31

1.9K 157 20
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ketika Minju membuka matanya, dia mendapati Chaewon duduk di sisi ranjangnya. Menatapnya dalam senyum.

Minju langsung sadar bahwa karena kepanikannya tadi dia melupakan keberadaan Chaewon.

Ya Tuhan!!

Apa yang dipikirkan Chaewon ketika menyaksikan semuanya tadi??

Pikiran itu membuatnya panik dan hendak bangkit dari ranjangnya, tapi Chaewon menahannya dengan tangannya.

“Tidak apa-apa, tetap berbaring,” gumamnya lembut.

Minju menurut membaringkan tubuhnya, tetapi menatap Chaewon dengan kepanikan mendalam.

“Chaewon aku...”

“Sudah kubilang tidak apa-apa, aku sudah tahu semuanya Minju, dan aku mengerti.”

Kata-kata itu membuat wajah Minju pucat pasi, “Tahu apa? mereka mengatakan apa padamu?” bisiknya lemah.

“Semuanya, tentang dirimu dan Yujin, dan perasaanmu kepadanya.”

“Aku tidak punya perasaan apa-apa kepada...”

“Sttttt,” Chaewon menghentikan kata-kata Minju, “Tidak perlu membohongi dirimu sendiri lagi Minju, aku sudah tahu semuanya, kau begitu menyayangiku sehingga mau berkorban untukku, tubuhmu kau korbankan,"

Chaewon menghela nafasnya pedih, “Dan sekarang, bahkan jiwa dan kebahagiaanmu mau kau korbankan juga untukku?”

Mata Minju mulai berkaca-kaca.

“Aku tidak merasa mengorbankan apapun Chaewon, aku mencintaimu, aku ingin menjagamu, aku...”

Dengan lembut Chaewon meraih tangan Minju dan menggenggamnya.

“Ya aku yakin, kau sangat mencintaiku, aku percaya itu,”

Dengan lembut Chaewon menoleh ke arah pintu, “Dia ada di luar, menunggu waktu untuk menemuimu, aku sudah berbicara dengannya dan yakin bahwa cintanya padamu begitu besar, bahkan mungkin lebih besar dari cintaku padamu,” desah Chaewon getir.

“Jangan berkata seperti itu.”

Air mata mulai menetes di pipi Minju, dan Chaewon menghapusnya dengan lembut.

“Itu kenyataannya, dia begitu mencintaimu sehingga mau mengambil resiko apapun agar kau bahagia, dan dia rela dibenci olehmu agar kau bahagia,”

Chaewon tersenyum lembut, “Terus terang aku mengaguminya dan aku merasa tenang kalau dia yang menjagamu.”

“Jangan berkata seperti itu.”

Minju mulai merasa dirinya seperti kaset yang rusak, mengulang-ulang kalimat yang sama.

“Aku harus mengatakannya.” gumam Chaewon sedikit geli dengan kata-kata Minju.

Yah, dia ternyata bisa bahagia juga menyadari bahwa pada akhirnya dia akan memberikan kebahagiaan pada Minju.

Kebebasan yang akan di berikan pada Minju akan membawa perempuan yang dicintainya itu kepada kebahagiaan, dan Chaewon merasakan kebahagiaan tersendiri ketika dia pada akhirnya merelakan Minju.

Semua patah hati dan kesakitannya akan sepadan dengan senyum dan kebahagiaan Minju pada akhirnya.

“Tapi sebelumnya aku harus bertanya kepadamu, Minju, apakah kau mencintai Yujin?”

Pertanyaan yang diungkapkan secara langsung tanpa diduga itu membuat Minju tertegun.

“Chaewon... aku...”

Romantic Story About JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang