52. Happy Bday!

37 12 0
                                    

7 Juni.

Brian dan Kak Sungjin masuk ke ruangan ini saat Kak Inseong berpamitan untuk pulang. Ada kelegaan di hatiku setelah berbicara banyak hal dengan Kak Inseong. Aku senang ia masih sama seperti yang dulu. Sayang sekali kini ia sudah bekerja di luar negeri, aku tidak banyak tahu tentangnya sejak kelulusan. Mungkin Brian dan Jae lebih banyak berinteraksi karena mereka berada di satu komunitas.

“Seona, aku akan benar-benar pulang kali ini. Jika Brian semakin menahanku di sini, kamu tidak akan segera beristirahat,” pamit Kak Inseong.

Aku tersenyum melihat Brian dan Kak Inseong yang saling bercanda. Bersamaan dengan Kak Sungjin yang menghampiriku. Ia duduk di kursi yang berada di sebelah ranjang.

“Apa semua baik-baik saja? Beristirahatlah.”

“Bukankah Kakak yang seharusnya beristirahat? Aku akan tidur setelah melihat Kakak tidur terlebih dahulu.”

“Kakak baik-baik saja.”

Kak Sungjin meraih tanganku. Ia menggenggamnya dengan perlahan. Percuma saja aku berusaha memintanya untuk beristirahat. Ia tidak akan melaksanakannya jika aku masih belum tidur.

Brian mengatakan akan mengantar Kak Inseong sampai lobi. Aku membalas lambaian tangan Kak Inseong, ia benar-benar akan pulang. Sebenarnya sedih juga karena tidak ada teman bercanda lagi seperti Kak Inseong di sini.

“Seona, apa kamu tahu ini hari apa?” tanya Kak Sungjin.

“Bukankah ini hari Minggu? Ada apa?”
“Apa kamu ingin melakukan sesuatu di hari ini?”

Hm, aku ingin pulang. Aku rindu kamarku, aku rindu rumah. Aku ingin berbaikan dengan Kakak.”

“Kita lupakan hari kemarin. Tentu saja kita akan bersama-sama perbaiki semuanya. Kamu tidak perlu memikirkan apapun. Tentu Kakak ingin kamu segera pulang dan kembali ke rumah. Tapi kamu harus benar-benar pulih dulu. Oh Iya, jawabanmu masih belum tepat. Ini bukan hari minggu.”

Aku ingin langsung menyerah saja. Aku tidak berminat untuk bermain tebak hari. Permainan apa yang sedang Kak Sungjin lakukan? Apakah ia sedang menghiburku?

“Ini adalah hari ulang tahunmu. Selamat ulang tahun, Park Seona.”

A-apa? Benarkah? Ah, ini tanggal 7 Juni. Benar! Ini hari ulang tahunku!

“Tentu kamu tidak mengingatnya. Sayang sekali kamu harus merayakan ulang tahunmu di rumah sakit.”

“Aku benar-benar tidak mengingatnya. Hm, aku rasa tidak perlu merayakannya. Aku sudah senang mendapatkan hadiah ulang tahunku yang berharga.”

“Hadiah?”

“Kak Sungjin. Aku selalu mendapatkan hadiah yang sama setiap tahunnya, yaitu Kak Sungjin. Itu adalah hadiahku yang paling berharga yang pernah aku dapatkan. Kak Sungjin-ku tidak akan pernah terganti.”

Kak Sungjin tertawa, “Kak Sungjin-ku? Terdengar seperti sebuah godaan, itu terdengar buruk. Jangan katakan itu lagi. Darimana kamu mempelajari kata-kata itu?”

“Kim Wonpil,” jawabku dengan tawa.

Kak Sungjin menepuk dahinya, “Wonpil benar-benar sudah memberi ajaran yang tidak baik. Ia mengatakan itu kepadamu dan kamu masih baik-baik saja?”

“Memangnya ada apa? Bukankah itu terdengar romantis?”

“Standar romantis kalian itu yang tidak bisa Kakak mengerti. Kakak akan menegurnya jika bertemu.”

Aku juga ingin bertemu dengan Wonpil.

“Seona, ada apa? Apa Kakak salah mengucapkan sesuatu? Maafkan-”

All About You [KIM WONPIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang