36. Marah

55 15 0
                                    

27 Mei.

Hari ini Wonpil sedang berada di studio bersama dengan yang lainnya. Ia memberi kabar bahwa aku bisa datang untuk berkunjung karena mereka sedang tidak sibuk kegiatan. Aku mengatakan bahwa ia tidak perlu menjemputku karena keinginanku untuk datang sendiri. Sebelumnya aku memesan beberapa minuman untuk Wonpil dan teman-teman.

Moonrise Studio terletak di gedung Music J Ent. Sesampainya aku di lobi utama, aku bertemu dengan seorang yang terlihat familiar. Aku tidak mungkin tidak melihatnya karena ia reflek menghampiriku.

"Seona? Kamu di sini?"

Aku membalasnya dengan senyuman.

"Aku sekedar ingin membawakan minuman untuk teman-teman. Mereka ada di studio, bukan?"

Pertanyaan macam apa, Seona? Kamu sudah mendapatkan informasi ini lebih awal.

"Tentu! Ayo, pergi bersamaku. Kebetulan juga aku menuju ke studio untuk mengantarkan makan siang." ucap Hanna. Iya, aku bertemu Hanna.

Bodoh. Mengapa aku tidak membelikan mereka makan siang juga?!

Aku mengangguk dan mengikuti Hanna yang mengarahkanku untuk menaiki lift menuju ke studio di lantai 6. Sebenarnya aku merasa tidak nyaman dengan situasi yang seperti ini. Tujuanku datang ke studio adalah untuk membicarakan pertemuanku dengan kakaknya kemarin di mall dan juga terkait Hanna. Aku ingin memastikan kembali satu dan lain hal.

Ia masuk terlebih dahulu ke Studio Moonrise, diikuti aku dengan langkah yang hati-hati karena ternyata ada beberapa staff lainnya yang juga ikut berkumpul. Aku bisa melihat langsung Jae dan Brian yang sedang bersandar di sofa. Melihat kedatangan kami berdua, Jae langsung bangkit dari tempatnya.

"Yo! Seona~ Woaaa! Welcome back, Park Seona!"

Awalnya ia terlihat sangat antusias saat menyapaku. Lalu fokusnya teralihkan dengan makanan yang sudah datang. Maka dari itu aku menjawabnya dengan anggukan seperti biasanya.

"Aku membawakan minuman."
Aku menaruh minuman di meja bersama dengan makanan yang Hanna bawa. Jae mengambil kotak makanan dan minuman yang kami suguhkan.

"Sogokkan yang menarik. Siapa yang kamu cari di sini? Wonpil atau Sungjin? Tentu saja bukan Dowoon."

Belum sempat aku menjawabnya, tak lama seseorang datang dan langsung merangkulku. Ah, aku mengingat jelas aroma yang khas ini.

"Kekasihku tentu datang untuk mencariku."

Wonpil memang sering menggodaku jika kami sedang berdua. Tidak jika di depan umum, ini kali pertamanya. Agak sedikit canggung tapi kali ini aku tidak membalas menggodanya seperti biasanya. Aku harus mengendalikan diriku.

"Jika tidak karena aku merasa haus, aku ingin menyiram Wonpil dengan minuman ini," ucap Jae kesal.

"Beruntung Sungjin tidak di sini. Jika tidak, kalian akan membuatnya cemburu. Adik kesayangannya telah digoda oleh sahabatnya sendiri," tambah Brian.

"Mengapa kalian membuat suasana tidak nyaman di sini? Pergilah keluar! Aku ingin makan dengan damai," gerutu Dowoon yang baru datang.

"Aku tidak akan mengizinkan kalian untuk datang ke rumah!"

"Kamu akan kesepian tanpa kami, Seona." sahut Brian.

Tak lama Kak Sungjin datang.

"Tidak mungkin. Aku punya Kak Sungjin yang akan membelaku."

All About You [KIM WONPIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang