[30] |kecewa|

705 88 64
                                    

Kecewa
___
|perhatian 1585 kata|
<○○●●●__■__●●●○○>

~AFTER ORION~

MEDIA massa memang tak bisa diragukan lagi kekuatannya dalam menyebar luaskan berita, baik itu hoax ataupun nyata.

Kurang dari satu kali dua puluh empat jam bahkan kurang dari sepuluh jam, rumor itu beredar luas dan menyebabkan banyak klien dari SM Entertainment membatalkan kontrak kerja mereka, bahkan penghargaan tinggi aktor pendatang baru yang selangkah lagi akan dimenangkan Zulfian pun akhirnya digugurkan.

Rumor itu mengacaukan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan SM Entertainment. Dalam sekejap mereka meraup kerugian yang cukup tinggi.

Zidan sampai tumbang karena hal ini, sedangkan Zuli dan Aini sudah tak sanggup menyangga rasa malu yang bertubi itu.
Zulfan, dia lah satu-satunya orang yang menyiratkan luka dan kemarahan tanpa ampunan di matanya.

Kemarahan yang akan segera terlampiaskan saat sang penyebab utama bertandang menemuinya.

Bayangkan saja dua tahun ia menjalin cinta, tak pernah sekalipun Zulfan menyentuh gadisnya lebih dari bergandeng tangan. Ia sangat menghargai mahkota indah sang gadis. Namun berita yang ia dengar baru-baru ini sekejap langsung mencetak memar direlung hatinya. Zulfan tidak menyangka orang sebaik Zulfian akan bertindak tak senonoh dengan mantan terindahnya.

Hatinya terluka. Zulfan menyesal pernah membiarkan Zulfian menggatikan posisinya di kehidupan Yoona. Seharusnya ia lebih berusaha lagi untuk mempertahankan Yoona.

Tapi pengandaian hanyalah sekadar pengandaian, semua sudah terlanjur terjadi. Itulah yang kini terpatri dalam benak Zulfan.

Pukul sembilan malam. Zulfan sudah tak sabar lagi. Ia pun beranjak pergi meninggalkan Zuli, Aini, dan Zafran yang kini sedang duduk menunggu si sulung pulang.

"Zulfan kamu mau kemana Nak?" tanya Aini.

"Aku mau mencari Fian!" jawabnya.

Aini tahu betul sikap putranya, ia khawatir kalau-kalau Zulfan akan larut dalam emosi dan melupakan idetitas Zulfian.

"Zafran, tolong susul Zulfan ya,"

"Iya Tan."

Di lain sisi, yang ditunggu, kini sudah berada di depan pintu utama rumahnya. Zulfian menghentikan langkahnya. Pandangannya kembali memburam, dan kali ini menghitam.

Pintu utama terbuka, Zulfian melihat lurus ke depan, tapi tak ada secercah cahaya pun yang dia dapatkan.

Sampai sebuah bogeman mentah mendarat kuat di pelipisnya. Zulfian terhuyung dan jatuh tersungkur. Zulfian meraba sekitaran dengan tatapan kosong ke depan.

Sayang sang pelaku pemukulan sudah diluar kendali, segera ia menarik kerah Zulfian, membuat pemuda boxy smile itu berdiri.

Perlahan namun pasti penglihatan Zulfian berangsur-angsur pulih, meskipun masih samar berbayang-bayang.

"Apa yang udah lo lakuin sama Yoona? Bgsd!!"

Itu suara Zulfan. Zulfian mengenalinya. Namun ia tidak mengerti arah pertanyaan Zulfan.

AFTER ORION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang