[9] |pertemuan kedua yang membawa luka |

801 120 33
                                    

Pertemuan Kedua yang Membawa Luka
_____
|perhatian 1800 kata|
<○○●●●___■___●●●○○>

~AFTER ORION~


ZAFRAN mulai jengah dengan sikap Zulfian yang senyam-senyum sendiri selama perjalanan menuju kantor Ayahnya.

"Chattingan sama siapa sih?"

"Eh Apa Mas?"
Zulfian menoleh pada Zafran yang fokus memperhatikan jalan.

"Chattingan sama siapa?"

"Oh ... sama Bang Saguna."

"Seneng banget kayaknya," cibir Zafran kemudian menghentikan mobilnya di area parkir Sinarmat Ent.

Zulfian tidak menanggapi ucapan Zafran, ia fokus membaca artikel terbaru yang dikirimkan Saguna melalui chat.

"Udah jangan chattingan terus!" geram Zafran seraya menyahut ponsel Zulfian.

"Loh Mas."

"Apa! Turun! Udah sampai, lanjut nanti seneng-senengnya," ujar Zafran langsung keluar dari mobilnya.

"Mas Zafran kenapa sih? Gak jelas banget!!" gerutu Zulfian dan menyusul Zafran turun dari mobil.

Duo Diraja itu pun melajukan langkah ke pintu utama gedung Sinarmat Ent.
Rencananya hari ini Zidan ingin melanjutkan kontrak kerja dengan keponakannya yang sempat hiatus selama enam bulan lalu. Maka dari itu ia meminta sang putra untuk membawa Zulfian ke perkantorannya.

Namun belum sampai mereka masuk ke dalam, suara seorang wanita menginterupsi langkah keduanya terlebih dahulu.

"FIAAAANNN!!!" suara melengking itu membuat kedua pemuda itu menoleh ke belakang.

Seorang wanita bertubuh mungil dengan wajah yang manis dan rabut hitam yang melambai indah, sedang berlari ke arah Zulfian.

"Aduhh!" keluh Zulfian ketika wanita itu tiba-tiba menarik kuat daun telinganya.

"Kamu ini nakal banget sih! Udah puas bikin Mbak nangis selama ini hmm??" si wanita memutar kencang telinga Zulfian hingga sang empunya meringis kesakitan.

"Ayu! Jangan dijewerlah adikku!" Zafran segera menghentikan tingkah wanita bernama Ayu itu.

Zulfian meringis di tempatnya seraya mengusap lembut daun telinganya yang memerah.

"Abisnya aku kesel Zaf. Dia koma lama banget, aku kan jadi kangen. Sini peluk Mbak," pinta Ayu sambil merentangkan tangannya lebar-lebar.

Brakk!

Fokus Zulfian teralihkan kepada seseorang yang baru saja keluar dari mobil hitam milik Ayu.

Waktu seaakan berhenti, ketika netra hazel Zulfian mendapatkan objek spesial yang selama ini ia cari. Ringisan yang menghiasi wajahnya, kini berubah menjadi keterkejutan. Hatinya berdesir, kala netra orang itu juga menatap lurus padanya.

Entah kenapa Zulfian sulit sekali mengeluarkan sesuatu dari kerongkongannya.

"B-Bang Arsha." Zulfian tergagap.

AFTER ORION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang