Part 18

2.2K 213 36
                                    

Hujan kembali turun dikota Jakarta di malam ini. Terlihat dua insan manusia yang terdiam di dalam ruangan serba putih. Ia adalah Jordi dan tentunya Frislly. Jordi yang masih terjaga dari waktu tidurnya menatap wajah cantik yang saat ini sedang tidur pulas disebuah ranjang rumah sakit.

Seharusnya bukan Jordi yang menemani Frislly melainkan mama Fari tapi ntah kenapa hatinya bersikeras menolak untuk pulang kerumah nya sendiri dan ingin menemani Frislly dirumah sakit bahkan dia sendiri yang menyuruh mama Fari untuk pulang dan beristirahat.

"Si cantik yang penuh akan pesona, mungkin orang tidak ada yang tau betapa dalam aku mengagumi sosok mu selama ini, sosoknya begitu ceria, sosoknya menularkan sisi baiknya pada ku.

Aku tidak pernah berfikir jika kau akan mengalami hal seperti ini, berbaring di ranjang rumah sakit yang sempit, mencium bau obat obatan yang sangat kuat. Selama aku disamping mu aku berjanji pada diriku akan selalu menjaga dan melindungi dirimu" Ujar Jordi pelan sambil memandang wajah Frislly.

Jordi yang semula duduk di sofa kini beranjak berjalan mendekati Frislly dan duduk dikursi yang berada tepat disamping Hospital Bed Frislly. Dengan jantung yang berdebar ia memberanikan diri memegang tangan Frislly dan juga mengecup nya pelan dan dalam. Setelah terjaga beberapa saat kini kantuk mulai menghampiri Jordi dan dia tidur dengan memegang tangan Frislly.

🦋🦋🦋

Pagi kembali cerah, kini mama Fari dan juga Fahsya memutuskan untuk berangkat kerumah sakit sepagi ini karena mereka berfikir Jordi sudah pergi dan tidak ada yang menemani Frislly. Hari ini juga Frislly akan pulang.

Sesampainya dirumah sakit mereka menuju ruangan tempat Frislly dirawat. Mama Fari membuka pintu dengan tergesa gesa dan masuk ke dalam. Namun langkahnya berhenti, tubuhnya mematung dengan mata yang melebar sempurna begitu juga dengan Fahsya.

Pemandangan pagi yang dilihat dimana Frislly dan Jordi yang masih pulas tertidur dengan tangan yang saling bertautan. Hal itu membuat Mama Fari buru buru melangkahkan kaki nya keluar sambil menarik tangan Fahsya.

"Sarapan dulu dikantin, mama laper" Ucap Mama Fari.

Saat ini Mama Fari dan Fahsya tengah menyantap sarapan yang telah mereka pesan dari kantin rumah sakit.

"Mama ga bilang kalo temen nya kakak cowok?" Tanya Fahsya.

"Mama fikir adek ga perlu tau itu makanya mama diem"

"Dia baik ko anaknya, sopan, ramah dan juga perhatian banget sama kakak" Lanjut mama Fari.

🦋🦋🦋

Ruangan Frislly yang tadinya masih sepi kini mulai terisi dengan aktivitas. Dokter yang masuk untuk memeriksa kondisi Frislly yang secara tidak sengaja membangunkan keduanya.

"Hari ini udah boleh pulang ya " Ucap Dokter Tersebut.

"Makasi dok"

"Sebentar lagi akan ada suster yang akan mengantar sarapan kemari. Mungkin nanti bapak sebagai suami bisa membantu untuk menyuapi dan juga membantu untuk meminum obat obatnya" Ucap Dokter tersebut pada Jordi.

"Suami?!" Ujar Jordi dan Frislly serentak.

"Oh maaf apakah saya salah?" Tanya Dokter tersebut.

"Tidak dok. Terimakasih saya akan membantu istri saya untuk melakukan semua itu" Ucap Jordi yang membuat Frislly terpaku melihatnya.

"Baik. Saya permisi" Ujar Dokter tersebut langsung berlalu.

Sesuai dengan ucapan Dokter setelah ia keluar ruangan memang ada yang suster yang mengantar sarapan diruang rawat Frislly. Jordi dengan telaten membantu Frislly untuk makan dan sabar menyuapi.

I WASN'T ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang