03 - Target kebencian

189 16 0
                                    

     "Gue yakin itu Rio,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     "Gue yakin itu Rio,"

     Begitulah tanggapan teman-teman saya saat kami membicarakan mengapa Reyhan di culik.

     Dulu Wildan pun pernah dirisak oleh anak itu, mungkin saja memang dia pelaku yang sebenarnya.

     Dino dan Dimas sepertinya tidak dapat mengontrol emosi mereka sehingga terlihat wajahnya yang memerah.

     Saat itu tanpa bisa saya tahan mereka telah melangkah lebih dulu untuk memukuli Mario.

     Bapak tau apa yang terjadi saat itu kan, bapak ada disana dan menyaksikan mereka bertengkar.

     Meski saya memisahkan keempatnya namun malah wajah saya yang terkena pukulan dari mereka.

     Setelah itu rapat diadakan antara orang tua kami dan guru.

     Bahkan saat itu yang membuat saya takut adalah kedatangan polisi juga kesana.

     "Pasti anak itu yang membunuh iyah kan,"

     Ibu Anwar mendelik dan menyudutkan Mario yang tampak marah dengan tuduhan tersebut.

     Ibu Reyhan apa lagi, beliau mengamuk dan hampir saja memukul Mario jika polisi tidak ada disana.

     Namun berbanding terbalik dengan ibu saya beliau malah menatap tajam kearah saya seolah mengatakan "keadaan saya sudah sangat buruk,"

     Entah dari mana asalnya, Mario malah di tahan oleh polisi dengan masa percobaan, katanya sebelum pelaku sebenarnya ditemukan maka Mario harus melakukan masa percobaan tersebut kurang lebih selama dua minggu.

     Saya hanya menunduk saat polisi membuat keputusan itu dan lantas membawa Mario keluar dari ruangan guru.

     Sebelum benar-benar pergi Mario menatap saya seolah dia mengatakan "bukan saya,"

     Saya mulai meragukan pemikiran saya tentang dirinya, apa benar dia, atau jangan-jangan pembunuh itu ada diantara kita.

     Setelah itu saya pulang dengan wajah memelas. Sekarang bukan hanya Ibu namun Ayah saya pun turun tangan untuk menceramahi saya.

     Ayah bilang beliau akan mengurus kepindahan saya secepatnya dari sekolah itu, kalau yang berbicara adalah Ayah harus saya apakan lagi.

***

     Satu minggu kemudian, Ayah saya tidak kunjung menemukan sekolah baru untuk saya.

     Alasannya tidak lain adalah karena beberapa bulan lagi saya akan mengikuti ujian nasional dan mungkin nama saya sudah terdaftar di negara sebagai calon peserta ujian seperti teman saya lainnya.

MISSINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang