Asahi turun dari mobil dan berjalan masuk menuju rumah sakit, sedikit risih ketika beberapa media menyorotnya,
Asahi sudah menggunakan kacamata hitam, namun itu sama sekali tidak membantu karena para media masih bisa mengetahui jika itu dia, salah satu anak angkat dari presiden.
Bahkan meski sudah ada empat bodyguard yang menghalangi badan Asahi di depan, belakang, dan kanan kirinya, tidak membuat para media pergi, dan malah semakin mendekati,
"Maaf tuan, apakah salah satu saudara anda ada yang terluka?"
"Dan benarkah itu karena tertembak oleh musuh?"
"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?"
"Bagaimana bisa saudara anda tertembak?"
"Apakah keamanan dari presiden tidak ketat? Sehingga banyak musuh yang mudah melukai kalian?"
"Dan—"
"Diamlah," potong Asahi lalu berhenti berjalan, menyuruh bodyguard yang menjaganya untuk menyingkir,
"Tidakkah kamu lihat, bahkan saya sendirian tapi di jaga oleh empat orang? Apa itu tidak ketat?" Tanya Asahi,
Asahi berjalan kearah wartawan yang sedari tadi terus bertanya padanya,
"Kamu bodoh atau bagaimana? Jika memang kurang ketat, kenapa kalian berkumpul seperti ini?"
"Kumpulan orang yang mengerumuni saya sekarang, tidak menghilangkan adanya musuh yang mengincar Saya dengan menyelip diantara kalian, dan melukai saya,"
"Jadi, tidak salah bukan jika saya merasa sangat tidak nyaman dengan keberadaan kalian dan pertanyaan kalian?"
"Hentikan pertanyaan tidak berbobot yang terus kamu tanyakan," sarkas Asahi tepat di wajah wartawan wanita itu,
"Bukankah seorang wartawan juga berpendidikan? Lalu kenapa kamu tidak bisa membedakan mana yang bisa kamu wawancarai dan mana masalah pribadi?"
"Haruskah saya ceritakan masalah pribadi saya? Saya rasa tidak perlu, karena itu sama sekali tidak ada untungnya untuk saya,"
"Jika masih tidak mengerti pergilah sekolah lagi, agar kembali belajar bagaimana caranya beretika,"
"Karena mengikuti campuri urusan orang lain, bukanlah suatu hal yang terhormat." Ujar Asahi, bahkan ia tidak perduli dengan banyaknya kamera yang menyorot dirinya,
Ia terlanjur kesal, ia hanya ingin menjenguk Yoonbin tapi kenapa harus banyak halangan seperti ini? Ingin rasanya Asahi musnahkan mereka karena menganggu ketenangannya.
"Kenapa presiden bisa menjadikan anda anaknya? Sedangkan anda sama sekali tidak punya sopan santun." Ujar sang pewawancara,
Asahi tersenyum tipis, lalu kembali merubah raut wajah menjadi datar,
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Agent of thirteen || Treasure 13
AksiyonKetigabelasan. Adalah nama dari sekelompok agen rahasia milik negara yang berada dibawah naungan label Treasure. Salah satu label terkenal yang memiliki agen agen terpercaya. Mari, saya ceritakan bagaimana hari hari mereka dalam memecahkan masalah...