Rumahku Istanaku
_____
perhatian 1240 kata
<○○●●●____■____●●●○○>~AFTER ORION~
SEUMUR hidup, baru kali ini Zulfian merasakan bagaimana rasanya menaiki mobil berharga millyaran rupiah. Selama perjalanan, Zulfian terus mengusap-usap bantalan matras yang didudukinya. Hal itu sempat memancing keheranan sang ayah yang kini mengemudikan mobil di sampingnya.
"Mau mampir ke mana?"
Zulfian meihat sang ayah yang msih setia menatap lurus ke depan.
"Langsung pulang saja Yah," pilihnya, karena jujur dia tidak tahu harus mampir ke mana.
Zuli mengangguk.Kehidupan seorang Zulfian Rafiq Mannaf sudah berakhir sejak misi Orion itu terselesaikan. Kini yang ada hanyalah Zulfian Pratama Diraja, anak tunggal dari salah satu keluarga termashur akan kekayaannya. Kehidupan Zulfian memang bertolak belakang dengan kehidupannya dulu.
Namun anehnya, Zulfian tidak merasa bahagia sekarang, karena pada kenyataannya semua yang ada di sekitarnya adalah hal baru, termasuk dirinya sendiri. Itulah yang dirasakan Zulfian.
Kalau boleh Zulfian meminta, ia ingin hidup sederhana saja, asalkan memiliki keluarga yang utuh dan saudara-saudara sepupu di sampingnya. Tapi lagi-lagi Zulfian tidak berhak menentukan takdirnya sendiri.
"Sudah sampai," Sang ayah melepas seltbeltnya, lalu milik anaknya. Jujur karena Zulfian tadi sempat bingung bagaimana cara menggunakan sabuk pengaman itu.
Pintu mobil terbuka, Zulfian turun dari mobil bersama sang Ayah. Seorag satpam yang menjaga gerbang kayu setinggi dua meter itu menghampiri Zuli.
"Maaf Pak Zuli, gerbang utama sedang menunggu perbaikan. Kemarin sempet macet gak mau dibuka," kata si satpam.
"Ternyata ini gerbang minta diperhatikan juga. Ya udah pak. Saya lewat gerbang samping aja. Ini tolong parkirkan mobil saya ya,"
"Oh siap laksanakan Bapak Zuli!" katanya dengan posisi hormat pada presiden rumahnya.
"Loh Den Fian udah sembuh Pak?"
Zulfian yang merasa namanya disebutpun melemparkan senyum ramahnya.
"Eh? Senyum doang Den? Enggak mau gini sama Mamang?" tanyanya seraya berhigh five. Namun sayangnya Zulfian tidak peka, dia justru melirik ke Ayahnya, bingung.
Sang satpam pun merasa adanya kejanggalan dari perilaku anak majikannya itu. Segera ia menurunkan tangannya dan nyengir pada Zulfian.
"Bercanda kok Den,"
"Ya udah saya masuk duluan Pak, kasihan anak saya gak boleh kena angin malam lama-lama," kata Zuli seraya menarik lengan putranya.
Mereka berdua berjalan kurang lebih lima belas meter dari gerbang utama, barulah menemukan gerbang samping yang lebih rendah.
Zuli membuka gerbang kayu berukiran itu, dan pemandangan pertama yang dilihat Zulfian adalah bentuk dan luasnya rumah di balik gerbang kayu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER ORION [✔]
Fanfic[BROTHERSHIP : AFTER ORION] [SEQUEL DARI THE ORION CONSTELLATION] Tidak diwajibkan untuk membaca seri pertama. Karena sequel jelas sekali berbeda. Beberapa part mungkin akan menyangkut seri pertama tapi tidak keseluruhan. Terima kasih. ____________...