"Tuhan selalu punya cara untuk mempertemukan dan mendekatkan, salah satunya dengan menurunkan Hujan."
WINDY
Aku sudah pernah bilang kan kalau aku suka sekali dengan hujan? kali ini aku ingin bilang lagi bahwa aku menyukai hujan 2 kali lipat dari sebelumnya.
Alasannya? Karena kini aku dapat membuktikan bahwa selalu ada kejutan manis ketika hujan turun.
Dan kejutan manisnya sudah 3 kali berturut-turut aku dapatkan. Yang pertama 2 hari yang lalu saat kak Dion mengantarku pulang dengan ninja hitam kesayangannya, yang kedua nilai fisika bangunanku jadi yang tertinggi dikelas dan asal tahu saja itu hasil belajarku sembari menunggu hujan reda di halte dekat kampus.
Dan yang ketiga? itu terjadi hari ini.
Kak Sihan berjanji akan membantuku mengerjakan tugas Perancangan, entah kenapa sejak membicarakan kak Dion kita jadi dekat begitu saja.
Dan disinilah aku, di Universe. Cafe shop milik kak Dion. Kak Sihan mengajakku bertemu disini karena kami bisa berdiskusi lebih nyaman karena suasana cafe nya yang lovable banget buat nongrong.
Seperti bisa universe selalu rame dengan orang-orang yang bercengrama dengan teman-temannya, atau sepasang kekasih yang sedang menikmati mini bioskop di ponselnya ditemani secangkir kopi atau mengerjakan tugas seperti yang aku lakukan.
"Sihan datang jam berapa?" lagi-lagi suara baritone yang khas itu selalu berhasil membuatku spot jantung.
Kupandangi kak Dion yang baru saja meletakkan secangkir Frappe pesananku sembari matanya menatap lekat ke arah layar laptop milikku.
"Gatau Kak, katanya bentar lagi kesini karena masih ada urusan" Ucapku, berusaha untuk tak menatap matanya karena sesungguhnya aku sedang gugup. Aku tak ingin kalimatku terputus-putus akibat nervous karena tatapannya yang intens.
"Tunggu aja, bentar lagi palingan nongol" Ucapnya singkat, dan kemudian berlalu tanpa ba bi bu karena ada pelanggan yang baru saja datang dan pegawainya masih sibuk dengan yang lain.
Aku hanya menghela napas pelan, mikir apa sih aku sampai ngira kak Dion bakal nimbrung dan duduk manis disatu meja denganku.
Sudah sekitar 15 menit aku menunggu, aku memaklumi jika kak Sihan telat. Karena aku tahu dia punya banyak urusan lain meskipun diwaktu libur kerjanya di Universe.
Tatapanku mengacu pada luar jendela yang mulai berkabut karena hujan tiba-tiba saja mengguyur. Akhir-akhir ini hujan sering turun. Mungkin memang sudah masuk musim penghujan.
Sembari menunggu kak Sihan, aku mulai mengerjakan tugas perancanganku dari sesuatu yang sederhana seperti memikirkan konsep desain. Kuraih Sketch book milikku yang dibelikan kak Sihan sebagai hadiah karena aku mau jadi teman curhatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Psychopath & Me😈
FanfictiePertemuan antara si Ceria Windy dan si cowok dingin bernama Dion. Bagaikan Kopi dan es yang bersatu dalam satu cangkir, hangatnya kopi melelehkan es yang menjadikan mereka satu. Begitulah Windy yang perlahan menyatu dalam kehidupan membosankan Dion...