50| 26 Mei 2019 - Akhir untuk Awal

343 47 19
                                    

Biasanya, Luhan menghabiskan waktu di siang harinya dengan memeriksa pekerjaannya lewat tablet, atau ngemil stock makanan ringan dari kulkas, atau kalau tidak ada aktivitas lain, Luhan menghabiskan waktunya dengan tidur. Namun siang hari itu, meski Luhan tak punya aktivitas lain, Luhan tak bisa tidur, stock makanan ringan habis, dan pekerjaannya sudah beres semua. Pikirannya tak bisa berhenti memikirkan tentang apa yang dibicarakan Minhyuk beberapa hari yang lalu padanya.

"Seseorang menawariku bantuan tapi sepertinya aku ragu padanya. Dia memberiku dokumen yang isinya bisa membantu kita. Hanya saja, aku takut efeknya akan besar sekali. Perusahaan ayahku dan usaha ibumu bisa jadi terkena imbasnya."

Waktu itu, Luhan tak mengerti apa maksud Minhyuk. Lelaki itu tak menjelaskan lebih rinci soal dokumen apa yang ditawarkan orang itu untuk Minhyuk. Mengingat raut muka Minhyuk yang cemas saat mengatakan itu, Luhan juga ikut cemas. Dia ingin semuanya selesai tanpa harus mengorbankan usaha orang lain lagi. Luhan ingin itu namun kenapa terasa sulit sekali?

Menghela napas, Luhan bangkit, beranjak dari kamarnya menuju pintu utama apartemen barunya. Ia meraih kunci mobil sebelum pergi dari sana. Sepertinya, Luhan harus mencari udara segar. Luhan harus ke tempat lain untuk mengurai jeratan erat tali masalahnya dari pikiran.

Luhan mengemudikan mobilnya menuju sebuah gedung yang besar sekali. Ia memarkirkan mobil di depan pintu masuk, membiarkan seseorang mengambil alih mobilnya, lalu masuk ke dalam lobi. Luhan berjalan dengan tenang menuju meja resepsionis, membelah space dari ruangan yang luas serta berisi para karyawan yang lalu-lalang karena pekerjaan mereka.

"Aku kemari untuk bertemu dengan Ketua Lee. Katakan kalau aku, Luhan, ingin bertemu dengannya." ujar Luhan setelah perempuan manis di balik meja resepsionis itu menyapa dan menanyakan keperluannya kemari.

Ya, Luhan sedang berada di kantornya Ketua Lee. Kantornya ayahnya Minhyuk. Kantor yang didamba-damba orang-orang Daegu yang ingin bekerja di sana. Mencari udara segar yang dimaksud Luhan adalah mencari kepastian baru. Ia tidak mungkin terus bergantung pada Minhyuk, bukan?

Setelah menelpon seseorang, perempuan itu bilang kalau Ketua Lee sedang menerima tamu namun Luhan diperbolehkan untuk naik ke kantornya untuk menunggu. Luhan berterima kasih, lalu pergi menuju lift dan kantor dari Ketua Lee.

Selama ada di dalam lift, Luhan memikirkan banyak hal. Luhan sibuk menyusun apa yang harus ia sampaikan pada pria itu. Luhan ingin bernegosiasi, sebagaimana para pengusaha lain, sebagai sesama pebisnis, meski Luhan sedikit pesimis Ketua Lee akan menyetujuinya.

Luhan memberanikan diri untuk tak bergantung pada Minhyuk meski sejujurnya, Luhan merasa tak memiliki power yang lebih besar. Luhan sedikit rendah diri, dan ia mencoba untuk menenangkan diri selama ia berjalan menuju pintu yang cukup besar di ujung lorong.

Seorang perempuan ramah menyambutnya. Luhan mengingatnya sebagai sekretaris dari Ketua Lee.

"Ketua Lee sedang berbicara dengan tamunya di ruang meeting. Mungkin sebentar lagi beliau selesai. Nona Lu bisa menunggunya di kantor." begitu katanya.

Luhan mengiyakan saja. Ia mengekori perempuan itu, dan duduk di sofa tunggal dalam ruangan itu.

Luhan menunggu. Sendirian.

Beberapa menit berlalu. Luhan duduk di ruangan luas itu, memperhatikan sekitar. Ketika ia merasa bosan sendirian dan hendak berdiri untuk melihat-lihat lebih dekat beberapa dekorasi dalam ruangan tersebut, seseorang membuka pintu dari luar. Luhan lantas menoleh, lalu mengukir senyum simpul. Pria yang dinantinya datang dengan ekspresi sumringah.

"Halo, Nona Lu." sapa Ketua Lee. Luhan membalasnya dengan bungkukan sopan. "Senang bisa melihatmu mampir kemari. Ada apa?"

Pria ini mirip sekali dengan Minhyuk. Tak suka basa-basi, langsung menembak ke topik utamanya. Itu, sih, yang sebenarnya membuat Luhan nervous. Bagaimana kalau dia tak bisa menyampaikan keinginannya pada pria ini?

Tu Me Manques [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang