Part 23

2.2K 217 52
                                    

Frislly POV

Flashback On.

Sekarang aku dan Thalia sedang menyusuri jalan untuk mencari penjual lollipop yang dimaksud Thalia. Terlepas dari ucapan Thalia tadi aku menanggap nya sebagai angin lalu, tak masalah kalau tidak suka dengan kehadiran ku tapi sebisa mungkin aku harus tunjukin ke dia kalau aku ini baik dan perlahan mendekatkan diri padanya.

"You tadi liat nya dimana?" Tanya ku.

"Disitu" Jawabnya sambil menunjuk. Dan dapat aku lihat disana ada beberapa lollipop yang menggantung.

Saat kami ingin menghampiri penjual tersebut mendadak kaki ku tidak dapat melangkah seperti ada yang menahan nya. Dan saat aku toleh kan kepala ku benar saja ada dua orang anak kecil berwajah pucat yang sedang memegang kaki ku. Salah satu anak itu kemudian menarik tangan ku dan melepaskan genggaman tangan ku dari Thalia.

Mereka terus menarik ku menjauh dari Thalia yang tidak sadar kalau aku sudah mulai hilang dari pandangan nya karena dia tidak memperhatikan ku.

Aku berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari 2 anak tersebut. Aku bertanya apa maunya dan mereka mengatakan "kau seperti mama kami yang telah membuang kami".

Sebenarnya aku iba melihatnya tapi tidak ada yang dapat aku lakukan selain berdoa agar terlepas dari mereka. Mataku terpejam dan aku mulai merasakan badan ku kembali seperti semula tidak ada yang menarik ku paksa ataupun apa. Aku segera membuka mata dan benar saja mereka sudah hilang.

Setelahnya aku segera berlari menghampiri Thalia tapi saat aku kembali kesana aku tidak menemukannya. Dimana Thalia? Aku bertanya pada orang yang berlalu lalang tapi nyatanya tidak ada yang melihat Thalia.

Aku segera pergi ketempat kakak untuk memberitahu jika Thalia hilang. Aku takut mengatakan nya tapi aku harus melakukannya.

"C-cici dia... Dia hilang kak" Ucap ku dengan gugup dan juga merasa bersalah.

"Ha? Cici hilang?!" Aku dapat mengetahui jika dia sangat terkejut dari nadanya dan aku tidak berani menatap matanya.

"Kamu tadi kemana aja ko Cici bisa lepas dari genggaman kamu?" Tanya nya yang seakan akan menunjukkan rasa kecewa nya terhadapku.

Aku meminta maaf dan berniat menjelaskan nya tapi dia malah berlalu meninggalkan ku

'Bukan waktu yang tepat untuk menjelaskan nya sekarang' pikirku.

Aku segera mengikuti kakak dari belakang tampak dia sangat kebingungan mencari Thalia. Kenapa disaat seperti ini aku tidak bisa melakukan apapun.

Kami mencari ke berbagai arah dan langkah kami terhenti disalah satu tempat tersepi disini, kami melihat ada seorang gadis kecil yang meringkuk dengan kepala yang dia tenggelamkan dilututnya sambil menangis.

"Thalia" Panggil kakak ke arah anak itu.

"Uncle" Teriak nya yang menghambur ke pelukan kakak. Ya Tuhan! Aku merasa bersalah sekali.

"You gapapa?" Tanya kakak dengan rasa khawatir.

"Ai takut" Jawab Thalia dengan suara bergetar nya yang menambah rasa bersalah semakin menyelimuti perasaan ku

"It's Okay. Ada uncle disini ya, sekarang kita pulang ya"  Ucap kakak yang berusaha menenangkan Thalia

Hingga ku beranikan diri memanggilnya dan menyentuh tangan nya dengan pelan.

"No, Don't Touch Me! I Hate You!" Ucap Thalia berteriak yang membuat nyaliku menciut, ini salahku dan sangat amat pantas jika aku mendapat perlakuan seperti ini

"Ka maafin aku" Ucap ku dengan suara pelan kepada kakak

"Kita pulang dulu" Ucap kak yang berjalan mendahului ku, aku tau dia kecewa padaku.

"Aku naik taxi online aja" Ucap ku sebelum dia melangkah terlalu jauh

"Okay" Jawabnya.

Okay? Itu bukan kata yang ingin ku dengar, aku ingin dia menahan ku dan ikut menenangkan ku disaat rasa bersalah menyelimuti perasaan ku. Begitu kecewa kah dia? Begitu fatal kah kesalahan ku?

Tentu Frislly bahkan perlakuan dia seperti ini tidak dapat menebus rasa bersalahmu yang telah menghilangkan keponakan nya beberapa saat yang lalu. Ucapku pada diri sendiri dengan menangis, aku tau tangisan ku tidak dapat merubah apapun.

Flashback Off

🦋🦋🦋

Author POV.

Setelah kejadian itu muncul lah celah diantara Jordi dan Frislly. Frislly menyadari hal itu namun dia diam saja dan bersikap seolah olah tidak terjadi apa apa jika ada orang yang bertanya padanya.

Sudah seminggu ini Jordi tidak mengirimkan pesan kepada Frislly, Frislly sempat mengirimkan pesan terlebih dahulu kepada Jordi namun tidak ada balasan sama sekali. Hal itu membuat Frislly menyerah untuk mengirim pesan.

Hari ini Frislly berniat keluar rumah untuk menghilangkan stress nya dan juga beban pikirannya. Dia berjalan jalan ke taman tanpa ditemani seorang pun.

Di sana dia dapat melihat banyak sekali orang orang yang berpacaran. Mungkin hanya dia yang sendiri disana, batin nya sambil tersenyum miring.

Frislly menghabiskan waktunya sepanjang hari disana tak terasa waktu sudah semakin sore dan mendung telah berteman dengan langit diatas.

Frislly memutuskan untuk pulang setelah ia merasakan gerimis yang mulai turun saat dia berjalan pulang tiba tiba matanya menangkap sosok laki laki yang beberapa hari belakangan ini menghilang dari hidupnya. Mengapa dia berada disana? Batin Frislly.

Laki laki itu tampak sedang berbicara dengan telfon yang berada digenggaman nya dan seperti sedang mengamati toko roti yang berada didepan taman tersebut.

Saat ingin melanjutkan jalan nya mata Frislly kembali menangkap sesuatu yang akan membahayakan lelaki tersebut. Ia melihat motor melaju kencang sedangkan lelaki itu dekat sekali dengan jalan yang akan dilewati motor tersebut.

"Kakak!" Panggil Frislly kepada Jordi namun sepertinya Jordi terlalu fokus dengan handphone nya.

Motor semakin mendekat dan Frislly berlari untuk memberitahu Jordi namun sepertinya dia tidak memiliki waktu untuk memberitahu Jordi. Langsung saja Frislly mendorong tubuh Jordi sebelum motor tersebut menabrak Jordi. Dan berhasil! Jordi berhasil selamat atas dorongan yang diberikan Frislly tapi yah seperti yang kalian ketahui badan Frislly yang menggantikan Jordi tertabrak motor tersebut.

BRAK!!

Semuanya begitu cepat untuk Jordi pahami namun yang pasti kini dia dapat melihat jelas badan Frislly yang terkulai lemas akibat menyelamatkan nya.

"FICI" teriak Jordi.

"Fici" air mata nya turun saat merengkuh Frislly yang tergeletak tak sadarkan diri.

Dia bergegas membopong Frislly masuk kedalam mobil dan melaju dengan cepat ke rumah sakit. Di dalam mobil Jordi tak henti hentinya memanggil nama Frislly dan menggenggam tangan nya.

Sesampainya dirumah sakit Frislly langsung mendapatkan penanganan dari Dokter. Jordi lalu memberitahu kondisi Frislly kepada keluarganya. Dia menelfon Fahsya dan juga Mama Fari.

Tak lama setelahnya dokter keluar dari ruang rawat lalu mengatakan kondisi Frislly yang lumayan parah karena dia tadi sempat terseret motor yang menabraknya.

Jordi merasakan jantung nya seperti berhenti berdetak dan hatinya yang terasa amat perih. Dia memukul dirinya sendiri seakan tidak dapat menerima kenyataan tersebut dan berfikir bahwa ini kesalahan dia, dia yang telah membuat Frislly mengalami hal tersebut dan dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

Bersambung....

Hai temen temen jorslly! Gimana part 23 menurut kalian?
Kalian boleh beri pendapat dan juga saran apa aja yang masih perlu dibenahi.

Jangan lupa vote comment nya guys
See u next part guys✨
Happy reading.

I WASN'T ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang