Part 24

2.3K 212 64
                                    

Diruangan serba putih terlihat wanita yang sedang tertunduk menatap kosong ke arah lantai. Tatapan yang sendu, raut wajah yang menunjukkan kesedihan dan juga bibir pucat terpampang jelas dari wanita tersebut.

"Sampe kapan kakak bakal kek gini?" Tanya seorang laki laki yang berada diruangan tersebut. Sang kakak yang ditanya tak kuasa menjawab, dia memilih untuk bungkam.

"Frislly" Panggil seorang wanita paruh baya.

Frislly menoleh ke arah wanita yang selama ini telah menjadi malaikat penjaganya.

"Iya ma?" Jawab nya dengan suara parau.

"Jangan sedih terus. Ada mama, adek sama temen temen yang selalu ada buat kakak" Ucap Mama Fari sambil memegang tangan Frislly.

Sebenarnya apa hal yang membuat Frislly menjadi seperti ini? Lebih sering melamun, terdiam dan hingga secara tak sadar membuat nya menangis sesekali.

Jawaban nya karena lelaki itu. Yup! Lelaki yang telah masuk ke dalam kehidupan nya, mengisi hari harinya namun kini malah pergi meninggalkan nya dengan alasan muak dan kecewa terhadap wanita tersebut.

Sehari setelah Frislly sadar dari koma Jordi menemui Frislly hanya untuk mengatakan hal tersebut. Mengatakan jika dia tidak bisa lagi bersama gadis itu. Hingga membuat Frislly bertanya tanya sefatal apakah kesalahan nya, pantaskan dia mendapatkan hukuman nya? Ditinggalkan seseorang yang telah menghangatkan kembali hatinya. Memang semua nya terasa begitu indah tapi hanya untuk beberapa saat saja.

"Kenapa ya dek?" Tanya Frislly kepada Fahsya dengan nada bergetar menandakan ada air yang akan turun dari mata cantiknya

"Udahlah ka, cowo kek gitu gausah dipikirin. Cuma bisa buat kakak sedih doang, kakak sekarang juga lagi sakit ngapain masih mikir hal yang ga penting yang bakalan ganggu kesehatan kakak" Ucap Fahsya.

"Kakak udah ada rasa sama dia dek" Ucap Frislly bersamaan dengan air matanya yang turun

"Kak udah! Ga penting ga usah dibahas. Kakak tidur ya sekarang butuh banyak banyak istirahat" Ucap Fahsya.

Frislly tidak menjawab melainkan hanya membalikan badan membelakangi Fahsya.

🦋🦋🦋

Sama hal nya dengan laki laki yang berada diruang rapat saat ini. Dia hanya tertunduk diam tanpa menyimak pembahasan yang sedang dijelaskan oleh salah satu karyawan nya.

"Jadi gimana pak?" Tanya karyawan nya pada laki laki tersebut.

"...."

"Pak?" Panggil orang orang yang seakan ingin menyadarkan bos nya dari kegiatan melamun nya itu.

"Pak Jordi" Panggil Kenith dengan sedikit berteriak yang membuat Jordi tersentak kaget.

"Apasi Ken?" Tanya Jordi.

"Jadi gimana itu penjelasan dari Tanjung?" Tanya Kenith.

"Gua serahin ke elu aja, gua balik dulu" Ucap Jordi sambil beranjak pergi dari ruangan dan membuat orang orang menatap nya dengan bingung.

"Uncle kenapa si?"

"Kaga tau, ga biasa nya kan"

Saat ini Jordi sedang berada di ruangan nya. Dia terus mengingat segala hal tentang Frislly dan caffee yang menjadi tempat pertama kali bertemu nya dia dengan wanita pujaan nya. Oh Tuhan! Dia sangat merindukan gadis itu saat ini. Pertanyaan yang sama terus muncul diotak nya, tentang bagaimana dengan kondisi Frislly, apakah dia sudah membaik atau malah semakin buruk dengan kepergian nya.

Demi apapun, meninggalkan nya bukanlah keinginan Jordi, bagaimana mungkin dia memiliki pikiran untuk meninggalkan gadis yang amat sangat dia cintai. Tapi jika hal itu membuat Frislly bahagia dan tidak menderita, akan dia lakukan.

I WASN'T ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang