Mulai part ini hayu berdoa banyak banyak
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Ruangan itu gelap.
Gelap dan sunyi, hingga bunyi klik ketika Minju menutup pintu terdengar begitu keras.
Dengan gugup Minju menelan ludah.
Kenapa sepi?
Kemana Yujin?
Apa Yujin mungkin pulang ke rumahnya?
Apa mungkin dia tidak tahu kalau Minju belum pulang?
Syukurlah kalau begitu kejadiannya.
Minju berusaha menenangkan dirinya, tapi tetap saja tidak bisa menyembunyikan rasa gugupnya menghadapi apa yang akan terjadi.
Seperti hitungan mundur penantian sebuah bom yang akan meledak saja.
Dan bom itu memang meledak.
Dalam hitungan beberapa menit pintu depan terbuka, tidak, bukan terbuka, tapi terdorong dengan kasarnya, lampu-lampu menyala.
Yujin tampak begitu menakutkan, matanya menyala-nyala, rambutnya acak-acakan, bahkan pakaiannya yang biasanya selalu elegan dan rapi tampak kusut masai.
Yang pasti, lelaki itu kelihatan begitu murka mendapati Minju berdiri di ruang tamu apartemen itu, hanya menatapnya.
Dengan gerakan kasar dia meraih pundak Minju dan mengguncangnya begitu keras sampai Minju merasa pusing.
"Kemana saja KAU?????!!!", teriak Yujin, lepas kendali.
Minju berusaha menjawab, tetapi kepalanya terasa pusing karena Yujin masih mengguncangnya.
"Aku mencarimu ke segala penjuru, kau tahu??!!! ", Yujin masih berteriak.
“Semua rumah sakit bersalin di kota ini aku datangi satu persatu, tapi tidak ada kamu!!!! Kemana saja KAU????"
"Yujin, kalau kau terus mengguncangnya seperti itu, dia akan muntah sebentar lagi", sebuah suara tenang terdengar di belakang Yujin, membuat lelaki itu terpaku, seolah-olah baru menyadari kehadiran sosok di belakangnya.
Yena berdiri dengan santai sambil menyandarkan tubuhnya di dinding dekat pintu, sepertinya menikmati pemandangan Minju yang didamprat oleh Yujin.
Yujin menarik napas dalam-dalam beberapa kali, berusaha mengontrol emosinya.
Sialan benar Minju!!!
Sialan benar gadis ini!!!
Tidak tahukah dia begitu cemas tadi ketika sampai malam Minju tidak juga pulang??
Tak tahukah dia betapa hati Yujin dicengkeram ketakutan yang amat sangat ketika mencoba menghubungi Minju dan menemukan bahwa ponselnya mati???
Beribu pikiran buruk tadi berkecamuk di dalam benak Yujin.
Bagaimana kalau Minju kecelakaan?
Atau dia menjadi korban kejahatan???!!!!
Bagaimana kalau gadis itu terluka parah dan tidak dapat datang kepadanya untuk meminta pertolongan???
Dan sekarang, menemukan gadis itu berdiri di ruang tamu apartemennya, tanpa kekurangan suatu apapun, membuat Yujin dibanjiri perasaan lega yang amat sangat.
Lega sekaligus murka.
Murka karena gadis itu telah membuatnya kacau balau, murka karena gadis itu telah membuatnya berubah dari Yujin yang tenang menjadi Yujin yang kacau, murka karena gadis itu telah menumbuhkan sebentuk perasaan yang tidak dia kenal sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Story About Jinjoo
FanfictionFF INI REMAKE DARI NOVEL SANTHY AGATHA! Yang udah baca ya gapapa asal jangan report😉 Yang mau baca ya baca aja :v Saya greget soalnya versi kapal lain udah banyak :v tapi jinjoo belum ada :v 🔞🔞🔞