.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ruangan itu sangat sunyi, hanya suara alat-alat penunjang kehidupan yang berbunyi secara teratur.
Minju duduk disana, disamping ranjang Chaewom, menatap Chaewon yang terbaring dengan damai. Dua jam lagi operasi ginjal Chaewon akan dilaksanakan.
Kau harus kuat bertahan ya?
Demi aku kau harus bertahan, kau harus bertahan.
Demi aku Chaewon...
Berkali-kali Minju merapalkan kata-kata itu seperti sebuah doa yang tidak ada putus-putusnya.
Chaewon tampak lebih kurus, dan pucat, dan begitu diam, tetapi Minju meyakini masih ada kekuatan hidup yang tersembunyi di dalam tubuh Chaewon, Minju mempercayainya.
Minju percaya kepada Chaewon, seluruh harapannya masih bertumpu kepada kepercayaannya itu.
Kemungkinan keberhasilan operasi itu adalah 40:60, dan Minju bergantung kepada 40% itu.
Dia percaya Chaewon adalah lelaki yang kuat, buktinya dia sudah berhasil bertahan sampai sejauh ini.
Suster Eunbi masuk ke dalam ruangan, dan menyentuh pundak Minju.
“Kondisinya stabil Minju, aku yakin dia akan berhasil melalui ini semua.”
“Iya suster, Chaewon pasti kuat.“
Suster Eunbi mengecek denyut nadi Chaewon lalu menatap Minju seolah teringat sesuatu.
“Bagaimana kau berpamitan dengan Mr. Yujin?”
Minju merona.
“Aku bilang menemani teman yang akan melahirkan,” gumamnya pelan, merasa berdosa karena tidak biasa berbohong.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini hari minggu, Yujin kebetulan berencana melewatkan waktunya seharian dengan Minju.
Tetapi dengan alasan palsu dan kebohongan yang terbata-bata, Minju berhasil membuat Yujin melepaskannya.
Meskipun dahi Yujin tampak berkerut curiga ketika Minju berpamitan tadi pagi.
“Kalau begitu kenapa kau tak mau kuantar?” ujar Yujin tadi pagi ketika Minju menolak tawarannya.
“Karena temanku ini mengenalmu sebagai bosku, nanti dia bisa mengetahui semuanya.” jawab Minju cepat-cepat.
Lelaki itu mengerutkan keningnya lagi, tidak puas.
“Apakah dia salah satu pegawaiku?”
“Bukan!”
Minju langsung menyela keras, karena setelah mengenal Yujin lebih dekat, Minju tahu, jika dia menjawab ‘iya’, maka Yujin pasti akan menyuruh salah satu staf personalianya untuk mengecek apakah benar ada karyawannya yang akan melahirkan, dan dia akan mendapati kalau Minju berbohong.
“Dia bukan pegawaimu, tapi dia banyak mengenal teman-teman kantor dan dia tahu tentangmu, jadi kalau dia melihatmu dia bisa bertanya-tanya kepada yang lain….”
“Oke, kalau begitu di Rumah Sakit mana?”
Minju kehilangan kata-kata, berusaha mencari jawaban.
“Eh...aku tidak tahu di Rumah Sakit mana.”
Dengan cepat Yujin melangkah ke hadapan Minju yang berusaha menghindari tatapannya.
“Kau bilang akan menemani temanmu itu di Rumah sakit, bagaimana mungkin kau tidak tahu di mana rumah sakitnya???”
“A...aku...”, dengan gugup Minju menelan ludah, “Aku akan menunggu di kost yang lama, suaminya akan menjemputku nanti”
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Story About Jinjoo
FanficFF INI REMAKE DARI NOVEL SANTHY AGATHA! Yang udah baca ya gapapa asal jangan report😉 Yang mau baca ya baca aja :v Saya greget soalnya versi kapal lain udah banyak :v tapi jinjoo belum ada :v 🔞🔞🔞