"Jadi... kau sedang marahan dengan Luhan?"
Sehun melirik Chanyeol yang siang itu duduk dengan santai di kafetaria kantornya. Lelaki itu meletakkan cangkir berisi kopi yang masih mengepul uapnya di hadapan Chanyeol, lalu duduk pada kursi kosong di meja tersebut. Soal pertanyaan Chanyeol tadi, Sehun memilih untuk tak menjawab. Kalau Chanyeol sudah berkesimpulan seperti itu, maka kesimpulan itu benar adanya.
Sehun heran, sebenarnya. Chanyeol itu cenayang, ya? Kenapa kesimpulan yang mungkin dibuat Chanyeol secara asal itu justru benar adanya? Ini Chanyeol yang terlalu ahli menjadi cenayang atau Sehun saja yang payah dalam menyembunyikan sesuatu?
Ah, menyebalkan.
"Semalam Baekhyun bertukar pesan dengan Luhan. Katanya..." Chanyeol berdeham-deham kemudian. Membuat suara rendahnya menjadi lebih ringan seperti suara perempuan. "...Luhan menjawabku dengan cuek-cuek begini pasti sedang ada masalah. Kalau bukan masalah bisnisnya, pasti masalah Sehun. Ih, anak itu blablablabla..." Chanyeol mengakhiri kalimat yang ditirunya dari Baekhyun itu dengan menyapit-nyapit udara dengan tangan kanannya. Suaranya kembali terdengar seperti semula ketika berkata, "Dia menuduhmu, tahu. Aku diam saja, sih, karena aku tak tahu apa-apa."
"Jadi kau ke kantorku, meminta bertemu denganku, hanya untuk tahu 'apa-apa' yang tidak kau tahu?" tebak Sehun.
Iya, siang itu sebelum jam makan siang berlangsung, Chanyeol tiba-tiba mengiriminya pesan, meminta untuk bertemu di kafetaria kantornya. Alasannya sih tadi karena Chanyeol mumpung ada di dekat kantornya dan ingin makan di kafetaria kantor secara gratis. Sehun menerima ajakan itu. Ia tak berpikir Chanyeol akan menginterogasinya. Sebab biasanya, Chanyeol juga sering kode-kode buat digratisin kalau mereka luang.
Dasar teman menyebalkan tapi Sehun tak tega meninggalkan Chanyeol sebagai temannya begitu saja. Mereka sudah berteman dari SMA soalnya.
Tebakan Sehun membuat Chanyeol meringis. Sehun memutar kedua bola mata malas kemudian.
"Apa yang ingin kau tahu?" tanya Sehun kemudian. Akhirnya, mengalah karena Chanyeol pasti tetap akan merayu supaya Sehun bisa bercerita banyak kepadanya.
"Terlepas dari Baekhyun, ya..." Chanyeol menjeda sejenak. "Kau tak menyakiti Luhan, kan?"
Alis Sehun terangkat tinggi. Ia tak membalas apapun. Tak ingin pula mengaku kalau ia telah menyakiti Luhan. Chanyeol pasti akan menyemprotnya kalau dia mengaku.
"Kalau kau menyakitinya, aku akan menghajarmu." ujar Chanyeol, memperingatkan.
Tuh, kan... Sehun tak salah menduga.
"Luhan sudah kuanggap sebagai adikku sendiri jadi jangan coba-coba menyakitinya. Dia sudah melewati banyak hal berat selama ini, Sehun." lanjut Chanyeol.
Kali ini Sehun mengernyit. Setahunya, Luhan tak menceritakan masalah-masalahnya pada siapapun. Pada Baekhyun sekalipun. Mendengar pernyataan Chanyeol, Sehun jadi bertanya-tanya. Chanyeol tahu masalahnya Luhan?
"Kau tahu masalahnya?" tanya Sehun, refleks sekali.
Chanyeol meringis lagi. "Aku memang tak tahu apa masalahnya. Tapi aku dan Baekhyun melihat semua perjuangannya setelah lulus SMA. Kalau kau menyakitinya, aku benar-benar akan menghajarmu meskipun kau temanku, Oh Sehun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tu Me Manques [HUNHAN GS]
FanficHUNHAN GENDERSWITCH FANFICTION! [Second version of FanFiction "I Miss You" from fanfiction.net] 📍 Tu Me Manques (French) means I Miss You. Sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama itu Luhan berusaha untuk tidak menunjukkan eksistensinya da...