.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Minju baru saja membuka pintu apartemen ketika teleponnya berdering.
Dia segera mengangkatnya dan langsung terdengar suara Yujin diseberang sana.
"Kau suka masakan cina?"
"Hah?"
Minju terperangah mendengar sapaan pertama Yujin yang tanpa basa-basi, baru ketika Yujin mengulang pertanyaannya dia mengerti, dan tanpa sadar mengangguk.
"Minju?"
Mendengar pertanyaan Yujin, Minju baru sadar kalau dari tadi dia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Eh...iya...iya.."
"Oke, kalau begitu jangan memasak malam ini, kubawakan dua porsi untuk kita."
Telepon ditutup. Meninggalkan Minju yang masih terperangah.
Satu jam kemudian, ketika Minju menyeduh kopi, Yujin datang, langsung ke dapur, masih mengenakan jas resminya, tapi dengan dasi yang sudah dikendorkan.
Dia meletakkan Kantong kertas berisi makanan yang masih panas, berlogokan nama hotel bintang lima.
"Tadi ada undangan pertemuan dengan klien di sana, hanya minum kopi, tapi aku lalu ingat kalau masakan cina di hotel ini terkenal enaknya, dan aku ingat kamu."
Yujin mengedipkan sebelah matanya.
"Siapkan ya, aku mandi dulu."
Dengan langkah anggun Yujin membalikkan badan menuju kamar.
Minju mengatur masakan berbau harum itu pada piring saji, sambil mengatur poci kopi di nampan untuk Yujin, untuk dirinya dia menyeduh secangkir teh.
Yujun muncul di dapur setengah jam kemudian, dengan piyama sutra hitam, lalu duduk di kursi di meja dapur.
"Aku lapar sekali, tadi jalanan macet."
Minju duduk di hadapan Yujin, memperhatikan lelaki itu mulai menyantap
hidangannya dengan penuh minat."Tadi, di pertemuan tidak ada makan malam?"
Setahu Minju pertemuan bisnis di hotel seperti itu selalu disertai dengan jamuan makan malam.
"Ada, tapi aku menolaknya, hanya minum kopi tadi"
Yujin menatap Minju dengan tiba-tiba hingga Minju kaget.
"Kenapa tidak kamu makan? Ayo, enak
lho."Dengan gugup Minju menyantap makanannya, memang enak sekali, gumam Minju pada suapan pertama.
Tanpa sadar dia makan dengan lahap, dan baru berhenti ketika menyadari Yujin menatapnya geli, pipinya langsung bersemu merah.
Yujin langsung terkekeh geli.
Minju baru mengetahui kepribadian Yujin yang seperti ini, santai dan penuh tawa, berbeda sekali dengan apa yang ditampilkannya di kantor.
Selesai makan seperti biasa Yujin minta ditemani saat mengerjakan tugas kantornya, lelaki itu tampak serius mengahadapi notebooknya, sambil sesekali menyesap kopi.
Sementara Minju menyibukkan diri dengan menonton chanel masak memasak di TV kabel.
Benaknya berkecamuk.
Apakah Yujin akan bercinta dengannya lagi?
Bodoh! Tentu saja, kalau bukan untuk itu buat apa lelaki itu menginap disini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Story About Jinjoo
FanfictionFF INI REMAKE DARI NOVEL SANTHY AGATHA! Yang udah baca ya gapapa asal jangan report😉 Yang mau baca ya baca aja :v Saya greget soalnya versi kapal lain udah banyak :v tapi jinjoo belum ada :v 🔞🔞🔞