4

2.7K 163 10
                                    

WARNING!

🔞🔞🔞🔞🔞

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Minju masih terkejut ketika tiba-tiba saja tubuhnya dibalik dan dicium habis-habisan.

Dia masih setengah tertidur tadi dan benar-benar tak berdaya, Yujin sudah melampiaskan hasratnya tanpa ditahan-tahan.

Ciuman-ciumannya tanpa jeda seolah-olah lelaki itu tak tahan sedetikpun tidak berciuman dengannya.

Ketika Yujin mengangkat kepalanya, matanya berkabut, pupil matanya membesar terlihat kontras dengan iris matanya yang berubah menjadi biru pucat,

“aku ingin bercinta, aku ingin memasukimu...Ah kau tidak tahu betapa aku...“,

Suara Yujin tersengal, lalu melumat bibir Minju lagi dengan membabi buta, kata-kata vulgar Yujin itu membuat pipi Minju merona malu.

Tidak terbayangkan, dia, perempuan yang tidak pernah intim dengan lelaki manapun, sekarang terbaring dengan jubah mandi yang sudah acak-acakan, ditindih oleh lelaki yang mungkin sampai beberapa hari yang lalu tidak dikenalnya dengan baik.

Tangan Yujin menelusup di balik jubah mandinya, menemukan payudaranya yang hangat dan lembut, lalu meremasnya.

Sedikit terlalu bergairah sehingga Minju mengerang.

Yujin menghentikan gerakannya, lalu menatap Minju lembut,

“Sakitkah?”, bisiknya parau.

Minju terpaku, suaranya seakan tertelan di tenggorokan, bagaimana dia harus menjawabnya?

Tetapi Yujin tidak memerlukan jawaban, lelaki itu tersenyum, lalu menggerakkan tangannya lagi menyentuh payudara Minju.

Dengan ahli dia menyingkirkan jubah mandi Minju yang menghalangi, dan menemukan keindahan ranum di baliknya,

“Oh Indahnya”, bisik Yujin serak.

Membiarkan Minju memalingkan muka dengan malu dibawah tatapan tajam dan memuja lelaki itu.

Lalu bibir Yujin yang panas menelungkupi puting payudaranya, lidahnya bermain di sana terasa panas, membakar seluruh tubuh Minju, membuatnya terpaksa merintih.

Bingung dengan gejolak yang menyebar di seluruh tubuhnya.

Yujin begitu ahli sedang Minju sama sekali tidak berpengalaman, dan lelaki itu tampaknya tidak merasa perlu menahan dirinya.

Entah kapan, mereka sudah telanjang bersama di atas tempat tidur itu, Tubuh Yujin yang keras, melingkupi tubuh Minju yang mungil di bawahnya, menggodanya, menggeseknya dengan kekuatannya, membawa gairah Minju makin naik, sedikit demi sedikit ke puncaknya.

Kemudian Minju merasakan kejantanan Yujin, yang tidak terhalang apapun menyentuh pusat dirinya.

Pelan, tapi membuatnya terkesiap. Minju membuka matanya yang terpejam, menatap Yujin di atasnya.

Lelaki itu menatapnya dengan tajam, matanya berkabut, napasnya terengah, dan sejumput rambut tampak jatuh di dahinya, membuatnya tampak begitu liar.

“Ah, ya manis...Kau pasti akan sangat menyukainya”, geram Yujin pelan.

Lalu mulai mendorong, menekan dan menyentuh Minju, “Kau sudah siap”, erang Yujin.

“Kau sudah basah dan panas, siap untuk diriku...”

Jantung Minju berdegup kencang, beriringan dengan detak jantung Yujin yang bahkan lebih parah.

Dengan perlahan, Minju memejamkan matanya, melepaskan hatinya, Demi kamu Chaewon, bisiknya dalam hati bagaikan mantra yang menyelamatkan jiwanya.

Romantic Story About JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang