"Dion?" Gue tatap cewek itu lekat, cewek yang selama 3 tahun gue lupakan eksistensinya.
"Hai" gue sapa dia sesingkat mungkin.
"Pacar baru kamu?" Tunjuknya pada Windy yang tengah berdiri tepat disamping gue dan mandangin cewek itu sambil bengong.
"Oh bukan,dia Junior aku dikampus" gue beralih lagi pada cewek itu setelah melirik sekilas ke arah Windy.
"You are doing Well right?" Tatapannya masih sama seperti 3 tahun lalu, mungkin itu yang sering orang-orang bilang tentang tatapan penuh ketulusan meski gue gak benar-benar yakin.
"Yeah...as you see" Gue balas seadanya. Dia lantas mengangguk.
"Kak aku pulang dulu yah" gue hampir lupa dengan keberadaan Windy yang masih stay di sebelah gue.
"Bentar gue anterin" ucap gue berusaha menahan namun cewek itu menghilang dengan cepat dibalik pintu lift.
"Dion!" panggil cewek berambut panjang itu.
"Ya?" Gue lantas menoleh dan menatapnya lekat.
"I think we need to talk right? Everything between us not fix yet." Ucapnya lagi.
"Gak ada yang perlu di jelasin Yu, kita udah lama selesai." Balas gue tegas. Tak ingin ada obrolan panjang antara gue dengan cewek itu.
Gue lantas beranjak pergi lalu menekan tombol lift menuju basement.
Sesampainya di basement gue gas motor gue, keluar dari parkiran dan berusaha mencari Windy yang mungkin aja belum pergi jauh dari
Namun terlambat, ternyata cewek itu sudah lebih dulu masuk ke dalam bus.
Entah kenapa gue merasa seolah pertemuan Windy dengan cewek itu adalah hal yang kurang pas. Meski gue tahu mungkin pertemuan gue akan membuat Windy berspekulasi, namun gue gak punya niat sama sekali untuk menjelaskan lebih detail tentang gue dan cewek itu.
Gue yang memang gak pernah menyangka bahwa akan bertemu dengan cewek yang biasa gue panggil Ayu itu akhirnya memutuskan untuk gak balik dulu ke apartemen.
Yang gue butuhkan adalah menghindar, setidaknya untuk saat ini. Disaat yang tepat, Panggilan masuk dari Parka masuk ke ponsel gue.
"Yon, gue di cafe lo" katanya dibalik sana.
"Gue gas kesana Ka" gue lantas mengakhiri panggilan telepon dengan Parka lalu memacu gas motor ninja gagah gue.
Gak lama kemudian gue tiba di cafe. Seperti biasa Universe selalu ramai dengan orang-orang dengan berbagai kegiatannya. Dan di sudut ruangan, Parka yang sibuk dengan ponselnya sambil senyum-senyum gak jelas.
"Kesambet lo? Udah kek orang gila senyum ke hp" cerca gue kemudian duduk dikursi seberang cowok jenjang itu.
"Gak paham lo Yon, lo kan gak pernah jatuh Cinta. Lo mana paham sama orang yang senyum-senyum ke hp" Parka mencibir ke arah gue yang gue balas dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Psychopath & Me😈
Fiksi PenggemarPertemuan antara si Ceria Windy dan si cowok dingin bernama Dion. Bagaikan Kopi dan es yang bersatu dalam satu cangkir, hangatnya kopi melelehkan es yang menjadikan mereka satu. Begitulah Windy yang perlahan menyatu dalam kehidupan membosankan Dion...