.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.“Apa yang terjadi di sini?”, gumam Chaewon serak.
Dia tetap bertanya meskipun kebenaran itu sudah menyeruak dalam kesadarannya, membuat dadanya sesak.
Sakura menghela napas mendengarnya, “Ceritanya panjang...”
“Aku punya banyak waktu”, sela Chaewon tak sabar, “Jelaskan semuanya”
“Minju tidak pernah bermaksud mengkhianatimu kau tahu,” gumam Sakura sedih, “Dia selalu berusaha setia kepadamu.”
“Kau bicara begitu padahal jelas-jelas di depan mataku tadi dia jatuh cinta setengah mati kepada lelaki lain?” gumamnya getir.
“Kau tahu, Minju putus asa ketika dia akhirnya berhubungan dengan Yujin... biaya operasimu... operasi ginjalmu, dokter mengultimatum kau harus segera dioperasi ginjal untuk menyelamatkan nyawamu, sangat mahal, hampir mencapai tiga ratus juta, sementara seluruh harta Minju sudah habis, dia menanggung hutang yang sangat besar di perusahaan... jadi... jadi Minju memutuskan menjual keperawanan dan tubuhnya kepada Yujin.”
“Oh Tuhan!”
Wajah Chaewon pucat pasi, keringat dingin mengalir di tubuhnya.
Jadi semua ini bermula dari dirinya?
Semua kegilaan tak diduga ini bermula dari keinginan Minju menyelamatkan nyawanya?
Menjual keperawanannya!!
Oh Tuhan, Chaewon tidak pernah peduli apakah Minju masih suci atau tidak, baginya Minjunya adalah Minju yang sama.
Tapi... Mengetahui bahwa Minju melakukan itu demi dirinya benar-benar menghancurkan hatinya.
Mengetahui bahwa pada akhirnya Minju menyerahkan hati pada lelaki lain yang disebabkan oleh dirinya sangat menyakiti perasaannya.
“Dan Yujin, atasan Minju itu pasti laki-laki brengsek karena mau mengambil manfaat dari gadis lemah yang sedang kesulitan.” desis Chaewon marah.
Sakura menggeleng, “Tidak seperti itu Chaewon, Yujin sangat kaya, dia bisa mendapatkan gadis manapun yang dia mau, Tapi sudah sejak lama dia menginginkan Minju, menurutku sebenarnya sudah sejak lama Yujin mencintai Minju tetapi dia tidak menyadarinya, karena itu mungkin Yujin menganggap satu-satunya cara untuk memiliki Minju adalah menerima tawarannya.”
Chaewon mengernyit mendengar penjelasan Sakura, hatinya sakit menyadari bahwa sekarang dia menjadi penghalang antara dua orang yang saling mencintai.
“Kenapa Minju tidak membiarkan aku mati saja?” rintihnya dalam geraman penuh kesakitan.
“Mungkin lebih baik aku dibiarkan mati saja sehingga aku tidak menghalangi kebahagiannya...”
Sakura menyentuh pundak Chaewon lembut, “Jangan pernah punya pemikiran seperti itu,” selanya tegas.
“Minju mencintaimu sepenuh hati, dia berjuang mati-matian demi kehidupanmu, jangan pernah menghancurkan hatinya dengan kata-kata seperti itu.”
“Dia sudah tidak mencintaiku lagi, dia hanya kasihan padaku, tatapan lelaki itu, tatapan Yujin kepadaku ketika mengatakan bahwa Minju lebih memilihku dibanding dirinya tadi begitu penuh penghinaan dan kemarahan, seolah lebih baik aku tahu diri dan menyingkir saja.“
“Yujin memang seperti itu, dia marah karena Minju memilih untuk bersamamu. Tapi Yujin mencintai Minju, karena itu dia menghormati keputusan Minju.”
“Lelaki itu, apakah benar dia mencintai Minju? dia terlalu berkuasa, terlalu mendominasi, terlalu arogan… aku takut dia hanya ingin menunjukkan kekuasaannya, hanya ingin memuaskan arogansinya untuk memiliki Minju...”

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Story About Jinjoo
FanfictionFF INI REMAKE DARI NOVEL SANTHY AGATHA! Yang udah baca ya gapapa asal jangan report😉 Yang mau baca ya baca aja :v Saya greget soalnya versi kapal lain udah banyak :v tapi jinjoo belum ada :v 🔞🔞🔞