Sekarang aku tahu mengapa Reyhan begitu sangat kurus ketika aku pertama kali melihat nya disini. Ternyata kami memang tidak di beri makan sedikit pun.
"Bertahanlah," itu yang Reyhan ucapkan.
Dia sangat mengetahui kalau lambungku paling lemah diantara kami. Aku jarang sekali mengatur pola makan sejak kejadian itu, ibu bahkan jarang sekali menyisakan makan nya di dapur sehingga aku terlalu sering memakan makanan instan.
Karena itulah aku terkapar lemas sekarang, perutku terasa sangat sakit. Namun tetap saja aku tidak mati atau ada seseorang yang akan datang kesini menyelamatkan kami.
Sudah hampir satu minggu kami disini, apakah polisi-polisi sangat bodoh hingga tidak mengetahui keberadaan kami sama sekali.
Sangat ingin rasanya memberikan mereka perintah untuk melacak setiap sudut kota ini jika aku menjadi ketuanya.
Malam itu, si penculik datang menghampiri kami. Dia meletakan dua potong roti disana, namun tanpa sempat aku menyerangnya dia terlebih dahulu pergi dari sana dan menutup pintu itu.
Reyhan tidak mengatakan apapun namun entah mengapa aku merasa ada yang aneh, mungkin saja karena Reyhan sudah tau penculik itu akan datang kesini.
Kami memakan roti itu dengan tenang, tidak ada lagi yang bisa kami bicarakan setelahnya selain menanti bergantinya hari dari celah atap yang sedikit bolong.
Tidak terlalu lama dari saat itu, pintu kembali terbuka.
Brukk
Aku sangat terkejut, ternyata itu adalah Anwar. Astaga mengapa dia juga ada di sini?.
Anwar tersungkur dan pintu kembali tertutup setelahnya. Aku dengan cepat menghampiri anak itu.
"Astaga mengapa kau ada di sini juga," ucapku merasa khawatir.
Anwar tidak bergerak sedikit pun, kepalanya menunduk kebawah dan dia terus saja menangis.
Aku mengguncangkan tubuhnya setelah kulepaskan semua tali yang mengikatnya.
"Ayah ku tewas,"
Deg.
Aku merasa di pukul sangat keras mendengar kata-kata itu, aku melihat Reyhan dan dia juga sepertinya sangat terkejut.
Aku tidak berbicara apapun selain merangkulnya dan membawa nya bersandar di ujung ruangan bersama Reyhan.
Reyhan pun ikut menenangkan Anwar dengan menepuk-nepuk pundaknya.
Kami tidak berbicara apapun sampai akhirnya Anwar sendirilah yang membuka suaaranya.
Dia menceritakan semuanya termasuk bagaimana frustasi nya polisi untuk mencari keberadaan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISSING
Mystery / ThrillerGenre : Misteri/Thriller, Sekolah, Fiction Update : END "Sudah lama saya memperhatikan kalian". ... Hilangnya anak-anak SMA Cempaka, sempat membuat geger akhir tahun ini. Brian adalah anak terakhir yang dikabarkan hilang dari sekolah. Sebenarnya apa...