.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Minju melirik Yujin agak ketakutan ketika lelaki itu membelokkan mobilnya ke areal hotel berbintang lima.
Lelaki itu sama sekali tak mengajaknya bicara. Dia menyetir mobil dengan tenang tetapi rahangnya menegang seperti menahan marah.
Apakah lelaki itu akan berbuat kasar padanya untuk melampiaskan kemarahannya?
Tadi siang dia sudah menghina lelaki itu dan dia menyadari bahwa ego seorang lelaki sangat mudah terluka.
Dia ketakutan kalau Yujin akan melampiaskan kemarahannya dengan kasar, dia tidak pernah disentuh lelaki sebelumnya selain ciuman dan pelukan dari Chaewon yang tidak pernah melebihi batas.
Apakah dia harus memberitahu Yujin kalau dia masih perawan?
Lelaki itu dari awal sudah beranggapan dia murahan, bagaimana jika...
Minju terlonjak ketika pintu terbuka, ternyata Yujin sudah keluar dari mobil dan membukakan pintu penumpang.
Lelaki itu mengernyit ketika melihat wajah Minju yang pucat pasi,
"Ayo", gumamnya kaku, dan meraih tangan Minju untuk membantunya keluar dari mobil.
Setelah Yujin menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas hotel untuk diparkir, mereka berjalan bersisian memasuki lobby hotel yang sangat mewah.
Resepsionis hotel menerima mereka dengan ramah dan memberikan kartu kamar yang dipilih Yujin.
Bahkan di dalam liftpun mereka lewati dengan keheningan.
Kamar itu begitu luas dan sangat mewah sehingga Minju terpaku sambil terkagum-kagum akan keindahan interiornya.
Yujin hanya berdiri di sana menatapnya,
"Kau pasti belum makan, aku akan memesan makan malam di kamar",Lalu lelaki itu melirik Minju dengan sinis, "sementara itu, kupersilahkan kau mandi duluan, badanmu basah, kau bisa mandi dengan air hangat"
"Ta...tapi, saya tidak membawa baju..."
Yujin sengaja menatap Minju dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan begitu intens sehingga wajah Minju merah padam.
"Aku akan memesan pakaian di butik kenalanku, besok pagi pesanan akan diantarkan kemari. Bajumu yang basah letakkan ditempat yang disediakan di kamar mandi, petugas hotel akan mengambilnya untuk di laundry, sementara itu....",
Yujin sengaja menggantung kalimatnya dengan penuh arti, "malam ini kau tak perlu repot-repot memikirkan baju, toh kau tak akan sempat mengenakannya",
Kalau wajah Minju bisa lebih merah padam lagi, itu akan menunjukkan betapa malunya dia dengan kata-kata vulgar Yujin.
Setelah menggumamkan beberapa kalimat tak jelas dengan gugup, Minju setengah berlari menuju kamar mandi.
Di dalam kamar mandi Minju merasa sedikit aman, disandarkannya punggungnya ke pintu dan dicobanya menarik napas dengan normal.
Dia takut pada Yujin, lelaki itu seperti seekor singa yang menemukan domba lemah, lalu memutuskan untuk bermain-main dengannya dulu sebelum memakannya.
Minju melangkah telanjang ke kamar mandi lalu menyiram tubuhnya yang letih
dan kedinginan karena kehujanan dengan shower air panas.Setelah selesai mencuci rambutnya, Minju menyandarkan kepalanya di tembok dan membiarkan punggungnya yang pegal tersiram shower air hangat.
Dia takut menghadapi masa depan dan ketika membayangkan Chaewon, air matanya menetes, mengalir bersama siraman shower.
Maafkan aku Chaewon, setelah ini mungkin aku akan menjadi wanita kotor dan tak
pantas untukmu, tapi hatiku tetap milikmu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Story About Jinjoo
FanficFF INI REMAKE DARI NOVEL SANTHY AGATHA! Yang udah baca ya gapapa asal jangan report😉 Yang mau baca ya baca aja :v Saya greget soalnya versi kapal lain udah banyak :v tapi jinjoo belum ada :v 🔞🔞🔞