Setelah pertemuan terkahir di caffee hubungan mereka bisa dikatakan menjadi hangat dan jauh lebih dekat.
Tiada hari tanpa mengirim pesan ntah itu sekedar bertanya apa yang dilakukan hari ini, menyanyakan sudah makan atau belum dan hal hal lain nya hanya mereka yang tau. Kedekatan mereka tak lain dan tak bukan karena Marsya.
Marsya sering kali pergi ke rumah jordi untuk sekeedar bermain dan juga meminta Jordi untuk memasak tentu saja Marsya betah Frislly sampai berfikiran seperti itu.
"Sya habis darimana?" Tanya Frislly ketika ia mendapati Marsya tiba tiba ada disampingnya.
"Dari rumah kakak ,Fishy" jawab Marsya
"Kenapa kamu kesana terus. Terus siapa yang nemenin aku disini?" Ucap Frislly sedih
"Te..tentuu saja aku" jawab Marsya sambil mengangguk
"Gimana bisa? Kamu membelah diri?"
"Tidak Fishy" ucap Marsya
"Akuu... Akuu berfikir kalian harus tinggal bersama ja..jadi aku lebih mudah untuk berada disamping kalian" lanjut Marsya yang membuat Frislly kaget.
"Maksud mu tinggal bersama?"
"Ya seperti mama dan juga papa ku dulu Fishy. Me..mereka tinggal bersama dengan ku saat ak..aku masih hidup" ucap Marsya.
"Apa kau tau arti dari ucapan mu Marsya?" Tanya Frislly
"Tidak...aku tidak tau tetapi aku juga mengatakan hal yang sama kepada kakak" jawab Marsya
"Ma...maksudmu???" Tanya Frislly yang tiba tiba menjadi gagap
"Kakak juga bertanya hal yang sama Fishy, dia bilang bagaimana caranya aku menjaga mu ka..kalau aa..ku selalu bermain dengan dia ya..sudah aa..ku jawab saja untuk membawa mu kerumahnya agar aku bisa men..menjaga mu dan kakak dalam waktu yang bersamaan"
"Marsyaaa tidak" ujar Frislly
"Kenapa tidak?" Tanya Marsya
"Anak kecil seusia mu tidak harusnya memahami hal ini"
"Kau lupa aku hantu? Aku tidak akan tumbuh. Apa...apaa aku tidak harus memahami hal itu terus? Tanya Marsya
"Kau mau suiker suiker?" Tawar Frislly mengalihkan pembicaraan.
"Akuu suka suiker suiker tap..tapi aku tidak suka kau tidak menjawab pertanyaan ku, tak apa aku kan makan suiker suiker saja"
Frislly tidak terlalu memikirkan perkataan Marsya karna menurut nya itu hanyalah bualan yang tak akan berujung jika dia menanggapi nya.
Marsya dengan Frislly, selama ini Marsya tidak pernah meninggalkan nya begitu lama dan membuatnya cemburu.
Cemburu? Tentu saja orang mana lagi yang membuat Marsya betah berjam jam sampai lupa pulang kecuali Jordi.
Laki laki yang secara tak langsung mengubah hidupnya dan juga mengubah Marsya. Tapi tak ada kata marah untuk itu malah dia senang, senang karna ada orang selain dia yang dapat memahami dan membuat tawa untuk Marsya.
🦋🦋🦋
Di lain tempat...
"Koh adek ga mau!" Tolak Jordi tegas
"Kenapa? Ini juga demi kebaikan kamu" ujar Cici nya
"Gamau, adek sendiri yang bisa nentuin masa depan adek koh,ci"
"Kenapa kamu ga ngerti juga, udah ga saatnya kamu main main di hidup kamu. Kamu butuh orang yang bisa nemenin kamu sampai tua" ujar koko nya
"Koko yang ga ngerti, aku ngerti aku paham amat sangat paham ko, tapi biarin adek menentukan pilihan adek sendiri tanpa harus ada campur tangan Koko sama Cici, please lah ngertiin adek" pinta Jordi melas
"2 bulan keputusan final" ujar koko nya tegas
"Apa? Maksudnya gimana ko" tanya Jordi bingung
"Kalo dalam waktu 2 bulan lu ga nikah dan masih aja sendiri, biar gua yang minta Abella buat nikah sama lu" ujar koko nya tegas.
Keputusan yang benar benar final. Koko nya tidak pernah meminta sesuatu sampai seperti ini, ini sangat membingungkan untuk nya.
Bagaimana mungkin dalam waktu 2 bulan dia harus sudah menikah, sedangkan memandang wanita saja tidak untuk saat ini.
"Aku sama Abella temenan koh" jawab Jordi
"Gua ga peduli, kalo menurut gua itu yang baik kenapa engga"
"Ko tap~"
"ga ada bantahan untuk ini" potong koko nya
Setelah membicarakan hal tersebut koko dan cici nya segera pulang ke rumah. Saat ini Jordi sedang kalut dengan pikiranya
'bagaimana bisa' kalimat itu yang berputar berulang kali dipikiran nya.
Masih dengan kegiatan melamun nya Jordi dikagetkan dengan suara ketawa anak kecil disebelah nya. MARSYA! yup.
"Kakak baik?" Tanya Marsya
"Aku baik sya" jawab Jordi
"Tap...tapi aku tidak melihat kebaikan itu" ujar Marsya
"Kakak lupa aku hantu? Aku bisa membaca apa yang kakak fikiran" lanjut Marsya
"Akuu....." Ucap Jordi tapi dia tidak menyelesaikan kalimatnya.
"Tak apa, semua akan baik baik saja" ucap Marsya
"sesuatu yang ditakutkan kakak tidak akan terjadi" lanjutnya
"Apa? Kenapa bisa? Bagaimana?"
"Aku tidak bisa memberitahu mu kakak" jawab Marsya
Mereka berdua menghabiskan waktu dipinggir kolam ikan, lebih tepatnya Marsya yang menghabiskan waktu bermain dengan ikan ikan sedangkan Jordi masih duduk termenung.
"Kakak apa aku terlihat gendut?" Tanya Marsya tiba tiba
"Tidak, kau seperti biasanya look so nice. Memang kenapa? Apa hal yang buat Marsya tanya gitu?"
"Aku tadi makan suiker suiker 3 bungkus kakak hihihi, sangat manis.. tapi aku takut gendut" jawab Marsya.
"Hahaaa.... Bahkan kau akan tetap manis dan imut walaupun gendut Sya" tawa Jordi pecah bagaimana mungkin hantu bisa gendut ?.
Nb: maaf untuk cerita kali ini aku buat singkat ya temen temen tapi aku janji next bakal ku buat lebih panjang lagi.
Bersambung....,
Hai temen temen jorslly! Gimana part 9 menurut kalian?
Kalian boleh beri pendapat dan juga saran apa aja yang masih perlu dibenahi.Jangan lupa vote comment nya guys
See u next part guys✨
Happy reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
I WASN'T ALONE
Fanfiction[COMPLETED] Aku berbeda dari mereka, mereka yang kadang malah takut saat berdekatan dengan ku, sampai kamu datang membawa hangat dan bisa menerima segalanya tentang ku . Aku frislly dan aku membuka kan pintu untuk mu yang telah ku tutup rapat dimasa...