7. Keliru.

103 23 0
                                    

13 Mei.
Wonpil POV.

Kepalaku terasa berat. Aku masih berusaha untuk membuka mata. Ini membutuhkan waktu yang agak lama. Indera perasaku peka dengan kenyamanan ini. Apakah ibu mengganti selimut kamarku? Rasanya sangat lembut dan nyaman. Mungkinkah ibu mengganti pewangi pakaian? Aromanya belum familiar untukku. Namun, ibu memiliki selera yang bagus dalam segala hal.

Aku merasakan getaran ponsel. Aneh. Biasanya aku meletakkan ponsel di meja ketika akan tidur. Namun, getar ponsel ini terus berlanjut seakan berada di dekat tubuhku. Sepertinya ponselku tertumpuk oleh selimut. Mungkin aku terlalu lelah semalam sampai aku lupa untuk meletakan pada tempatnya.

Aku menemukannya. Ada sebuah panggilan telfon dari- 'kakak!'?

Aku berpikir sejenak. Saat aku ingin mengangkatnya, panggilan itu sudah mati. Aku mengingat-ingat, sejak kapan aku memiliki kontak bernama.. 'kakak!'? Sejak kapan 'Kim Yeeun' berubah menjadi 'kakak!'?

Sebuah pesan masuk. Tunggu.. Ada yang aneh. Aku bangun dari tidurku. Mengamati ponsel yang ku genggam, mengingat kembali kapan terakhir kali aku mengganti wallpaper ponsel dengan foto stage dari view penonton? Perlahan aku mengamati sekitar.

Oh, tidak.. Aku dalam masalah besar. Ini bukan kamarku. Aku sudah tidur di kamar seseorang.

Ponsel ini mendapat sebuah pesan, ponsel milik seseorang. Aku mengusap wajahku. Berusaha keras mengingat apa yang telah aku lakukan semalam hingga aku berakhir di tempat tidur ini.

Terdapat panggilan masuk lagi dari kontak yang bernama 'kakak!'. Aku menghela napas panjang. Lalu mengangkatnya.

"Wonpil. Segeralah ke studio. Kami menunggumu."

Suaranya tenang. Sangat tenang. Tidak ada indikasi akan ada perang dunia. Apakah situasi ini bisa dikatakan baik-baik saja?

Sebuah pesan. Aku memeriksa siapa si pengirim pesan.. dari Dowoon? Ada keperluan apa Dowoon dengan pemilik ponsel ini? Dengan reflek aku membuka pesan darinya.

ini dowoon

Wonpil, aku dititipkan pesan dari Sungjin agar kamu segera pergi ke studio. Di rumah tidak ada orang, jadi tidak perlu berpapasan dengan siapapun.

bagaimana suasana di studio?

Biasa saja.
Entah jika nanti saat kamu datang.
Sungjin tidak akan mengungkit apapun jika sedang berlatih.
Jae dan Brian sedang berusaha membuat suasana hati Sungjin agar tidak buruk seperti tadi pagi.

baik.
tetaplah berpihak padaku.

hahaha, tentu saja.
Tidak akan pernah!

Aku tidak memiliki waktu untuk mengingat semua kejadian yang terjadi semalam. Aku akan berusaha menyelesaikan kesalahpahaman ini setelah latihan nanti. Berserah diri kepada Sungjin dan meminta ampunya jika aku memang terbukti bersalah.

Sebuah pesan lainnya datang. Itu dari Kims. Siapa Kims? Aku merasa familiar dengan nama itu. Sepertinya ia salah satu anggota dari Social Kim.

Kims🌸

Wonpil, ini Seona.
Kamu tidak perlu takut menemui teman-teman. Bersikaplah seperti biasanya. Aku sudah membuat Kak Sungjin mengerti situasi yang terjadi.

maafkan aku, Seona.

Selesaikan dulu tugasmu hari ini dan kamu bisa berbicara baik-baik dengan Kak Sungjin setelahnya.

terima kasih, Seona.

Tenang saja.
Aku telah menyiapkan bekal tadi, dan sudah aku taruh di atas meja makan.
Itu untukmu.
Makanlah.
😉

Entah kebodohan apa yang telah aku lakukan semalam hingga berakhir di kamar Seona. Aku tidak yakin dengan semua kemungkinan yang terbesit dalam pikiranku. Aku akan bersiap-siap terlebih dahulu untuk ke studio sebelum keadaan semakin memburuk.

Aku bangkit dari tempat tidur Seona dan merapikannya. Setidaknya, aku membereskan tempat kejadian perkara lebih dahulu. Ini kali pertama aku memasuki kamar seorang perempuan. Yang bukan saudaraku. Aku memperhatikan sekeliling kamarnya. Ia adalah seorang yang rapih. Sama seperti kakaknya, Sungjin.

Aku terkagum hanya dengan melihatnya sekilas. Aku tersenyum menemukan salah satu foto yang terbingkai indah di meja kerja Seona. Foto itu sangat familiar untukku. Merupakan foto kelulusannya dua tahun lalu. Aku masih mengingat ketika kami berlima menghadiri upacara wisudanya dan membuat semua orang terkejut karena Seona adalah seorang adik dari musisi terkenal ibu kota. Orang-orang kagum kepadanya pada saat itu.

Aku menyukai momen saat bersamanya sejak saat itu. Aku selalu mencari celah untuk bisa bersama-sama dengannya. Namun, aku rasa ia masih menutup diri karena Sungjin. Seona adalah seorang yang tidak ingin terlibat ke dalam urusan Sungjin dan teman-temannya. Sehingga aku hanya bisa mengaguminya selama ini. Meskipun begitu, semua tentang Seona sungguh berarti untukku.

Off.

*

Semoga Wonpil tidak dibaku-hantam sama Kak Sungjin 😥

All About You [KIM WONPIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang