Part 30

2.1K 202 34
                                    

Hari ini Jordi sedang memimpin rapat yang dihadiri oleh beberapa partner kerjanya yang tak lain adalah perusahaan milik keluarga Abella. Ada Abella yang menjabat sebagai sekretaris pribadi papa nya dan juga ada Ruben dari pihak Jordi.

Jika dihitung rapat kali ini tergolong sangat penting untuk ke dua perusahaan tersebut. Jordi dan Ruben bergantian untuk melakukan presentasi di depan menjelaskan secara rinci penemuan apa yang telah mereka berdua rencanakan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

"Baiklah, rapat kali ini cukup sampai disini" Ucap Ruben sebagai pengakhir rapat pagi hari ini.

"Kalian boleh lanjutkan pekerjaan kalian masing masing" tambah Jordi kepada karyawan yang hadir.

"Ada hal yang harus saya bahas. Boleh minta waktu beberapa saat?" Tanya David , Papa Abella.

"Tentu, silahkan" Ucap Ruben mempersilahkan sedangkan karyawan yang lain keluar dari ruang rapat.

"Ini tentang Jordi dan juga Abella" Ucap David.

"Iya? Ada apa pak?" Tanya Ruben.

"Menurut saya sendiri sepertinya kita harus mempercepat pernikahan Jordi dan Abella. Mengingat mereka sudah lama sekali bertunangan dan tidak baik jika terlalu lama menunda" Ucap David.

"Saya setuju, pernikahan keduanya memang harus disegerakan" Ucap Ruben.

"Bagaimana Jordi dan Abella?" Tanya David.

"Abell setuju pa" Ucap Abella dengan senyuman yang mengembang dari wajahnya.

"Dan Jordi?" Tanya David lagi.

"Maaf sebelumnya. Tapi apakah hubungan ini masih bisa dilanjutkan?" Tanya Jordi balik yang membuat semuanya terkejut.

"Apa maksudnya si?" Tanya Ruben.

"Apakah hubungan ini masih bisa dilanjutkan setelah kalian semua melihat itu?" Tanya Jordi sambil menunjuk ke arah proyektor.

Dapat terlihat jelas rekaman cctv dari hotel tempat dia menginap. Di dalam sana ada Abella dan juga Rey yang bermesraan dan saling membelai satu sama lain didepan pintu kamar Jordi menginap.

Ternyata rekaman cctv yang Jordi minta sebelum pulang kesini dari pihak hotel karena ini. Dia ingin mendapatkan bukti untuk menghancurkan hubungan nya dengan Abella.

Tentu semua orang terkejut melihat rekaman tersebut, rasa tidak percaya dan juga kecewa terlihat jelas dari raut wajah David.

Plak! Satu tamparan mendarat mulus di pipi Abella.

"Papa?" Lirih Abella tidak menyangka.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau merendahkan harga diri ku dihadapan orang orang? Apa kau sudah puas untuk menghancurkan harga diri ku?!!!!" Bentak David.

"Pa, Abell bisa jelasin" Ucap Abella.

"Sebagai orang yang kau panggil dengan sebutan papa, aku sangat kecewa" Ucap David.

"Lihatlah betapa bodohnya dirimu sekarang, lihatlah betapa bencinya tatapan mereka untuk mu! LIHATLAH MEREKA MEMANDANG MU TAK LAIN SEBAGAI SEORANG WANITA DENGAN HARGA DIRI YANG RENDAH! TAK MALU KAH KAU MELIHAT WAJAH PAPA YANG TIDAK BERANI LAGI MENATAP MATA MEREKA?!!" Ucap David benar benar marah.

"Hiks... Papa maafin Abella" Ucap Abella sambil memegang tangan David sedangkan David buru buru menepisnya dan keluar dari ruangan tersebut. Abella bergegas menyusul David keluar

Sedangkan Jordi dan Ruben hanya diam dengan pandangan yang menunduk.

"Tinggalin kita berdua tolong" Ucap Ruben kepada asisten mereka

"Gue ga nyangka bakal kek gini" Ucap Ruben.

"Adek juga" Ucap Jordi singkat.

"Maafin gue karena selama ini gue udah terlalu memaksa kehendak gue dan ga mikirin lu" Ucap Ruben.

"Gapapa ko, adek ga pernah punya pikiran kek gitu" Ucap Jordi.

"Maafin gue, setelah kejadian ini gue ga akan maksa apapun dan berkomentar tentang hidup lu. Jalani hidup lu sendiri. Lu berhak bahagia sama pilihan lu" Ucap Ruben sambil menepuk pundak Jordi dan berlalu meninggalkan ruangan sedangkan Jordi hanya tersenyum dengan penuh kemenangan.

'Emang ini semua yang gua tunggu tunggu' Batin Jordi.

🦋🦋🦋

Frislly sedang duduk termenung sambil menatap hujan yang mengguyur Singapore saat ini, matanya tidak lepas dari jalanan sambil memegang segelas coklat panas dikedua tangan nya.

"Bos kita bersedih" Ucap Stella yang memperhatikan Frislly dari jauh.

"Kenapa dia?" Tanya Josh.

"Pangeran nya pulang ke tempat asalnya" Ucap Stella.

"Benarkah?" Tanya Josh sedikit terkejut dan Stella hanya menanggapi nya dengan anggukan.

"Sangat disayangkan" Ucap Josh.

"Ku rasa coklat yang ada ditangan nya menjadi dingin saat ini" Celetuk Josh.

"Kenapa kau memikirkan tentang coklat itu si" Ucap Stella kesal.

"Coklat nya sangat enak, sayang untuk tidak dipikirkan" Ucap Josh.

Tuk!

"Pria aneh!" Ucap Stella berlalu pergi dan Josh hanya mengelus kening nya yang mendapat jitakan kasar dari Stella.

"Wanita yang kasar" Gumam Josh sambil tersenyum.

Tunggu! Kenapa ia tersenyum?! Benar benar aneh.

Frislly tersadar dari lamunan nya karena suara deringan dari ponselnya.

'Kakak🚀' Nama itulah yang tertera di layarnya.

"Halo?" Sapa Frislly.

"Hai, apa kabar?" Tanya Jordi.

"Aku baik, kakak bagaimana?" Tanya Frislly balik.

"Baik, sangat amat baik" Ucap suara dari sebrang sana.

"Kakak sudah makan?" Tanya Frislly.

"Udah, aku tadi makan sama sup iga. Enak deh kapan kapan aku buatin kamu ya" Ucap Jordi.

"Boleh" Ucap Frislly kegirangan.

"Kamu udah makan?" Tanya Jordi balik.

"Udah dong ka" Jawab Frislly.

"Udah kangen?" Tanya Jordi menggoda Frislly.

"Ih apa si ka" Ucap Frislly malu malu.

"Kalo aku sih udah" Ujar Jordi.

"Perasaan belum ada sehari perginya" Gumam Frislly.

"Tapi kalo kangen emang ga boleh?" Tanya Jordi.

"Ya... Boleh" Bisik Frislly.

Mereka menghabiskan waktu dengan berbicara lewat telfon karena hujan toko bunga Frislly juga tidak terlalu ramai pengunjung jadi tidak memotong jam kerja yang dimiliki Frislly.

Bersambung......

Hai temen temen jorslly! Gimana part 30 menurut kalian?
Kalian boleh beri pendapat dan juga saran apa aja yang masih perlu dibenahi.

Jangan lupa vote comment nya guys
See u next part guys✨
Happy reading.

I WASN'T ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang