38.5| 28 November 2018 - Mempertahankan

396 77 7
                                    

"Mungkin akan lebih baik kalau aku cerita dari awal."

Perempuan itu menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, tersenyum pada Sehun yang menunggunya sedari tadi. Kini mereka duduk berdua di sofa. Ada dua cangkir teh yang dibuat Sehun untuk menjadi teman mengobrol mereka. Setelah memberitahu kabar baik dari Minhyuk, Luhan meminta Sehun untuk tenang, dan berjanji setelah ini akan menceritakan semuanya.

Sehun mungkin tak punya kesabaran lebih ketika mendengar bahwa mereka tak akan bisa bersama karena kuasa ibunya Luhan. Sehun mungkin terlihat marah sekali. Tapi ia mencoba untuk tenang, mencoba untuk tak mengacaukan Luhan yang akhirnya mau terbuka padanya.

Hari itu adalah hari yang berat untuk Sehun. Lelaki itu tak bisa menahan pedih di dada begitu mendengar semuanya. Tanpa menangis sama sekali, seolah cerita itu sudah menjadi imun bagi Luhan, perempuan itu memeluknya selesai bercerita, menumpahkan rasa lelahnya, hingga tertidur dalam pelukan Sehun.

Hari itu, Sehun baru sadar ada 'Tuhan' lain yang mengatur semuanya. Sehun tahu dia tak sebodoh itu.

Malam itu, setelah bercerita banyak padanya, setelah menumpahkan segala hal yang telah perempuan itu simpan, Luhan tertidur di sofa. Sehun memperhatikan perempuan itu, menghela napas. Pelan-pelan ia mengangkat tubuh Luhan yang kecil, lalu membaringkannya dengan hati-hati di tempat tidur. Perempuan itu menggeliat, berguling memunggungi Sehun. Lelaki itu duduk di tepian tempat tidur sambil memandangi Luhan.

Selama ini, ia mengira semesta mereka sering kali bertubrukan karena mereka cocok, karena Tuhan sudah menghendaki demikian. Ternyata, dari semua kemungkinan yang ia pikirkan, ia tak menyangka bahwa rasanya jadi sesulit ini.

Sehun menyentak dirinya sendiri dari lamunan, segera beranjak dari sana. Lelaki itu menaikkan selimut sampai pada pundak Luhan. Ia melepas karet rambut yang Luhan kenakan, lalu menyisir rambut perempuan itu dengan lembut. Dalam diamnya, Sehun memanjatkan doa. Semoga mereka baik-baik saja. Semoga mereka tak menemui halangan apapun.

Sehun tak ingin kehilangan perempuan ini lagi. Sehun tak ingin melepasnya lagi untuk takdir yang salah. Sehun tak ingin merindu tak jelas lagi. Sehun tak ingin itu.

Ia tetap akan mempertahankan perasaan ini. Bagaimanapun caranya.

.
.
.
.
setelah gue cukup puas bikin bab yang isinya penuh HunHan, gue merasa kalian harus tahu masalah mereka yang selama ini gue puter-puter.

so, we should go back to the theory. this is their concern. this is TMM's concern.

siapa yang berani jadi 'Tuhan' di antara Sehun dan Luhan?

cerita ini akan panjang sekali. ngga keberatan kan kalo bisa sampe berpuluh-puluh bab?

Tu Me Manques [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang