All About You [KIM WONPIL]

23. 'Seona'

Wonpil POV

"Aku tidak akan mendesak kalian. Semua keputusan ada pada Seona. Jika memang kalian tidak bisa bersama, aku yang akan menguatkan Seona dan dirimu. Kalian orang yang sangat penting untukku," ucap Sungjin.

"Kami hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Aku sudah menyiapkan bahwa hal ini tidak mudah, namun aku tidak akan menyerah. Kamu tahu itu."

Aku sudah bertekad sejak lama, terlebih ketika pembicaraan kami di studio dan di kafe waktu itu. Aku akan kembali lagi dan lagi meskipun Seona masih menolak.

Aku mengirim Seona pesan bahwa aku akan pulang. Meskipun ia tidak merespon, aku akan tetap membuka pintu hatiku untuknya. Aku melakukannya untuk berusaha menarik Seona kembali. Sama seperti yang Sungjin katakan, aku tidak akan mendesaknya.

Tak lama aku melihat pintu rumah Sungjin terbuka. Itu Seona. Aku jelas melihatnya tengah tergesa-gesa. Apakah ia baru saja berlari dari lantai dua?

"Seona.. Ada apa? Kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Sungjin.

Tidak menjawab pertanyaan dari Sungjin, tapi Seona menatapku serius. Apakah itu karena pesan yang aku kirim? Apakah ia akan memarahiku karena telah menghubunginya kembali?

Aku rasa tidak. Aku mengerti maksud dari tatapannya itu. Mungkin penantianku selama ini perlahan akan runtuh. Aku akan berusaha memahaminya. Kami akan bersiap untuk tantangan baru ini, untuk saling terbuka dan tidak lagi bersembunyi untuk mengagumi satu sama lain.

Aku tersenyum kepadanya, "Beristirahatlah.. Kamu sudah bekerja keras hari ini. Aku akan menjemputmu besok.." ucapku. Lalu aku menatap Sungjin bergantian, "Bolehkah?"

"Kamu akan menjemputku atau Seona? Jangan membuat kami menjadi bingung!" ledek Sungjin.

Aku melihat kelegaan dari senyuman Sungjin. Ia hanya memiliki Seona, dan kebahagiaan Seona adalah yang paling utama. Aku akan membuat Seona selalu bahagia supaya ia tidak perlu khawatir saat Adik kesayangannya sedang bersamaku. Ia yang paling mengerti bagaimana aku dan Seona selama ini saling menyembunyikan perasaan. Tinggal waktu dan keinginan hati saja yang akan mewujudkannya.

Off.