[13] |rencana|

679 102 21
                                    

Rencana
____
|perhatian 1480 kata|
<○○●●●___■___●●●○○>

~AFTER ORION~


Tiiinn!! Tiinn!!

Zuli menekan klakson mobilnya dengan antusias. Matanya tak henti memperhatikan wanita yang sedang memakai sepatu di kursi depan rumah sederhana itu.

Wanita itu mengunci pintu rumahnya lantas berjalan menghampiri mobil Zuli dan masuk ke dalam.

"Mas iseng banget sih mainin klakson. Ntar kalau tetangga marah gimana?" kata Aini setelah memasang sabuk pengamannya.

"Ya biarinlah. Kan Mas lagi seneng."
Zuli menampakkan senyum menggoda dengan kedua alis yang dinaik turunkan.
Aini jadi malu sendiri.

"Jangan senyum gitu ah Mas."

"Cieee maluu tuh," goda Zuli.

Aini menahan senyumnya dengan melumat bibir bawahnya hingga terlihat menggemaskan di mata Zuli.

"Apaan sih Mas! Udah yuk jalan, katanya Mas Zidan orang yang disiplin?"

"Loh iya! Bisa ngamuk tuh macannya!"
Zuli bergegas menjalankan mobilnya.

"Ih kok abangnya dikatain macan? terus Mas apa dong?"

"Maung. Gkkrrrrrhh!!" kata Zuli seraya menirukan suara singa.

"Mas ih. Fokus ke jalanan dong," tegur Aini.

"Gak mau! Aku maunya kamu." Zuli kembali menggoda Aini.

"Ahh Mas jangan gitulah. Inget umur! Udah tua juga," kata Aini sambil menahan tawa.

"Oh berani ya ngatain Mas tua."

"Udah fokus Mas, ini di jalan raya!" Aini mulai serius dan Zuli pun mengerti.

______


Gedung olah raga Fakultas Ekonomi Bisnis adalah tempat perjanjian Zulfan bersua dengan dua sahabat kepercayaannya.

Selama perjalanan ke GOR, Zulfan tak henti-hentinya memasang cengiran konyol di wajahnya. Hal yang sangat jarang ditunjukkan Zulfan di depan umum, terlebih kepada para mahasiswa FEB yang sangat menyegani sosok pemimpin genk pelindung mereka itu -FEBIES.

"Woy!" teriak Zulfan kepada dua sahabatnya yang sedang bermain volly di lapangan indoor.

"Lama bet lo!!" si jangkung melempar bola volly ke arah Zulfan, dengan sigap Zulfan menangkapnya.

"Sorry tadi Bunda nelpon," kata Zulfan jujur.

Ya itulah yang menjadi sebab mengapa mood-nya sangat baik saat ini. Zulfan baru saja mendapat kabar bahwa pernikahan Bundanya dengan Zuli akan dilaksanakan awal bulan depan, itu artinya sang bunda akan segera mendapatkan pelindung sekaligus kebahagian yang diidamkan.

"Btw tuh muka kenapa? Senyam-senyum gak jelas. Jangan bilang Lo habis ketemu sama Yoona?" tebakkan si jangkung yang bernama Daffa itu mensirnakan binar bahagia di wajah Zulfan.

Zulfan menatap tajam kepada dua sahabatnya secara bergantian.

"Gue pengen balas dendam sama BOLOFIB lusa."
"Ren!"

Reno, sang panglima FEBIES yang sedari tadi diam memperhatikan pun merasa terpanggil.

"Bilang ke anak-anak, suruh mereka persiapan. Kali ini gue bakalan ngabisin Zulfian di medan perang!" katanya dengan senyuman miring mengerikan.

AFTER ORION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang