24

3.2K 232 4
                                    

Lugi memaksa Rena untuk bisa segera pulang kerumah karena sudah bosan dengan aroma rumah sakit. Dengan terpaksa Rena meminta ijin pada dokter yang menanganinya agar memperbolehkan Lugi pulang.

Siang ini Lugi sudah bersiap pulang dijemput oleh kak Tian dan kak Arin  juga membawa keponakan kesayangannya.

"Gendong" keponakannya meminta gendong pada Lugi

"Kangen ya, sini sini gendong" Lugi menggoda keponakannya

"Onty Nana" panggil keponakannya menarik  Rena

"Iya sayang kenapa?" Rena mencondongkan badannya agar sejajar

"Mau Gigi"

"Gendong onty Nana aja ya, kakinya Gigi masih sakit" keponakannya langsung mengangguk mau dan mengulurkan tangannya

"Eeehh gendong siapa itu? Sama mom yuk kita pulang sekarang" kata Arin yang masuk kedalam ruangan bersama dengan Tian tapi  menggeleng tidak mau

"Sudah siap semuanya yuk pulang sekarang" kata Tian sambil membantu membawa barang-barang

Satu jam lebih mereka sudah sampai juga dirumah dan Rena membantu Lugi berjalan dengan tongkat karena keras kepala tidak mau pakai kursi roda.

"Kenapa ga tidur diatas aja sih" keluh Lugi pada Rena

"Mau cepet sembuh ngga?"

"Iya mau sayang, masa iya pake tongkat terus emang kamu ga malu jalan sama aku"

"Kenapa malu? Kamu gan ganteng"

"Tapi aku berasa jadi orang cacat sekarang"

"Hei denger ya, aku cinta kamu jadi kamu jangan mikir aneh-aneh" kata Rena menangkup kedua pipi Lugi dan mencium bibirnya

"I want more" kata Lugi

"Sembuh dulu ya nanti aku kasih lebih"

"Kamu berani menggodaku sekarang heemm"

"Kamu masih hutang cerita sama aku, papa bicara apa?"

"Maaf sayang kalau untuk itu aku belum bisa cerita sekarang"

"Ya udah aku mau pulang sekarang" ancam Rena

"Eehh iya-iya tapi aku mau tidur dulu ya, duh kaki aku sakit" rintih Lugi

Selama Lugi tidur, Rena berada diruang tengah bersama dengan Arin dan juga keponakannya yang lucu Egi. Egi juga sangat senang dengan keberadaan Rena bahkan tidak sungkan untuk membagi makanan dan juga mainannya.

"Emm kak ada yang mau aku tanyakan" kata Rena

"Tanya aja Ren, anggap kakak ini juga kakakmu sendiri jangan sungkan" jawab Arin memegang tangan Rena

"Luka jahitan dibagian perut Lugi kak, kakak pasti tau itu kan?"  Erin sedikit kaget karena tidak menyangka Rena akan bertanya hal itu

"Maksud kamu yang dibagian bawah perut? Iya itu memang bekas operasi Ren tapi sepertinya harus Lugi sendiri yang memberitahu hal itu" jawab Arin

"Kenapa kak?" Tanya Rena yang semakin penasaran

"Kakak juga kurang begitu paham Ren, itu memang sudah keputusan Lugi dan sudah diketahui mami juga sebelum meninggal" jawab Arin

Rena masih dalam diam memperhatikan Lugi yang tertidur pulas. Wajahnya terlihat begitu damai, dalam hati Rena berdoa agar diberi waktu lebih untuk merasakan bahagia bersama orang yang dicintainya.

Karena sudah menunjukkan jam tujuh malam, Rena terpaksa membangunkan Lugi untuk makan malam terlebih dahulu.

"Sayang bangun"

My BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang