5

2.4K 144 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Minju menatap tubuh telanjangnya di cermin, air panas mengalir dari pancuran menimpa tubuhnya, kamar mandi itu beruap, sehingga bayangan tubuhnya terpantul samar-samar di cermin.

Tadi Yujin tidak lembut, well meskipun tidak sampai menyakitinya, tetapi lelaki itu berbeda dari semalam, gairahnya liar dan tidak ditahan-tahan lagi, meluap-luap seolah olah sudah bertahun-tahun laki-laki itu tidak melampiaskan hasratnya.

Tapi itu tidak mungkin kan?

Minju tanpa sengaja mengerutkan dahinya, Yujin terkenal suka gonta ganti perempuan, perempuan yang dipacarinya selalu setipe, cantik bagaikan boneka, langsing, dari kelas atas dan terkenal, entah itu model, artis dan kebanyakan orang luar.

Semua wanita itu rela menyerahkan dirinya pada Yujin dengan sukarela.

Desas desus berkembang bahwa Yujin kekasih yang sangat bergairah dan murah hati, tetapi tidak tanggung-tanggung mendepak pasangannya dengan kejam, karena dia tak pernah memakai hati dalam berhubungan.

Kekasih terakhir Yujin, yang kemarin baru digandengnya dalam acara pernikahan seorang anak direksi adalah artis film yang sedang naik daun.

Keturunan Indo Jerman yang sangat cantik bernama Wonyoung.

Tubuhnya tinggi langsing semampai dengan rambut cokelat bergelombang yang sangat halus bagaikan sutera, kulitnya pun tak kalah halusnya seperti buah peach.

Dan dia tampak sangat serasi, bergelayut manja di lengan Yujin dengan tatapan memuja.

Apakah Yujin juga akan melecehkan Wonyoung seperti melecehkanku?

Apa yang akan dilakukan Wonyoung  jika dia mengetahui semua ini?

Tidak, apa yang akan dikatakan semua orang?

Minju mengernyit melihat bekas bekas ciuman memerah di pundak dan sekitar buah dadanya.

Yujin lelaki yang suka meninggalkan tanda. Seperti singa jantan yang menandai betinanya.

Minju tahu lelaki itu sengaja meninggalkan
bekas-bekas ciuman di tubuhnya....bahkan ada yang di sekitar pinggulnya....

Astaga...apa yang telah kulakukan ya Tuhan?

Apakah aku sudah melakukan keputusan yang paling benar?

Minju sudah tidak dapat menangis lagi, air matanya sudah habis dan hatinya sekarang terasa amat hampa.

Dengan pelan Minju meraih handuk dan mengeringkan tubuhnya lalu meraih jubah mandi yang tadi ditemukannya tergeletak di karpet, sepertinya Yujin semalam melemparkannya ke lantai.

Dengan langkah pelan Minju keluar dari kamar mandi, bingung mau berbuat apa, dan bertanya-tanya dimanakah pakaiannya sekarang?

Tatapannya menuju ke arah sofa, di situ ada kemasan pakaian. Minju melangkah dan mengambil kemasan itu, ya, ini pakaian wanita, masih baru, dari butik ternama lengkap dengan pakaian dalamnya...

Apakah ini untuknya? Minju memegang kemasan itu dengan ragu.

Tapi dia juga tak mungkin memakai jubah mandi dalam kondisi telanjang seharian kan?

Dengan hati-hati Minju membuka kemasan itu, sebuah gaun santai berwarna merah muda dari bahan yang sangat halus.

Apakah ini sutra?

Dan pakaian dalam senada, Minju melihat ukurannya dan semuanya pas, Yujinkah yang memesannya?

Dengan gerakan pelan dan tanpa menimbulkan suara Minju memakai pakaian itu, gaunnya terasa sangat nyaman menempel ditubuhnya, sebuah gaun santai satu potong sepanjang bawah lutut yang sangat elegan.

Romantic Story About JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang