46.2| Sehun's Universe: Setapak Rindu yang Mengantarkanku Padamu

239 43 24
                                    

Referensi bab ini cukup banyak. Gue nggabakal sebutin apa aja tapi intinya, bab lanjutan ini membahas banyak hal yang belum bisa gue jelaskan di bab-bab sebelumnya.

Seperti biasa, bacanya pelan-pelan aja. Hehe.

Enjoy!
.
.
.

Januari 2012
.
"Kyungsoo jauh-jauh dari Busan ke Daejeon hanya untuk melihatmu bertanding, lho. Kau sudah melihatnya?"

"Sudah." Sehun mengangguk, tersenyum. Menatap perempuan yang kemudian memperlebar senyum karena mendengar jawabannya.

"Aku senang melihat pacarnya Jongin yang menggemaskan itu. Ini kali pertama aku bertemu dengannya, setelah hanya mendengar sosoknya dari Jongin saja. Aku tak menyangka Kyungsoo mau dengan Jongin yang menyebalkan. Kau tahu, Jongin selalu..." suara perempuan itu perlahan memelan dan berakhir menghilang dari pendengarannya. Sebab Sehun suka sekali melihatnya mengoceh panjang lebar seperti ini. Perempuan itu terlihat cerah. Sehun teralihkan fokusnya.

Irene Bae. Perempuan itu suka sekali mengoceh hal-hal yang tidak penting pada Sehun. Sehun tak menyangka, sih. Irene kelihatan kalem di saat pertama kali mereka bertemu dan berkenalan. Namun nyatanya Irene cerewet luar biasa. Sampul buku memang berbeda dengan isinya.

Setelah dikenalkan Jongin dengan Irene waktu itu, Sehun dan Irene jadi sering bertemu secara tidak sengaja. Sehun sempat berpikir kalau itu karena fakultas mereka yang jaraknya tidak terlalu jauh. Namun ketika mengetahui kalau Irene menjadi pendamping tim basketnya selama bertanding di beberapa turnamen dalam dua semester awalnya, mengetahui apartemennya tidak jauh juga dari apartemen Irene, sering bertemu di waktu-waktu tertentu yang terasa lucu bagi Sehun, Sehun merasa mungkin Irene adalah orang yang Sehun cari untuk menggeser posisi Lilac dari hatinya.

Iya, sebenarnya Sehun sudah lelah merindu sendiri. Kenyataan bahwa ia yang tak bisa mendekati gravitasi Lilac, tidak bisa bertemu dengan Lilac secara kebetulan, dan lagi-lagi belum bisa mengetahui sosoknya, membuat Sehun merasa kehilangan kesempatan. Rasanya Sehun sulit sekali menggapai Lilac meskipun Lilac sudah ada di depan mata. Sehun juga merasa sia-sia merindu sendirian. Pun tak mungkin juga memendam rindu sendiri terlalu lama. Untuk apa, coba? Dia konyol sekali.

Maka dari itu Sehun memutuskan untuk melepas Lilac dan membiarkan Irene masuk ke dalam hatinya.

Karena turnamen basketnya, Sehun jadi dekat dengan Irene. Perempuan itu memenuhi hati dan pikirannya. Sehun merasakan jatuh cinta lagi pada Irene, dan jujur, itu adalah rasa paling manis yang pernah Sehun rasa. Sebab Sehun sadar betul bahwa Irene selalu memberinya perhatian khusus. Perempuan itu selalu tersenyum kepadanya, selalu cerewet, dan bercerita banyak kepadanya. Karena hal itulah Sehun merasa ia harus menahan Irene untuk tetap ada di hatinya.

Toh, dia dan Irene sama-sama suka.

Iya! Sehun menyukai Irene. Sehun jatuh hati pada Irene. Hatinya dipenuhi Irene! Pun sudah mantap pula dirinya bahwa Irene adalah segala-galanya.

Maka di awal tahun 2012 itu, Sehun berencana untuk mengungkapkan perasaannya. Lelaki itu mengantar Irene pulang di sore hari setelah kelas terakhir perempuan itu berakhir. Mereka berjalan beriringan di jalan setapak menuju apartemen Irene. Mereka sempat mengobrol selama perjalanan. Saat mereka sudah ada di gedung apartemen Irene, saat itulah Sehun mengungkapkan perasaannya.

"Oiya, Sehun. Kau―"

"Aku suka padamu."

Irene mengatupkan kedua bibir. Sesaat setelah mendengar itu, Irene menatap Sehun dengan mata bulatnya, berikut pipinya yang memerah, dan tatapan terkejut bercampur tak percaya di maniknya. Respon Irene membuatnya gemas. Sehun tersenyum lebar, terkekeh, tangannya mencubit sebelah pipi Irene hingga perempuan itu semakin menunjukkan keterkejutannya.

Tu Me Manques [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang