Happy reading ❤
“Yuk mari diliat dulu, Kak. Kita jual celana model terbaru ya, Kak. Kalo minat langsung DM akun ini ya. Yuk agan dan sista yang baru gabung cusss kepoin akun ini. Celananya lagi diskon besar-besaran yan cin…”
Mika terkekeh mendapati Helen sedang live IG di bangkunya. Pagi-pagi cewek itu sudah mulai jualan di IG yang dibuat khusus untuk mempromoskan barang dagangannya. Tidak salah kelas XI IPA 2 memilih Helen sebagai bendahara. Helen mengabaikan Mika, dia tetap fokus mengais pundi-pundi rupiah sebelum kesiangan. Kalau semakin siang, rejeki bisa dipatuk ayam.
Mika melirik bangku Darel. Tas cowok itu sudah ada berarti dia sudah datang. Mika memutar bangku menghadap Via dan Andre. Kedua manusia kepercayaan Pak Kumara itu langsung mengerti ada udang di balik senyum Mika yang semringah. Bibirnya ditarik selebar mungkin.
“Selamat pagi sahabat gue yang paling baik se-Jabodetabek,” sapa Mika.
Andre melirik Via lalu mereka berdua mendengus. “Ada maunya nih pasti.”
Mika meraih kotak bekal transparan dari tasnya. “Ini gue bawain bolu gulung jumbo buat lo berdua. Spesial buatan Bunda.”
Mata Via langsung berbinar. Tangannya lansung merampas kotak itu dari Mika. Bolu gulung buatan Bunda tidak pernah mengeceweakan. Rasanya manis dan legit. Tidak salah Bunda punya usaha kue.
Andre menyikut Via. “Ini nih calon koruptor. Nggak tau apa itu bolu gulung sogokan dari Mika?”
Via mencicipi bolu gulung coklat pandan itu. “Gaya lo sok nggak nerima suap. Tuh liat liur elo udah netes pengen nyicipin tapi gengsi. Enak banget, sumpah!”
“Ya udah sini gue cicipin kalo lo berdua maksa banget.”
Mika menggosok-gosokkan telapak tangannya di depan wajahnya. Senyum iblis muncul di wajahnya. “Tolongin gue dong.”
Andre memutar bola mata tapi tetap mengunyah bolu gulung. Benar kan ada udang di balik bolu gulung. “Tolongin apa sih?”
“Gue mau ngawas kebersihan lab ntar siang.”
Andre dan Via menatap Mika sejenak lalu mereka berdua saling memandang. “Lo tau dari mana ada kebersihan di lab?” Andre mewakili pertanyaan Via.
Mika menaik-naikkan alis dengan senyum bangga persis seperti bocah menang lotre. “Anak IX IPA 11 kan yang masuk?”
Andre menutup kotak bekal lalu pandangannya fokus pada Mika. Setahunya tidak ada yang menginformasikan jadwal kebersihan pada gadis itu. Lagipula biasanya Mikaa tidak peduli dengan lab kecuali kalau dia perlu AC buat ngadem.
“Lok kok bisa hafal sih jadwal lab?” tanya Andre.
“Panjang ceritanya.”
Helen mengendus bau-bau gosip. Dia menghentikan live-nya kemudian duduk di bangku Carel. “Gosip apa nih?”
Via menepuk tangan Mika. “Cerita ding, Mik.”
Mika menghela nafas. Dia memajukan posisinya agar ceritanya tidak terdenagr ke murid lain.
“Gue udah nemu cowok yang sesuai sama kriteria gue. Doi anak IX IPA 11, makanya gue pengen ngawas kebersihan biar gue bisa ketemu lagi sama dia. Please dong, Ndre.” Mika mengatupkan tangan agar permohonannya dikabulkan. “Ntar gue bawain bulo gulung mocca tiga loyang, deh.”
“Terus kalo Pak Kumara tau?” tanya Andre.
Via dan Helen mengangguk. Kegundahan mereka sudah disampaikan Andre. “Bener tuh.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mika Vs Pasukan Conidin [TAMAT]
Teen FictionMika si cewek parnoan punya impian jadi juara bulutangkis SMA se-provinsi dan punya pacar sesuai dengan kriteria di sticky note merah muda yang tertempel di dinding kamarnya. Takdir mempertemukan Mika dengan Carel. Mika kepo dan mulai menguntit Car...