[6] |beradaptasi|

913 116 34
                                    

Beradaptasi
____
perhatian 1700 kata
<○○●●●____■____●●●○○>

~AFTER ORION~

SELURUH mahasiswa lari terbirit-birit ketika didekati oleh Zulfian. Padahal pemuda itu hanya ingin bertanya tentang keberadaan ruang kelas barunya, karena mendadak sang dosen meminta pindah ruang tanpa alasan.

"Ruang Chairil Anwar 2. Apa ini di lantai dua?" tanyanya seraya kembali memeriksa room chat grub kelasnya.

Zulfian menunggu seseorang membalas chatnya sepuluh menit yang lalu, namun sayang tak ada yang mau membalas pertanyaannya di grub hingga sekarang.

"Apa kelasnya udah mulai ya? makanya gak ada yang bales," monolog Zulfian lantas memasukkan ponsel pipihnya ke saku celana. By the way Zulfian baru dapat ponsel itu kemarin, setelah membicarakan perihal nomor Saguna kepada ayahnya.

"Woy!! Brother!!"
Seseorang menggeplak kuat pundak Zulfian, hingga membuat sang empu berjengkit kaget.
Ia menoleh dan mendapati seorang pemuda berkacama bulat sedang tersenyum lebar padanya.

Lantas tanpa aba-aba si kaca mata itu langsung memeluk kencang Zulfian dan berhasil membuatnya meringis kesakitan.

"Akhirnya setelah sekian lama lo sadar juga," katanya lalu melepas pelukannya, sejenak si kaca mata memperhatikan Zulfian dari ujung kaki hingga rambutnya.

"Gue perhatiin makin ganteng aja loh Bro!!"

Zulfian memasang wajah cengonya.

"Udah gak usah bingung. Gue Nando, temen deket lo!" kata si kaca mata itu.

"Nando. Maaf aku gak ngenalin kamu," kata Zulfian seraya menurunkan lengan lelaki bernama Nando itu dari pundaknya.

"Sans. Meskipun lo gak inget siapa gue, gue janji bakalan terus ada di samping lo. Gue kan temen yang baik. Yok ke kelas. Udah telat nih!" Nando kembali merangkul pundak Zulfian dan mengajaknya pergi menaiki tangga fakultas.

Zulfian menurut begitu saja.

Tanpa mereka ketahui ada dua orang yang mengawasi mereka dari ambang pintu Fakultas.

Mereka adalah Adit dan Gama. Sahabat Zulfian Pratama Diraja yang sebenarnya. Dua pemuda yang menjadi teman seperjuangan Zulfian Pratama Diraja dalam membuat keonaran di kampusnya.

"Si cupu itu berani-beraninya deketin Fian!" Adit berucap dengan geraman dan kepalan tangan yang tertahan.

"Gak lama, Fian bakalan balik kayak dulu!" ujar si kulit tan dengan santainya. Dia Gama, seorang yang dikenal panglima berdarah dingin dalam aksinya bersama Zulfian and the genk.

"Kita harus bertindak cepat. Gue gak mau kalau Fian sampai ketularan jadi cupu gegera bocah tengik itu!"

"Gue ada rencana." kata Gama tanpa merubah kedataran wajahnya. Setelah berucap demikian, pria berkulit tan itu langsung meleggang pergi.

"Lo mau ke mana?"

"Balik!" jawabnya tak acuh.

"Tungguin lah." Adit bergerak cepat menyusul langkah Gama.

" Adit bergerak cepat menyusul langkah Gama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AFTER ORION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang