55. "Break."

47 9 0
                                    

[tw : hurt, anxious]

21 Juni.

Berhubung aku dan Kak Sungjin sudah berangsur semakin membaik, aku diperbolehkan untuk turun ke ruang bawah. Dengan catatan, hanya untuk keperluan makan dan bertemu dengan Kak Sungjin. Aku tetap harus beristirahat di kamarku.

Wonpil masih menginap di rumah. Masih menjagaku dan Kak Sungjin, dan tentunya masih sering berada di sofa yang berada di depan kamarku. Meskipun aku sudah mengetahui semua yang Wonpil ceritakan, beberapa kali aku masih sering terkejut ketika ia sedang berada di sana. Entah, mungkin aku belum terbiasa dengan kehadirannya. Atau memang penyebabnya karena ia bukan anggota resmi di rumah ini sehingga membuatku beranggapan bahwa Wonpil adalah orang asing.

"Kamu mau ke mana?" tanya Wonpil yang sedang bermain dengan notesnya.

"Mau ke bawah. Kamu tidak mendengar Brian memanggil?"

Wonpil melepaskan earphone dari sisi lainnya. Tentu saja ia tidak mendengar apapun. Segera saja kami turun ke ruang bawah dan menemukan Brian sedang memasak di dapur.

"Di mana Kak Sungjin?"

"Ada di kamarnya. Tolong katakan untuk berhenti menyibukkan diri. Ini hari minggu dan teman-temannya sedang refreshing, jadi ayolah nikmati waktu bersantai ini bersama-sama."

Aku mengangguk dan langsung menuju kamar Kak Sungjin. Aku mengetuk pintu kamarnya meskipun di sana tidak dikunci. Di saat bersamaan, aku merasa seseorang sedang mengikutiku.

"Apa yang kamu lakukan?"

"Aku ingin ke kamar Sungjin," tanpa permisi Wonpil langsung masuk ke kamar Kak Sungjin. Aku menepuk dahiku dan mengikutinya masuk.

Kak Sungjin sedang sibuk dengan gitarnya di tempat tidur. Beberapa kertas berserakan di sana, aku akan bersabar diri dengan Kak Sungjin karena kesibukannya.

"Haruskah aku menurunkan keyboard dan kita berlatih bersama di sini?" Wonpil menghamburkan dirinya di tempat tidur Kak Sungjin yang hanya tersisa sedikit ruang karena dipenuhi oleh kertas-kertas.

Kak Sungjin melihat ke arahku, "Tentu itu akan membuat Seona tambah kesal."

"Kemarin kita sepakat untuk menikmati waktu bersantai hari minggu ini, bukan?" aku melipat tanganku di dada.

"Aku sudah terlalu sering bersantai di atas. Kebetulan hari ini teman-teman akan datang, mengapa kita tidak sekalian latihan saja?" ucap Wonpil.

"Kalau begitu turunkan saja. Jae akan aku minta untuk membawa gitarnya juga."

Wonpil bangkit dari tempat tidur untuk bersiap pergi. Lalu aku mencegahnya untuk berdiri, "Bersihkan kertas-kertas ini dan tinggalkan niat kalian untuk berlatih hari ini."

"Aku hanya mengikuti perintah Sungjin. Ada apa denganmu?"

Jadi kamu ingin mulai bermain-main denganku?

"Baiklah. Jika rencana hari ini tidak terlaksana, aku tidak akan memaksa. Aku akan kembali ke kamarku dan beristirahat dengan tenang," ucapku menjauh dari Wonpil.

"Memang sebaiknya begitu. Istirahatlah Seona," balas Kak Sungjin yang tersenyum seraya ikut menggodaku seperti Wonpil.

Wonpil mengangguk, "Aku akan mengantarmu ke kamar lalu mengambil keyboard."

Aku mengangguk dan mengeluarkan ponselku, "Untung saja Kak Inseong selalu memiliki waktu luang untukku. Aku bisa menghubunginya sesuka hatiku dan tentu saja ia selalu melakukan apa yang aku pinta."

All About You [KIM WONPIL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang