TWO CHOICES

123 22 3
                                    

Tak punya pilihan itu menyedihkan. Dihadapkan pada pilihan itu menyulitkan.

"Lo ngapain sih? Serius banget liatin hp." Thora mendudukan dirinya di samping Satrian. Tiga sekawan ini tidak pergi ke kantin di jam istirahat, mereka lebih memilih diam di kelas.

"Lagi kepo dia," jawab Zain. Thora memiringkan badannya ke kanan. Benar saja jempol tangan kanan Satrian sibuk menyentuh layar ponsel. Menggesernya ke atas dan ke bawah. Dia sedang asyik melihat akun instagram seseorang.

"Kepoin siapa sih?" Thora mendekatkan kepalanya ke ponsel, sampai hidungnya menyentuh layar. Membuat Satrian kesal adalah salah satu tindakan mulia yang selalu dilakukan Thora.

"Kedeketan bego," bentak Satrian, merasa terganggu. Bibirnya mengerucut, merasa sebal. Thora tertawa puas melihat reaksi Satrian.

"Akhirnya lo normal lagi," ucap Thora, mengangkat kepalanya."Kepoin siapa?"

"Mbak Ranti," jawab Satrian ketus.

"Serius? Sekarang lo suka janda muda anak satu?" goda Thora.

"Buy one get one free, dong," celetuk Zain diiringi suara tawa Thora.

Satrian mendelik sinis. "Reina, lah. Siapa lagi." Satrian kembali sibuk melihat foto-foto Reina, sesekali sambil tersenyum semringah. Tak sengaja Thora melihat ada foto Reina bersama Lia.

"Eh, bentar, bentar," pinta Thora, merebut ponsel dari genggaman Satrian.

"Deuuuh ganggu aja sih."

"Tunggu." Mata Thora terpaku pada foto Reina bersama Lia. Jari jempolnya mengetuk foto tersebut. Seulas senyuman tersungging di wajah Thora.

"Kenapa lo senyum-senyum?" tanya Satrian heran, karena foto yang dilihat Thora tidak mengandung unsur komedi.

Thora melebarkan senyumnya, membuat Satrian dan Zain saling berpandangan, bingung.

"Guys, guys hot gosip guys." Puji tiba-tiba masuk ke kelas dengan berteriak. Seluruh pasang mata yang berada di sana, sontak menatap Puji yang sibuk mengatur napasnya.

"Apaan sih, Puj? Lo mau bilang kalau Pak Roy punya rambut?' teriak Satrian menginterupsi kehebohan Puji yang disambut oleh suara tawa seisi kelas.

Cewek itu mendelik kesal ke arah Satrian. "Will ..." ujarnya menggantung dan berhasil menarik perhatian kaum hawa yang mengidolakan sosok cowok keren itu.

"Kenapa Will?" seru Yuni, si cewek paling centil di kelas.

"Will lagi gendong cewek ke UKS. Ala-ala pengantin gitu. Kayaknya itu cewek yang ada di postingan Instagram. Pacarnya Will kali, ya?" ujar Puji berasumsi.

"APAAA?" Kaum hawa kompak berteriak tidak terima. Mereka sangat terkejut mengetahui gosip baru yang disampaikan Puji.

"Lebay banget, sih. Baru pangku doang. Lagian kan masih gantengan gu ... woi, Thor! Thora! Lo mau kemana?" Satrian heran melihat Thora yang langsung pergi meninggalkan kelas setelah mendengarkan kabar tidak penting itu.

"Ih, si Thora kenapa dah? Main pergi gitu aja?"

"Udah deh positive thinking aja. Kali aja dia nggak bisa nahan hajat karena barusan lo berniat untuk memuji diri lo sendiri," komentar Zain dengan wajah datar, sementara Satrian tersenyum kikuk mendengar perkataan Zain.

***

Ketika sampai di UKS, Thora melihat Lia terbaring. Seseorang sedang membalut pergelangan kaki Lia. Cowok itu segera menghampirinya setelah kaki Lia selesai diperban.

AurelianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang