FAKTA YANG SEBENARNYA

91 11 0
                                    


Hening menyergap mereka berempat. Tidak ada satu pun yang bersuara. Lia sendiri hanya mengetahui kalau dirinya dititipkan kepada Nenek. Namun, cerita bayi laki-laki itu baru Lia ketahui sekarang. Lia melihat Thora dan Will bergantian, keduanya menatap Zaskia dengan wajah serius. Kalau begitu, satu di antara mereka adalah anak Zaskia. Tapi siapa anak laki-laki itu? Kepala Lia ikut-ikutan pening. Ternyata kisahnya tidak hanya membawa kejutan untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk kedua cowok populer yang duduk di samping kiri dan kanannya.

"Ma, kalau mama diminta untuk menjadikan anak mama sebagai anak Tante Hana. Terus siapa bayi laki-laki itu?" Thora bertanya lirih sembari mengusap wajahnya kasar. Jauh di lubuk hati Thora, ia tidak mau mendengar kebenaran yang akan diungkap Zaskia. Karena kalau dugaannya benar, maka terjawab sudah mengapa wanita itu tidak pernah lelah membagi kasih sayangnya untuk saudara sambungnya.

Zaskia memijit keningnya. Ia tampak tidak punya tenaga untuk menjawab pertanyaan Thora. "Bayi laki-laki itu, Will."

Will membelalakan matanya, sementara Lia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Fakta ini benar-benar membuat mereka terkejut.

"Kamu anak kandung mama, Will," ucap Zaskia lirih.

Thora menghela napas pelan dan tersenyum sinis. Wanita yang ia anggap ibunya ternyata bukanlah wanita yang melahirkannya ke dunia.

"Thora, maafkan mama, Nak," ucap Zaskia penuh penyesalan.

Cowok berambut ikal itu meletakkan kepalnya di atas paha. Ia tidak mau siapa pun melihatnya menangis. Mengapa semua terasa begitu tidak adil baginya? Mengapa fakta itu baru ia ketahui sekarang? Semua jadi serba abu-abu bagi Thora.

Lia yang melihat Thora yang begitu terpukul merasa sedih. Namun gadis itu kebingungan untuk menenangkan Thora. Padahal orang yang berani membuatnya untuk mencari tahu masa lalunya adalah dia. Kini situasi justru berbalik, Thora malah kebingungan dengan masa lalu yang seolah-olah mempermainkan mereka.

"Tapi kenapa Mama minta Tante untuk memberikan anak Tante jadi anak Mama?" Lia akhirnya buka suara.

"Hana sudah menganggap Tante sebagai saudaranya, jadi Hana pun menganggap anak Tante sebagai anaknya. Tante pun dalam keadaan yang sulit saat itu. Hana sahabat baik Tante, ia sudah banyak merasakan pahitnya kehidupan tapi ia tidak pernah sekali pun meminta bantuan Tante kecuali malam itu."

"Akhirnya Tante berusaha mengikhlaskan Will untuk dibawa oleh Hana. Lalu Thora ...." Zaskia memberi jeda pada perkataannya. Ia mengarahkan badannya pada Thora. "Malam itu, beberapa jam setelah Hana melahirkan, ada yang menaruh bayi laki-laki di depan panti asuhan. Semesta seperti mendukung keinginan Hana. Bayi laki-laki itu yang akhirnya mama adopsi sebagai pengganti Will."

Thora menegakkan punggungnya. Ia tidak bisa menyembunyikan matanya yang berair. Sekarang semua sudah terkuak. Siapa Lia, Will, dan dirinya yang sebenarnya. Cowok ikal itu tersenyum lembut. "Jadi saya harus panggil Anda siapa sekarang? Tante Zaskia?"

Hati Lia teriris mendengarkan itu. Sesaat ia menyesali tindakannya. Kalau saja ia tidak meneruskan keingintahuannya, mungkin Thora dan Will tidak akan terpukul seperti ini. Mungkin saja apa yang dikatakan orang-orang tentang dirinya itu benar. Sekarang semuanya seperti terkena sial hanya karena dirinya.

"Harusnya gue nggak egois untuk cari tahu siapa orang tua gue. Semua jadi makin rumit cuma karena gue." Lia terisak merasa bersalah.

"Tidak, Lia. Ini semua kesalahan kami di masa lalu. Bukan kamu penyebabnya," kata Zaskia membantah rasa bersalah gadis itu.

Will bangkit berdiri dari duduknya. Kemudian berlalu tanpa sepatah kata pun. Thora juga melakukan hal yang sama. Kini tinggal Lia dan Zaskia di sana.

AurelianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang