31. Perjalanan.

52 15 0
                                    

23 Mei, malam hari.
Wonpil POV.

"Aku tidak mempersilahkan kalian untuk berkunjung. Terima kasih sudah mengantar," ucap Dowoon.

"Jika tahu seperti ini, aku akan menurunkanmu di tengah jalan. Kami pamit. Let's go, Wonpil." ucap Jae.

Aku dan Jae pergi meninggalkan rumah Dowoon. Tujuan kami setelah ini adalah Studio Moonrise.

"Suasana hatimu sedang tidak baik, Mr. Kim. Haruskah kita memesan kopi terlebih dahulu untuk membuat suasana di sini sedikit lebih baik. Aku khawatir jika akan diturunkan di tengah jalan."

Kami sudah dekat dengan studio namun sebelum itu kami pergi ke kafe yang berada di sebelah lobi perusahaan. Jae mengatakan ada manajer dan asisten yang sedang berada di Studio Moonrise sehingga kami memesan beberapa kopi untuk dibawa ke sana.

Sesampainya di studio, aku mengambil kopi dari Jae.

"Kamu mau ke mana?" tanya Jae.

"Aku akan berlatih," jawabku.

"Aku akan menyusul setelah memberikan kopi ini. Tunggulah."

Aku langsung saja menuju studio. Merebahkan diri di sofa. Menutup mata dengan lenganku. Banyak yang aku pikirkan namun tidak satupun yang bisa aku kerjakan.

"Jadi kamu akan berlatih atau tidur di studio?" tanya Jae yang baru saja datang.

"Tidak keduanya. Tidak ada yang bisa aku lakukan."

"Ada apa, Teman? Ayolah, ini bukan dirimu yang biasanya. Aku bosan tidak bisa mengganggumu seperti jika suasananya seperti ini."

"Entah. Aku tidak yakin."

Aku membenarkan posisi duduk dan memeriksa ponselku. Seona masih belum membalas pesan.

"Apakah itu tentang Seona?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Jae meski itu adalah suatu kebenaran di antara yang lainnya.

"Seona tidak memberimu kepastian?"

"Aku tidak bisa meyakinkan dirinya."

"Kalian tidak percaya satu sama lain, itu lebih tepatnya."

Aku terdiam. Mencerna kata-kata Jae.

"Seona tidak akan lepas dari bayang-bayang Sungjin. Berlaku sebaliknya juga. Selama ini ia hanya mempercayai Sungjin sebagai seorang Kakak dan juga sahabat. Ia tidak terbiasa dengan kehadiran orang baru yang membuat perasaan hatinya senyaman saat bersama Sungjin."

Aku tentu mengenal Seona demikian.

"Dulu Brian sempat berusaha membuat perasaan Seona nyaman saat bersamanya."

Aku terkejut dengan pernyataan Jae.

"Maksudku sebagai seorang Kakak. Sama seperti peran Sungjin, Brian ingin membuat Seona menganggapnya sebagai seorang Kakak. Ia ingin membantu Sungjin meringankan beban tugasnya sebagai seorang Kakak terlebih Brian adalah anak tunggal."

"Ah..."

"Jangan cemburu terlebih dahulu. Brian mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan Sungjin. Mereka berdua, Seona dan Sungjin, saling membutuhkan satu sama lain."

"Aku terlihat seperti mengganggu hubungan mereka. Sungjin mengkhawatirkan Seona ketika sedang bersamaku dan Seona tadi mengatakan bahwa ia menyesali karena kurang memberi perhatian kepada Sungjin. Aku rasa karena perhatiannya kini terbagi kepadaku."

"Yo! Kim Wonpil, King of confidence! Menurutku kamu bukan dalam artian mengganggu hubungan mereka, hanya saja kalian belum terbiasa untuk saling menerima. Mengerti?"

"Apakah kita berada dalam satu paham yang sama?" tanyaku memastikan.

Jae melihatku kesal, "Tentu saja tidak!" ia membenarkan posisi duduknya, "Jadi, sepemantauanku sebagai seorang pengamat, Sungjin belum bisa secara sepenuhnya membiarkan Seona menjalin hubungan dengan laki-laki lain terlebih itu adalah sahabatnya sendiri. Aku rasa ini hanyalah soal waktu, tidak ada yang bisa mengendalikan perasaan itu datang. Tidak ada yang salah di antara kalian," jelas Jae.

"Seona, ah, anak itu. Aku mengenal mereka sudah lama. Meskipun dari luar ia terlihat seorang yang berani, ketahuilah ia tidak bisa lepas dari Sungjin. Seona adalah pengambil keputusan terbaik, ia berani mengutarakan pendapatnya sendiri dan juga terbuka pada kita. Namun sisi lain dirinya, ia mudah ragu dan juga overthinking, saat itulah ia akan kembali kepada Sungjin untuk membuatnya kuat kembali.

"Dan kamu, entah bagaimana aku mengatakan tentangmu. Kamu bisa menyesuaikan dirimu sendiri terhadap mereka. Kita sudah saling mengenal satu sama lain. Ajaklah Seona bertemu. Aku memberi saran ini untuk kebaikan kalian dan kita juga. Tahukah kamu, aku dan Dowoon menjadi gila karena hubungan dingin di antara kamu dan Sungjin waktu itu?" jelas Jae kembali.

"Baiklah, aku akan mempertimbangkan semuanya kembali. Aku akan berusaha lebih keras lagi untuk hubungan ini."

"Jangan ragu. Sungjin dan Seona tentu akan menerimamu jika kamu memiliki komitmen yang kuat."

"Terima kasih, Jae. Kamu sudah menyemangatiku."

"Apa kamu tidak memperhatikan Seona tadi? Ketika kita membahas projek yang akan dilakukan di luar kota akhir pekan nanti, ia tentu tidak hanya memikirkan Sungjin yang belum sepenuhnya pulih nantinya tapi juga dirimu. Yang mana kita akan pergi bersama asisten baru, rekan kakakmu, Hanna."

"Apa hubungannya denga Hanna?"

"Apakah kamu tidak menyadarinya, Kim Wonfeel? Seona mungkin tidak menunjukkan kecemburuannya lagi, namun ia pernah salah paham dengan hubunganmu dengan Hanna. Kamu masih tidak mengerti?"

Ah, soal itu. Aku baru memikirkannya. Apakah alasan Seona tidak membalas pesanku adalah karena hal itu? Aku membuka ponsel dan mencoba menghubungi Seona kembali.

"Seona?"

"Ya?"

"Kamu tidak membalas pesanku."

"Ponselku tertinggal di kamar."

"Hm, Seona. Apakah sekarang kamu sibuk?"

"Ada apa?"

"Bisakah kita bertemu sebentar saja?"

Seona tidak menjawab.

"Jika kamu sibuk..."

"Aku akan menunggumu datang."

Aku mematikan panggilanku setelah menyepakati untuk bertemu dengan Seona.

"Bagaimana?" tanya Jae.

"Aku akan menemui Seona."

"Yooo! Kim Wonpil~ Kembalilah ke studio setelahnya. Big thanks to me!" pinta Jae.

Aku mengangguk tanda setuju dan bergegas menuju parkiran mobil untuk langsung menuju rumah Seona. Aku berharap keberuntungan akan berpihak kepadaku kali ini. Seona, tunggu aku.

Off

*

Perkenalkan, asisten baru Dayly,
Jung Hanna.

Perkenalkan, asisten baru Dayly, Jung Hanna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
All About You [KIM WONPIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang