22

2.9K 225 0
                                    

Lugi dan Revan sedang berada diBali untuk menyelesaikan proyek pembangunan sebuah restoran. Awalnya Rena memaksa untuk ikut tetapi Lugi memberi pengertian bahwa semuanya akan berjalan baik dan lagi Lugi pergi dengan bang Revan.

"Sudah paham ya Gi konsepnya jadi lo ada gambaran kan buat nambahin apalagi kalau ada yang kurang pas" kata Revan

"Iya bang udah paham dan semoga bisa selesai tepat waktu" jawab Lugi

"Ya udah kita lunch dulu deh"

Revan mengajak Lugi untuk makan siang didekat lokasi proyek agar tidak terlalu ribet dan tidak terlalu jauh.

"Gue tau apa yang papa lakuin itu terlalu berlebihan, lo pasti sakit hati sama papa" Revan membuka obrolan

"Masih bisa dimaklumi bang, orang tua mana yang ga kecewa kalau tau anaknya minta restu nikah sesama jenis"

"Gue minta maaf buat papa Gi, gue tau lo orang baik"

"Udah lupain aja bang, gue juga sadar diri kok"

"Kenapa lo ga biarin aja Rena ikut kesini?"

"Ya biar hubungan Rena sama papa membaik, gue ga mau ngejauhin hubungan orang tua dan anak apalagi Rena anak perempuan satu-satunya"

"Gue berdoa buat lo semoga dikasih yang terbaik"

"Abang ga ikutan marah?"

"Emang lo ga mau dapet restu dari gue?" Kata Revan mencandai Lugi

"Ya mau lah bang, maksud gue apa lo percaya sama gue? Bang El juga?"

"Gue sama El ga mau ikut campur urusan pribadi Rena apalagi kalo udah urusan cinta-cintaan, cuma gue juga ga asal setuju aja"

"Trus kenapa sama gue setuju?"

"Karena gue bisa lihat ketulusan lo bahkan lo mampu nahan sakit lo sendirian karena permintaan papa yang jelas-jelas mau misahin kalian berdua, dan satu lagi Gi, gue lihat Rena yang jadi dirinya sendiri sejak sama lo"

"Makasih bang"

"Papa itu emang sangat keras kepala Gi, jadi gue harap lo jangan nyerah ya, gue yakin sekarang papa lagi menyesali perbuatannya dan mami juga pasti dukung lo kok"

"Sekali lagi makasih bang"

"Semangat ya, satu rumah ada dikubu lo kok" kata Revan tertawa

"Waah gue jadi tersanjung nih bang" canda Lugi

.

.

.

Sudah dua bulan belakangan ini Lugi bolak -balik keBali karena proyek itu. Rena sudah pernah sekali menemaninya meninjau proyek.

Entah mengapa seharian ini perasaan Rena tidak tenang dan tidak bisa fokus membaca laporan keuangan restorannya. Pikirannya melayang pada Lugi, pasalnya sejak kemarin malam Lugi belum juga menghubunginya bahkan membaca pesannya pun tidak.

Karena merasa tidak tenang dan kacau Rena memutuskan untuk pulang kerumah, sekedar bercerita pada mamanya sepertinya akan lebih baik. Rena beruntung mamanya tidak ikut-ikutan seperti papanya. Mamanya justru mendukung penuh keputusan Rena.

"Kenapa Ren, sepertinya kamu banyak pikiran" kata mamanya

"Lugi ga ada kabar seharian ini ma"

"Mungkin sibuk, jangan berpikiran macam-macam dulu"

"Tapi Lugi ga pernah begini ma, Rena takut terjadi sesuatu soalnya perasaan Rena ga enak"

"Coba kamu hubungi Revan, tadi siang dia pergi kesana"

My BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang