Mohon doanya..... -Minju
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini berlalu dengan amat lambat bagi Minju, perasaannya tidak enak.
Sampai kapan Yujin akan marah padanya?
Sampai kapan Yujin akan bersikap seperti ini kepadanya?
Dia tahu dia bersalah, tapi dia kan sudah meminta maaf?
Lagipula kenapa permasalahan kecil semacam ini begitu dibesar-besarkan oleh Yujin?
Pemikiran itu masih berkecamuk di kepalanya ketika keluar dari lift yang mengantarkannya ke ruangan pribadi CEO perusahaan.
Sebenarnya Minju tadi bermaksud pulang sendiri dan mampir ke rumah Sakit menengok Chaewon, memanfaatkan waktu bebasnya yang dijanjikan oleh Yujin pada waktu perjanjian awal mereka.
Tapi dengan ancaman Yujin tadi pagi, Minju tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan Yujin untuk menemuinya di ruangannya sepulang kerja.
Meja sekertaris Yujin sudah kosong, dengan pelan Minju melangkah ke pintu besar ruangan Yujin, mengetuknya pelan.
"Masuk."
Sebuah suara mempersilahkannya dari dalam.
Minju masuk dan menutup pintu di belakangnya, ketika membalikkan badannya dia terpaku.
Bukan Yujin yang ada di sana, tetapi Yena, lelaki itu sedang duduk santai di sofa, menyesap segelas brendy, menatap Minju dengan penilaian santai yang sedikit kurang ajar.
"Mr. Yujin menyuruh saya kesini jam pulang kantor.", jelas Minju terbata.
Yena tersenyum, masih duduk santai di sofa sambil menatap brendynya yang tinggal seperempat gelas.
"Aku tahu, Yujin menyuruhku menunggumu di sini, dia sedang menemui tamu penting dari Jerman di ruang pertemuan."
"Oh."
Minju tidak tahu harus berkata apa, suasana terasa sangat canggung. Entah karena Minju memang tidak kenal dekat dengan Yena, atau karena sikap santai palsu yang ditunjukkan Yena.
"Kalau begitu mungkin saya akan menunggu di luar saja", gumam Minju cepat-cepat, ingin segera meninggalkan ruangan itu.
"Bagaimana rasanya?"
Pertanyaan tiba-tiba Yena itu menghentikan gerakan tangan Minju membuka pegangan pintu.
"Apa?"
"Bagaimana rasanya menjadi wanita simpanan taipan kaya seperti Yujin?", Yena bangkit berdiri dari sofa dan menghampiri Minju.
Minju tidak suka mendengar nada melecehkan dalam suara Yena, dia ingin segera keluar dari ruangan ini.
"Eh, mungkin saya harus menunggu di luar,"
Minju berhasil membuka pintu sedikit, tapi dengan lengannya Yena mendorong pintu itu tertutup lagi.
"Aku bertanya padamu Tuan Putri", ulang Yena sinis.
Minju menatap Yena tajam. "Saya tidak akan membiarkan anda merendahkan saya," desisnya pelan.
Ucapan itu membuat Yena tertawa, penuh penghinaan.
"Merendahkan katamu?, bukannya kau yang datang merangkak meminta dijadikan pelacur oleh Yujin???", ejeknya kasar.
Lalu mencekal lengan Minju tak kalah kasar, tak peduli Minju mulai meronta-ronta.
"Kau adalah wanita paling rendah, paling murahan yang pernah kukenal, kau mungkin berhasil merayu Yujin dengan tubuhmu", Yena menyeringai sinis.
"Tak kusangka Yujin bisa bertekuk lutut pada perempuan sepertimu, tapi kau tentu sudah tahu kan? Yujin terbiasa dikelilingi perempuan-perempuan dewasa yang berpengalaman, jadi citra polos dan kekanak-kanakanmu tentu saja menjadi hal baru yang menyegarkan untuknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Story About Jinjoo
FanfictionFF INI REMAKE DARI NOVEL SANTHY AGATHA! Yang udah baca ya gapapa asal jangan report😉 Yang mau baca ya baca aja :v Saya greget soalnya versi kapal lain udah banyak :v tapi jinjoo belum ada :v 🔞🔞🔞