A Special Day

2.3K 169 22
                                    

🌕🍷🍾🌕

.

.

.

.

"Tae Young-ah... Akhirnya kau kembali" kata Sang In antusias menyambut Tae Young.

Tae Young pun duduk di kursinya. Dia masih memikirkan isak tangis Moon Young yang terdengar menyakitkan baginya.

"Lee Sang In. Kau tau cara menghibur wanita saat berkencan?" tanya Tae Young.

Sang In sedikit berpikir dengan apa yang di pertanyakan oleh Tae Young. "Bukankah kau sudah sering menghibur wanita?"

Tae Young menatapnya. Dia memincingkan matanya.

"Ah, saya tahu-tahu" ucap Sang In dengan nada suara gemetar.

"Kau tau? Kau pernah berkencan sebelumnya?" tanya Tae Young dengan serius.

"Ti-tidak" ucapnya ragu-ragu.

Tae Young menatapnya dengan kesal.

"Tapi Tae Young-ah, ikuti alur saja. Atau kau katakan dengan jujur pada wanita itu kalau kau bingung dan belum pernah berkencan dengan baik. Aku yakin ada kemudahan ketika kau berkata jujur seperti itu" lanjutnya.

Tae Young terdiam. Dia memikirkan bagaimana dia membuat Moon Young terhibur.
.

.

.

.

"Ko Moon Young yang cantik, tolonglah adikmu ini" senandungnya.

"Madam Moon...... Kekasih Jang Tae Young, izinkanlah aku untuk pergi kuliah di AS...." lanjutnya masih dengan nada senandung kunonya.

Moon Young masih tidak mempedulikannya. Dia masih sibuk mencuci piring dan gelas kotor bekas sarapan pagi mereka.

"Nunna, aku janji! Akan belajar dengan giat!" Kata Mark kembali dengan nada sedikit tegas.

Moon Young akhirnya berbalik dan melihatnya. Dengan senyum miringnya dia memegang pisau.

"Kau ingin mati?" tanyanya.

"Tidak, aku ingin kuliah!" tegas Mark.

Moon Young sedikit memainkan pisaunya dan mulai berjalan ke arah Mark berada.

"Berhenti merengek Markeu, kau harus membuktikan dahulu. Jika nilaimu bagus, kau boleh kuliah" terangnya sambil terus mendekati Mark dengan pisau di tangannya.

Moon Young semakin membuat Mark tersudut dan ekspresinya berubah menjadi pucat.

"Nunna, kau tak berniat membunuhku secara nyata kan?" tanya Mark yang mulai ketakutan.

Moon Young menyeringai."Kalau kau terus merengek dan membuatku kesal tentunya akan ada kasus kakak membunuh adiknya"

"Nunnaaaa" lirihnya ketakutan.

"Markeu.. kau sudah dewasa, berhentilah merengek, berhenti meminta seperti itu. Bagaimana pun aku kakakmu. Aku akan menguliahkanmu jika otakmu mampu" kata Moon Young dengan suara santainya.

"Tapi untuk kuliah di luar negeri Nunna tak bisa memberimu izin. kecuali kamu mau wajib militer baru kuliah di sana. Pergaulan luas di sana tidak cocok untukmu yang masih terus merengek seperti ini. Kau harus dewasa"  lanjutnya.

With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang