kembali.

"Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah. Orang yang telah diambil jiwanya tak mungkin bereinkarnasi, apalagi hidup kembali. Tapi saya bisa merasakan kekuatan suci dari delapan roh. Saya rasa ini ada hubungannya dengan para roh,"

Lucius mengangguk. "Tentu saja, dia adalah anak dari roh bulan. Tentu saja ayahnya tidak mungkin membiarkan jiwa anaknya menghilang begitu saja,"

Pendeta itu menatap Lucius ragu. "Tapi saya tidak yakin bahwa nona Leslie bisa sadar dalam waktu yang cepat. Mungkin saja ia akan sadar sepuluh tahun lagi. Walaupun ia sadar, akan ada banyak anggota tubuhnya yang lumpuh karena ia sudah kehilangan setengah jiwanya,"

"Aku tidak peduli, yang penting Leslie masih hidup," jawab Lucius.

Mia yang berada di sana mengangkat tangannya. "Kami akan membantu agar Leslie bisa cepat sadar dengan kekuatan kami. Aku sangat berterimakasih karena jika bukan karena darah Leslie kami sudah mati karena racun itu,"

Keenam saintess itu sudah kritis karena lambatnya evakuasi. Namun pendeta Albert menyarankan agar mereka meminum darah Leslie. Karena itulah mereka semua bisa selamat.

"Baiklah, jika begitu aku akan pergi dari sini," sahut Lucius. Ia tak ingin menganggu teman-teman yang sangat berarti bagi Leslie.

Lucius segera pergi ke ruang pertemuan dan menyembunyikan wajahnya. Arrie yang melihat itu tersenyum pelan. "Aku sudah menemukan keanehan di tubuh Leslie. Padahal jika ia sudah meninggal selama tiga hari tubuhnya akan menjadi dingin, tapi tubuh Leslie tetap hangat,"

"Lucius, apakah kau tahu bahwa besok Samuel akan diadili karena ia sudah membunuh saintess? Apakah kau akan datang ke persidangannya?" tanya Felix.

"Aku harus datang. Dia bukan hanya mencekik Leslie namun ia menggunakan kekuatan jahatnya untuk mengambil jiwa Leslie. Walaupun kekuatan jahatnya sudah menghilang karena Leslie, tapi aku tetap tidak bisa memaafkannya," jawab Lucius.

Arrie memiringkan kepalanya penasaran. "Kau sudah menjadi Duke bukan? Hukuman apa yang kau ingin kau berikan padanya?"

"Aku akan meletakkan tubuhnya di antara monster. Aku yakin monster itu akan menyukai tubuhnya," seringai Lucius kejam.

"Tapi apakah kau tidak khawatir bila ia malah kembali mengendalikan monster-monster itu? Aku rasa lebih baik menaruhnya di penjara bawah tanah Kerajaan Shidor," celetuk Felix.

Penjara bawah tanah Kerajaan Shidor adalah penjara yang diperuntukkan bagi orang yang sangat jahat. Samuel sudah masuk dalam kriteria untuk masuk ke dalam penjara bawah tanah karena ia membunuh saintess yang masih aktif bertugas dan itu sangatlah merugikan kerajaan. Ia juga bisa menjadi wadah untuk kekuatan jahat sebesar itu, karena itulah Samuel sangat berbahaya.

"Aku pernah pergi ke penjara bawah tanah sekali, dan tempat itu benar-benar menyeramkan. Di sana tidak ada cahaya sama sekali. Orang yang berada di penjara juga diperlakukan dengan sangat kejam, tetapi jika melihat kejahatan yang mereka lakukan, aku rasa itu hukuman yang pantas," ucap Arrie.

Lucius mengangguk kecil. "Jika begitu aku akan meminta pada raja agar ia memberikan hukuman penjara bawah tanah kepada Samuel. Walaupun raja itu sangat menyebalkan karena ia membiarkan para saintess pergi sendirian tanpa penjagaan,"

*

Mia menangis di hadapan Leslie. "Jika saja aku lebih kuat, aku mungkin bisa menyelamatkan Leslie. Bahkan kini jika ia sadar, maka anggota tubuhnya akan lumpuh,"

"Seharusnya aku bisa mengidentifikasi keadaannya terlebih dahulu, bukannya terburu-buru mencari pelaku yang memiliki kekuatan jahat itu," ucap Julia lirih.

Alex menundukkan kepalanya. "Aku tidak menyangka kalau Samuel memang mengincar Leslie sejak awal,"

Gabriel memeluk Mia yang menangis. "Kita harus membantu Leslie. Aku yakin jiwanya sekarang sedang berada di dunia roh dan itu akan mempercepat penyembuhannya. Itu akan membuat kita lebih mudah untuk menyembuhkannya,"

"Aku akan melakukan apa pun untuk membuat Leslie membuka matanya," ucap Zara.

Mereka berenam mulai menggunakan kekuatan suci mereka untuk menyembuhkan Leslie. Julia tidak segan-segan mengeluarkan hampir semua kekuatan suci di tubuhnya. Mia juga berusaha semaksimal mungkin menggunakan kekuatannya.

Calvin melirik Leslie dan terkejut. "Leslie tersenyum!"

Mereka semua menoleh dan melihat Leslie yang tersenyum tipis. Mia terharu. "Sepertinya ia tahu bahwa kita sedang mengalirkan kekuatan suci kita padanya,"

Gabriel mendesah dan melihat langit-langit. "Jadi begini rasanya punya teman. Aku tidak pernah membayangkan aku akan berkorban hanya karena temanku,"

Mia mengernyit. "Kita bukan lagi teman, kita adalah sahabat. Walaupun kita akan menjalankan tugas kita selama tujuh tahun lagi tanpa Leslie, kita akan tetap mengingat bahwa Leslie adalah sahabat kita, teman yang sudah menyelamatkan hidup kita,"

"Woah, aku bisa merasakan delapan kekuatan suci yang sangat besar dalam tubuhnya. Aku yakin para roh tidak setengah-setengah dalam membantunya," kata Alex.

"Tentu saja. Aku tidak tahu bagaimana hubungan mereka tapi aku pernah mendengar Leslie berbicara dengan roh tanah dan pembicaraan mereka itu tidak kaku, cenderung seperti saudara," sahut Zara.

Beberapa menit kemudian, mereka kehabisan semua kekuatan suci di tubuh mereka. Mereka segera terjatuh dan terduduk di lantai kamar Leslie. Mereka menatap satu sama lain dan tertawa.

"Aku harap semuanya akan kembali normal, kami akan menyambutmu dengan pesta yang meriah saat kau sudah bangun, Leslie!" ucap Calvin semangat.

Julia tersenyum. "Aku yakin kau bisa melewati ini semua, kami yakin denganmu,"

Lucius's Poison [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang